5 Fakta Kelelawar, Satu-satunya Mamalia yang Bisa Terbang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah umum diketahui bahwa hewan yang masuk ke dalam kelompok mamalia terkenal karena mereka berkembangbiak dengan cara melahirkan dan menyusui anaknya. Namun, adakah mamalia yang bisa terbang?Ternyata jawabannya ada, yakni kelelawar.
Selama ini hanya kelompok aves (burung) yang terkenal karena bisa terbang. Perlu diketahui bahwa kelelawar bukan hewan yang masuk kelompok aves, melainkan hewan kelompok mamalia. Tetapi, kelelawar punya keistimewaan karena bisa mengepakan sayapnya dan terbang di udara sama seperti para burung.
1. Satu-satunya mamalia yang bisa terbang
Ternyata, kelelawar adalah satu-satunya jenis hewan mamalia yang dapat terbang. Berasal dari ordo Chiroptera, berarti 'sayap tangan' karena kaki depannya termodifikasi sebagai sayap.
Perbedaan nyata antara sayap burung dan sayap kelelawar adalah pada perluasan tubuhnya yang berdaging dan sayapnya tidak berbulu yang terbuat dari membran elastis berotot.
2. Sayap kelelawar disebut patagium
Sayap kelelawar dinamakan patagium, membentang dari tubuh sampai jari kaki depan, kaki belakang dan ekor. Pada kelelawar betina patagium berfungsi untuk memegang anaknya yang baru dilahirkan dengan posisi kepala di bawah.
Selain untuk terbang, sayap kelelawar juga berfungsi untuk menyelimuti tubuhnya ketika bergantung terbalik. Cakar yang terdapat pada kedua kaki depan kelelawar merupakan adaptasi dari jenis makanan yang berupa berbagai jenis buah-buahan.
3. Perlu oksigen lebih banyak saat terbang
Saat terbang, kelelawar membutuhkan oksigen lebih banyak dibandingkan saat tidak terbang. Kelelawar butuh 24 ml oksigen per gram bobot tubuhnya saat terbang, sedangkan saat tidak terbang membutuhkan 7 ml oksigen per gram bobot tubuhnya.
Editor’s picks
Untuk mendukung kebutuhan oksigen yang tinggi, jantung kelelawar berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan kelompok hewan lain. Jantung kelelawar berukuran 0,09% dari bobot tubuhnya, sedangkan hewan lainnya hanya 0,05% dari bobot tubuhnya.
4. Alasan kelelawar aktif di malam hari
Ada dua alasan kelelawar lebih memilih aktif
pada malam hari atau nokturnal. Pertama, pada siang hari dapat terjadi pengaruh sinar matahari yang merugikan pada sayapnya karena justru akan lebih banyak menyerap panas daripada yang dikeluarkan. Sebabnya sayap kelelawar hanya berupa selaput kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari.
Alasan kedua, kelelawar telah mengalami proses adaptasi khusus, yakni memiliki indera yang sangat mendukung bagi aktivitas pada malam hari, sehingga dapat menghilangkan persaingan dengan hewan diurnal, seperti burung.
5. Tupai tidak bisa terbang seperti kelelawar
Untuk diketahui, tupai bisa mengapung di udara selama beberapa saat, tapi tidak bisa terbang seperti kelelawar. Supaya bisa mengapung di udara, mereka harus mencapai tempat yang tinggi lebih dulu.
Tupai meloncat untuk berpindah ke tempat yang lebih rendah. Saat meloncat, tupai akan merentangkan kulit yang ada di antara kaki depan dan kaki belakangnya. Berkat kulit ini, udara akan tertahan di bawahnya. Saat udara tertahan, mereka bisa mengapung di udara selama beberapa saat.
Nah, sekarang kamu tahu kan, kalau kelelawar bukan burung dan satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
Baca Juga: Ini Lho Penjelasan Ilmiah Kenapa Kelelawar Tidurnya Terbalik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.