Beli baju baru memang menyenangkan. Kadang saking senang dan gak sabar untuk dipakai, kamu gak mencuci bajunya. Kemudian langsung kamu pakai begitu saja. Kamu pikir, itu gak masalah. Toh, ini masih baru. Baju masih bersih dari pabrik dan belum kena kotoran.
Eh, serius masih bersih? Kamu yakin? Sebentar lagi pendapat kamu akan runtuh begitu tahu hasil penelitian ini. Simak, ya hasil penyelidikan dari tim CBS 21 ini!
Beberapa macam baju yang akan diteliti adalah kaus polo, celana panjang, dress, dan sepatu. Sebagai tambahan, celana dalam yang terkemas dalam kotak pun dibawa.
Tim CBS 21 membawa pakaian tersebut ke laboratorium sains di Universitas Harrisburg. Profesor Bioteknologi, Leena Patterkine kemudian mengambil sample dengan menggosokkan cotton bud pada permukaan baju. Sample itu kemudian disimpan dalam petri dish dan diinkubasi.
Ya, ada bakterinya. Untuk kaos polo yang baru, terdeteksi sempat dicoba orang dan bakterinya menempel pada bagian leher. Sedangkan kaos polo yang bekas, diduga tidak dicuci dengan benar oleh pemilik sebelumnya.
Leena Patterkine menunjukkan sepatu yang dijual di toko barang-barang baru, menunjukkan adanya bakteri yang tumbuh. Sebaliknya, sepatu dari toko second hand benar-benar bebas bakteri.
Pakaian dalam baru dalam kemasan kotak adalah jenis pakaian yang terakhir diteliti. Benar-benar tak bisa dipercaya, ada bakteri tumbuh di dalamnya. Wujud bakterinya melingkar dan bewarna kuning. Jenis bakteri yang satu ini, benar-benar berbeda dibandingkan bakteri yang ditemukan pada kaos.
Seandainya kamu beli baju atau sepatu di toko, kamu pasti tidak langsung membelinya kan? Kamu mencobanya terlebih dahulu di ruang pas. Saat kamu mencoba, keringatmu mungkin menempel. Tanganmu pun bisa jadi usai memegang uang atau makanan. Kemudian, kamu langsung memegang baju di hanger atau tumpukan baju sale. Bukankah ini penyebaran bakteri yang sangat potensial?
Kamu juga tidak akan pernah tahu, bagaimana proses pembuatan baju dari pabrik hingga ke tanganmu. Mungkin saja ada kandungan kimia yang bisa membawa bakteri. Mungkin juga sebelum sampai ke tanganmu, pakaian tersebut sudah sempat dipajang di beberapa outlet. Karena kurang laku, baju didistribusikan ke tempat lain.
Jika ingin lebih efektif lagi, penggunaan pemutih (bleach) bisa dilakukan untuk jenis baju tertentu. Untuk sepatu, kamu bisa menggunakan kain anti bakteri dan lap bagian dalamnya. Jika ingin mencoba baju di kamar pas, pastikan kamu tidak melepas baju yang dipakai dari rumah. Dengan begitu, bakteri tidak langsung mengenai kulit.
Sekarang, biasakan mencuci baju baru maupun bekas yang kamu beli ya! Kamu gak mau kan kesehatan kamu terganggu gara-gara bakteri berbahaya?