Selain Anti Penuaan, Bisakah Retinol Atasi Jerawat?

Retinol adalah turunan vitamin A alami yang biasa ditemukan dalam produk perawatan kulit untuk antipenuaan. Tapi siapa sangka, retinol juga bisa menjadi bahan yang efektif untuk mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat. Jadi, bagaimana cara kerjanya, apakah ada efek sampingnya, dan seberapa sering kamu harus menggunakannya agar kulit lebih bersih dan mulus?
1. Retinol adalah turunan vitamin A

Retinol adalah bahan populer dalam produk perawatan kulit yang dijual bebas seperti halnya serum, krim, dan pelembap. Retinol adalah bagian dari retinoid yang berasal dari vitamin A, hanya saja sifatnya bervariasi. Retinol bekerja untuk menghilangkan kotoran pada kulit, mengangkat sel kulit mati, dan minyak dari pori-pori. Retinol juga dipercaya dapat membantu mencegah pembentukan jerawat.
Retinol bekerja dengan baik di dalam kulit. Berbeda dengan senyawa lain, molekul kecil retinol mampu menembus lapisan tengah kulit, di mana retinol merangsang produksi kolagen dan elastin. Kedua senyawa inilah yang akan melawan jerawat secara tidak langsung dengan mengurangi munculnya pori-pori dan bekas jerawat dari waktu ke waktu.
2. Bagaimana cara kerja retinol mengobati jerawat?

Menurut studi penelitian dermatologist tahun 2017, retinol dapat mengurangi pengelupasan kulit, termasuk juga mengurangi blackheads dan whiteheads yang dapat menyumbat pori-pori. Di mana ketiga permasalahan tersebut adalah pemicu jerawat yang paling sering. Retinol juga dapat mengurangi peradangan dengan menghalangi molekul yang menyebabkan peradangan.
Sebuah tinjauan sistematis lain di tahun 2019 menunjukkan bahwa retinol secara efektif aman mengobati jerawat. Namun, dosis penggunaannya tetap perlu diperhatikan.
Krim, gel, dan serum retinol biasanya mengandung antara 0,25 dan 1,5 persen retinol. Kekuatan yang dibutuhkan bergantung pada jenis kulit masing-masing orang. Mulai dengan penggunaan satu kali per minggu di awal. Jika tidak ada efek samping, maka penggunaannya bisa lebih sering. Pada orang yang memiliki kulit sensitif, mulai dengan dosis yang lebih rendah. Jika tidak ada tanda-tanda mengalami efek samping, maka konsentrasinya bisa ditingkatkan.
Saat mencoba produk retinol, penting untuk mengikuti instruksi produk dan melanjutkan pemakaiannya secara bertahap. Retinol dapat menyebabkan sedikit kemerahan atau iritasi pada awal pemakaian. Pada tahap ini, lapisan kulit sedang dalam proses penyesuaian terhadap kandungan retinol.
Untuk mengurangi risiko iritasi, cuci muka terlebih dahulu lalu beri jeda setengah jam sebelum mengoleskan retinol. Retinol paling baik digunakan pada malam hari. Selalu gunakan tabir surya jika beraktivitas di siang hari, karena retinol sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Juga, perlu diingat bahwa tidak perlu menggunakan retinol setiap hari. Dua sampai tiga kali dalam seminggu mungkin sudah cukup efektif dalam mengobati jerawat.
3. Kegunaan retinol bagi anti-aging

Sebuah tinjauan dermatologist tahun 2019 menyebutkan, retinol mampu melindungi dari kerusakan kolagen, merangsang pergantian sel sekaligus memproduksi jaringan kolagen pada kulit.
Selain itu, retinol dapat memperkuat lapisan terdalam kulit dan mengurangi jumlah air yang secara pasif menguap dari kulit. Hal ini akan membuat kulit tampak lebih kenyal yang sekaligus dapat mengurangi serta memperlambat tanda-tanda penuaan kulit.
Dalam sebuah studi kecil tahun 2017, aplikasi retinol dengan kekuatan 0,4% pada peserta menghasilkan peningkatan ketebalan lapisan kulit dalam dan peningkatan aliran darah ke area kulit.
Para peneliti juga mencatat peningkatan produksi kolagen dan elastin. Selain itu, sebuah studi tahun 2019 juga menemukan bahwa retinol mampu memperbaiki munculnya kerutan di sekitar mata dan leher setelah 8 minggu penggunaan oleh peserta.
4. Retinol tetap memiliki efek samping meski turunan dari vitamin A

Retinol adalah bentuk alami vitamin A, tetapi bukan berarti bebas dari efek samping. Beberapa efek samping potensial di antaranya; menyebabkan kulit kering, menimbulkan rasa gatal, mengupas kulit dan menyebabkan kemerahan. Retinol juga sensitif terhadap sinar matahari. Risiko efek samping ini biasanya terjadi di masa-masa awal penggunaan produk retinol.
Namun tenang saja, efek samping itu biasanya akan mereda dalam beberapa minggu setelah kulit beradaptasi. Jika kulit tidak juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan maka disarankan untuk beralih ke produk yang lebih minim efek samping.
Retinol tidak selamanya cocok untuk semua orang. Retinol dapat memicu atau bahkan memperburuk kondisi kulit wajah pada sebagian orang yang sensitif. Selain itu, retinol juga tidak aman untuk ibu hamil. Bicaralah dengan dokter tentang retinol jika punya rencana untuk hamil dalam waktu dekat.
5. Manfaat retinol bagi permasalah kulit lainnya

Dilansir dari Medical News Today yang merujuk pada tinjauan penelitian tahun 2019, retinol dapat menembus lapisan kulit yang paling dalam. Retinol diubah menjadi asam retinoat di dalam tubuh. Asam retinoat atau tretinoin sering digunakan untuk perawatan kulit dalam kaitannya dengan perawatan terhadap jerawat dan munculnya kerutan pada wajah.
Selain membantu mengurangi jerawat, retinol dapat juga digunakan untuk mengobati beberapa kondisi kulit lainnya, antara lain:
- Garis halus dan kerutan;
- Kerusakan akibat sinar matahari;
- Warna kulit tidak rata atau kusam;
- Melasma;
- Hiperpigmentasi;
- Pori-pori besar;
- Kulit berminyak.
Ketika masuk ke dalam lapisan kulit, retinol meningkatkan pergantian sel dan mencegah kerusakan kolagen; protein yang meningkatkan elastisitas kulit.
Diperlukan waktu 2 hingga 3 bulan untuk melihat hasil maksimal dari penggunaan retinol. Penggunaan yang teratur disarankan agar hasil tersebut dapat terlihat.
Meski begitu, penggunaan retinol jangka panjang disebut-sebut dapat berisiko. Dalam tinjauannya, Campaign for Safe Cosmetics dan Environmental Working Group konsen terhadap kemungkinan hubungan antara penggunaan retinol dan kanker. Sayangnya, penelitian tentang itu masih sangat terbatas untuk saat ini. Bicarakan dengan ahli sebelum menggunakan retinol jika dirasa mengkhawatirkan.