5 Fakta Menarik Beruang Sloth, Si Besar yang Gemar Memakan Serangga

Beruang sloth memiliki bulu lebat yang nampak kusut dengan berwarna gelap. Selain itu, pada bagian dada mereka juga memiliki sedikit motif putih berbentuk "V" atau "Y" yang berwarna putih.

Dikutip dari laman National Geographic, bagian moncong berwarna krem dari beruang sloth dirancang sedemikian rupa agar bisa menyesuaikan diri dalam mencari makan. Moncong tersebut berfungsi mirip seperti mesin vacuum yang bisa menyedot maupun meniup tanah secara efektif.

Selain itu, mereka juga dilengkapi cakar melengkung yang berukuran relatif besar untuk ukuran mereka, yaitu sepanjang 3 inci. Tentunya cakar tersebut siap mereka gunakan dalam menghadapi keadaan tertentu.

Dengan anatomi tubuh yang mendukung, beruang sloth termasuk ke dalam jajaran hewan myrmecophagous atau pemakan serangga. Biasanya mereka akan menggali dan menyedot sarang semut maupun serangga untuk memenuhi kebutuhan makannya

Menurut laman Smithsonian National Zoo, 95 persen dari makanan beruang sloth adalah serangga. Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak memakan makanan lain. Sesekali mereka memakan buah-buahan maupun tanaman lain ketika berada di alam.

Tak hanya itu, mereka juga beberapa kali kedapatan memanjat pohon untuk menjatuhkan sarang lebah ke tanah sebagai pilihan lain dalam makanan mereka.

Fakta unik mengenai beruang sloth yang membedakan mereka dengan saudara beruangnya yang lain adalah hilangnya gigi depan mereka, alias ompong!

Menurut laman Smithsonian National Zoo, hilangnya kedua gigi depan beruang sloth bermanfaat untuk mereka ketika sedang menyedot sarang serangga. Dengan tidak adanya gigi depan, mereka tidak perlu khawatir makanan yang masuk akan terhalang sesuatu.

Selain itu, gigi molar dan premolar dari beruang ini juga cenderung lebih kecil ketimbang jenis beruang lain. Akan tetapi, mereka tetap memiliki taring besar yang sebagian besar fungsinya dimanfaatkan untuk pertahanan diri, lho.

Beruang jenis lain memang beberapa kali tertangkap kamera sedang menggendong anaknya di punggung, namun beruang sloth merupakan satu-satunya yang rutin untuk melakukan kebiasaan ini hingga anaknya berusia 7 sampai 8 bulan, lho.

Dikutip dari laman Wildlife SOS, menggendong anak di punggung akan memudahkan induk beruang sloth untuk mengangkut anak-anaknya dari satu gundukan sarang semut atau rayap ke sarang lainnya. Hal tersebut ternyata juga dilakukan oleh beberapa hewan myrmecophagous lainnya, lho.

Tak hanya itu, dengan menggendong anaknya di punggungnya, induk beruang sloth akan semakin mudah untuk melindungi mereka ketika diserang oleh predator lain seperti harimau.

Beruang sloth ternyata benar-benar beradaptasi agar dapat bertahan di lingkungannya yang juga terdapat predator alam lain seperti harimau, serigala, maupun beruang hitam Asia. Tidak hanya pada anatomi tubuh, bahkan dari kebiasaan pun mereka sesuaikan untuk meminimalisir ancaman dari predator lain.

Mengutip dari laman Wildlife SOS, bagian-bagian tubuh seperti cakar melengkung dan taring besar dari beruang sloth mereka manfaatkan sebagai mekanisme bertahan dari predator lain ataupun untuk mengintimidasinya.

Sedangkan untuk kebiasaan, kendati tergolong jenis beruang yang paling nokturnal di antara saudaranya yang lain, ternyata beruang sloth dapat menyesuaikan waktu beraktivitas mereka agar dapat meminimalisir pertemuan dengan predator lain.

Ternyata di balik tubuh besar dan garang dari beruang ini, masih tersimpan beberapa fakta lucu dan tentunya menarik untuk kita ketahui. Apakah kamu sudah pernah melihat jenis beruang yang satu ini? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, ya!