Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Parasit pada Mahluk Laut, Ada yang Mengubah Perilaku Inang

ilustrasi hiu (pexels.com/Ben Phillips)

Semua mahluk hidup di dunia saling berinteraksi satu dengan lainnya. Salah satu bentuk interaksi yang dikenal adalah simbiosis parasitisme. Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahluk hidup dimana salah satunya mendapat keuntungan, sementara lainnya mendapat kerugian. Mahluk hidup yang merugikan mahluk hidup lainnya disebut sebagai parasit.

Ada berbagai hewan parasit yang menyerang mahluk laut. Tujuan parasit mencari inang salah satunya adalah untuk mendapatkan nutrisi. Nah, dalam prosesnya, mereka sering merugikan si inang. Berikut deretan lima parasit yang biasa menyerang mahluk laut.

1. Isopoda pemakan lidah

ilustrasi isopoda parasit (oceanexplorer.noaa.gov/Matthew R. Gilligan, Savannah State University)

Isopoda cymothoid dikenal sebagai pemakan lidah. Menurut Ocean Conservancy, isopoda kecil ini masuk ke dalam tubuh inang melalui insang, kemudian menggigit lidah inangnya sampai lepas. Krustasea ini akan memotong lidah ikan inang dan mengaitkan dirinya ke bagian lidah yang tersisa.

Selanjutnya, parasit ini akan bertempat di ruang kosong, menjadi "lidah" baru. Isopoda membiarkan ikan beraktivitas normal, sambil memakan darah inangnya. Hewan ini menjadi satu-satunya parasit di dunia hewan yang diketahui menggantikan organ inangnya.

2. Teritip

ilustrasi teritip parasit (ocean.si.edu/Hans Hillewaert)

Teritip atau barnacle memiliki kemampuan dapat memanipulasi inangnya. Mengutip laman Smithsonian Ocean, Sacculina adalah spesies teritip yang menginfeksi kepiting Liocarcinus holsatus.

Dilansir Alaska Public Media, larva teritip akan mencari kepiting untuk dijadikan inang. Ketika menemukan inang yang cocok, ia menyuntikkan sel ke pembuluh darah kepiting. Sel-sel tersebut akan membentuk benang-benang bercabang yang menyebar di dalam tubuh kepiting untuk menyerap nutrisi kepiting.

Parasit ini juga akan membuat kantung telur di tempat yang sama ketika kepiting merawat telurnya. Teritip mampu mengubah perilaku kepiting menjadi merawat dan membesarkan telur teritip, menganggapnya seperti telurnya sendiri. Bahkan, kepiting jantan yang terinfeksi teritip juga berubah perilakunya, menyerupai kepiting betina yang sedang bertelur.

3. Kopepoda parasit

ilustrasi hiu Greendland terinfeksi parasit Ommatokoita elongata di matanya (commons.wikimedia.org/Hemming1952)

Hiu putih raksasa menempati posisi puncak sebagai predator di laut. Meski berada di posisi teratas rantai makanan, hewan ini ternyata tidak luput dari serangan parasit.

Dilansir Smithsonian Ocean, kopepoda adalah parasit yang menempel pada kulit dan insang hiu. Parasit ini berperilaku layaknya kutu pada hiu. Bahkan, kopepoda bernama Ommatokoita elongata menempel secara permanen pada kornea mata hiu Greenland. Ini menyebabkan kerusakan pada jaringan mata inang yang ditumpangi.

4. Kutu laut

ilustrasi kutu laut (raincoast.org/Alex Harris/Raincoast Conservation Foundation)

Menurut laman Ocean Conservancy, ada lebih dari 550 spesies kutu laut di seluruh dunia. Kutu laut merupakan parasit yang memakan kulit dan darah ikan laut.

Ketika kutu laut menemukan inang, mereka akan menempel dan memakan darah serta jaringan kulit ikan. Selain dapat ditemukan pada salmon atlantik, kutu laut juga bersifat parasit pada ikan trout cokelat, ikan arktik, dan salmon pasifik, mengutip laman Ocean Info. Kutu laut dapat memakan lendir, darah, dan jaringan kulit sehingga menyebabkan infeksi pada kulit inangnya.

Kutu laut dapat menyebabkan luka pada kulit ikan salmon yang dapat menghambat pertumbuhan dan membuatnya rentan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, kutu laut dianggap sebagai hama dalam industri budidaya salmon.

5. Lamprey laut

ilustrasi lamprey (commons.wikimedia.org/Fernando Losada Rodríguez)

Ada hampir 40 spesies Lamprey, tapi kurang dari separuhnya yang bersifat parasit. Sebagian besar lamprey parasit hidup di air tawar, ada pula spesies lamprey yang hidup di laut. Lamprey laut bersifat parasit pada tahap dewasa.

Lamprey parasit memiliki mulut besar seperti penyedot dipenuhi gigi dan lidah yang tajam. Ia menggunakan giginya yang tajam untuk mencengkeram mangsa dan menggunakan lidahnya untuk mengikis kulit dan sisik inang.

Lamprey parasit akan menempelkan pengisapnya pada ikan besar, seperti ikan trout dan salmon. Parasit ini mengisap cairan tubuh ikan sampai lemah kemudian melepaskan diri. 

Keberadaan hewan parasit merugikan inang yang ditumpangi. Selain mencuri nutrisi, ada pula hewan parasit yang dapat mengendalikan perilaku inangnya. Beberapa hewan parasit yang menyerang mahluk laut, antara lain isopoda pemakan lidah, kutu laut, hingga lamprey laut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us