9 Bangunan Kuno yang Masih Digunakan Sampai Hari Ini, Menakjubkan!

Bangsa Romawi suka membangun monumen yang megah. Alasannya? Tentu saja untuk "memamerkan" kebudaayan mereka kepada para pendatang sekaligus untuk digunakan oleh penduduk mereka. Salah satunya adalah amfiteater di Arles, Prancis, sebuah bangunan besar yang dibangun di tanah Galia.

Didirikan pada 90 M, diperkirakan kalau amfiteater Arles dapat menampung sampai 20.000 orang. Selama lebih dari 400 tahun, amfiteater ini digunakan untuk pertunjukan teater atau pertarungan gladiator. Setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh, amfiteater ini tidak lagi digunakan, setidaknya untuk tujuan aslinya.

Amfiteater Arles pernah menjadi "pusat" dari 200 rumah, gereja, dan alun-alun kota yang didirikan di tengahnya. Baru pada tahun 1826, bangunan-bangunan tersebut dirobohkan dan amfiteater dikembalikan ke bentuk semula. Hari ini, amfiteater Arles digunakan untuk menggelar drama atau konser, dan terkadang juga digunakan untuk pertandingan matador.

Teater Marcellus atau Marcello dibangun pada 13 SM. Bangunannya yang sangat besar dapat menampung hampir 20.000 penonton. Dinamakan setelah keponakan Kaisar Augustus, teater ini menjadi salah satu situs termegah di Roma sampai Colosseum dibangun. 

Menurut Ancient History Encyclopedia, teater ini sempat rusak parah pada abad ke-4 Masehi. Untungnya, sebagian besar strukturnya berhasil diselamatkan. Berabad-abad kemudian, penduduk lokal dan turis masih dapat menyaksikan pertunjukan drama dan konser di dalam teater ini.

Teater Epidaurus dibangun pada abad ke-4 SM berdasarkan desain buatan Polykleitos the Younger. Teater ini didedikasikan untuk dewa penyembuhan, Asclepius, dan digunakan untuk menghelat pertunjukan musik dan drama selama berabad-abad.

Teater Epidaurus sempat terkubur dan baru ditemukan kembali pada tahun 1881. Sekarang, tempat ini menjadi tempat yang populer untuk pertunjukan musik dan teater.

Diocletian adalah satu-satunya kaisar Romawi yang mundur secara sukarela dari takhta dan menikmati masa pensiunnya. Demi ketenangan batinnya, ia membangun sebuah bangunan di wilayah yang sekarang menjadi Kota Split, Kroasia. Pada tahun 305 M, ia menetap di rumah barunya dan menghabiskan waktunya untuk menanam kubis.

Istana Diocletian lebih dari sekadar vila peristirahatan yang indah untuk seorang mantan kaisar Romawi. Selain dikelilingi oleh tembok-tembok kokoh, bangunan ini juga memiliki barak yang cukup besar. Ketika orang-orang Slavia menginvasi daerah itu pada abad ke-7, banyak penduduk setempat yang berlindung di balik tembok istana.

Tak lama berselang, istana itu menjadi pusat dari kota tua Split. Meskipun ada banyak bangunan baru seperti rumah, toko, atau gereja di dalam Istana Diocletian, beberapa bagian dari bangunan aslinya masih bertahan sampai hari ini.

Castel Sant'Angelo adalah salah satu bangunan di Kota Roma yang sudah mengalami begitu banyak transformasi. Pertama kali dibuat pada masa Kaisar Augustus, bangunan ini dimodifikasi pada masa Kaisar Hadrian. Oleh karena itu, bangunan ini sering disebut sebagai Mausoleum Hadrian karena menyimpan abu dari kaisar pembangun itu.

Castel Sant'Angelo masuk ke dalam tembok Roma ketika diperluas oleh Kaisar Aurelian, yang memulai transformasinya menjadi situs militer. Ketika para Paus menggunakannya sebagai benteng, mereka menyimpan barang-barang berharga mereka di dalam ruangan yang ada di tengah bangunan itu.

Sekarang, Castel Sant'Angelo menjadi museum yang berisi benda-benda peninggalan Romawi dan Kristen.

Menara Hercules adalah sebuah mercusuar yang terletak di pantai utara Spanyol. Menara ini terdaftar di UNESCO sebagai mercusuar tertua yang masih berfungsi di dunia, sekaligus menjadi bangunan tertinggi kedua di Spanyol. Pada awalnya, menara ini hanya setinggi 34 meter sebelum direnovasi pada abad ke-18 dan akhirnya menjadi 55 meter.

Awalnya disebut "Farum Brigantium," banyak yang menduga kalau mercusuar ini meniru rancangan mercusuar Pharos dari Alexandria. Di dasarnya, terdapat prasasti dalam bahasa Latin yang menyebut kalau menara ini dibuat oleh seorang arsitek bernama Gaius Sevius Lupus dan awalnya didedikasikan untuk dewa Mars.

Legenda mengatakan kalau menara ini dibangun di tempat Hercules membunuh raksasa Geryon. Para arkeolog telah menemukan banyak artefak menarik di wilayah tersebut, meskipun mereka belum menemukan tengkorak raksasa di dalamnya.

Bendungan Proserpina dibangun pada abad ke-2 M oleh para insinyur Romawi untuk memasok air ke kota Augusta Emerita, yang sekarang disebut Mérida. Berdiri setinggi 12 meter dan memiliki panjang lebih dari 400 meter, bendungan ini dibangun dari tanah yang dilapisi batu bata dan didukung oleh beberapa penopang.

Meskipun tidak lagi menyediakan air minum untuk penduduk Kota Mérida, Spanyol, bendungan Proserpina masih tetap digunakan. Sampai hari ini, para petani setempat sering membuka dan menutup saluran masuk di bendungan tersebut untuk mengairi tanaman mereka.

Kuil Mundeshwari dianggap sebagai kuil Hindu tertua yang masih digunakan. Terletak di distrik Kaimur, India, diperkirakan kalau kuil ini telah ada sejak tahun 600 Masehi. Sementara namanya merujuk pada salah satu asura (iblis), yakni Munda, kuil kuno ini justru didedikasikan untuk menyembah Dewa Siwa dan Shakti 

Diperkirakan kalau bangunan aslinya lebih besar dari bangunan yang berdiri pada hari ini. Sampai saat ini, para arkeolog masih mempelejari sisa-sisa dari Kuil Mundeshwari.

Pagoda Horyuji atau Hōryū-ji adalah sebuah kompleks kuil Buddha di Jepang. Horyuji sendiri dianggap sebagai bangunan kayu tertua yang masih ada dan berfungsi di dunia. Dengan memeriksa lingkaran kayunya, diketahui kalau pohon yang digunakan untuk membangunnya ditebang pada tahun 594 M.

Pagoda ini pernah dilanda kebakaran pada tahun 670 M, sehingga beberapa bagiannya harus direnovasi pada abad ke-7. Mesk begitu, Horyuji terus bertahan dan masih menjadi situs pemujaan agama Buddha hingga saat ini.

Meski telah menderita berbagai kerusakan akibat bencana atau perang, beberapa bangunan di atas masih bisa berdiri tegak dan terus digunakan sampai saat ini. Jadi, apakah kalian tertarik untuk mengunjungi salah satunya setelah pandemi COVID-19 berakhir nanti?