Ini 6 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mental dari Media Sosial, Coba deh!

15 Mar 2020, 18:45 WIB

theconversation.com

Kehadiran media sosial yang dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan sosialisasi penggunanya ternyata sampai pada tahap yang menyebabkan adiksi bagi penggunanya. Beberapa survei bahkan menemukan korelasi yang cukup besar antara media sosial dan kesehatan mental seseorang.

Salah satu survei yang dilakukan oleh American Psychiatric Association misalnya, menemukan bahwa sepertiga dari masyarakat Amerika Serikat, yang termasuk dalam kelompok dewasa, menilai bahwa media sosial memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan mental mereka. Dua pertiga dari responden tersebut bahkan mengamini bahwa penggunaan media sosial berkaitan dengan kesepian dan isolasi sosial penggunanya.

Adapun dalam penelitian lain, media sosial juga berpengaruh sangat besar terhadap gangguan kecemasan sosial, kecemburuan, dan penghargaan rendah terhadap diri sendiri pada pengguna. Ngeri juga, ya?

Studi tentang relevansi penggunaan media sosial dan kesehatan mental juga pernah dilakukan di Indonesia. Menurut data dari Indonesia Family Life Survery (IFLS) tahun 2014 dengan responden sebanyak 22.423 orang berusia 20 tahun ke atas, hasil serupa juga ditemukan.

Oleh karena itu, bijak dalam menggunakan media sosial adalah hal yang penting untuk dipahami dan dilakukan. Sebelum terlambat, ada baiknya kini kamu mulai menerapkan cara menjaga kesehatan dari media sosial berikut ini.

1. Batasi waktu dan tempat penggunaan media sosial

skinnycature.com

Bagaimanapun, kamu hidup di dunia nyata alih-alih dunia maya sehingga menjaga komunikasi dengan orang-orang yang nyata secara fisik di lingkungan perlu dilakukan. Setidaknya mulailah dengan tidak mengecek ponsel saat kamu sedang menikmati quality time bersama keluarga atau sahabat seperti ketika makan bersama. Pun demikian saat kamu sudah memasuki waktu tidur, belajar, atau bekerja.

2. Terapkan periode detoks

herway.net

Beberapa riset menemukan bahwa lima hari hingga sepekan tanpa penggunaan Facebook dapat menurunkan tingkat stres dan justru meningkatkan kepuasan hidup. Pun demikian dengan penerapan detoks berupa penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Snapchat yang hanya selama 10 menit per hari selama tiga minggu yang ternyata berdampak pada menurunnya rasa kesepian dan depresi.

Kamu yang terbiasa begitu getol menggunakan media sosial mungkin akan merasa sulit untuk memulainya. Namun, manfaat detoks ini senilai dengan kesehatan mentalmu. Lagi pula, ada banyak hal produktif lain yang dapat (dan perlu) kamu lakukan dalam kehidupan nyata, bukan?

3. Berinteraksi dalam dunia nyata

ndependent.co.uk

Mengucapkan selamat kepada sepupumu yang baru saja melahirkan via DM Instagram bukan hal yang salah kok. Namun, pastikan kamu pun datang berkunjung di kehidupan nyata selagi memungkinkan. Jangan sampai kamu hanya mampu bermanis-manis dan aktif di media sosial, tetapi justru berlaku sebaliknya di kehidupan nyata.

4. Berdiskusi jujur dengan diri sendiri

superwindows.com

Tak banyak yang benar-benar menyadari bahwa media sosial menjadi tempat pelarian saat kondisi sedang tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti contoh, kamu mungkin secara autopilot akan membuka Instagram saat sedang suntuk dengan pekerjaan dan tanpa sadar menghabiskan waktu 20 menit berikutnya melihat-lihat 'kehidupan' orang lain di platform tersebut. Atau boleh jadi, untuk mengatasi rasa kecanggungan atau ketidaknyamanan saat berkomunikasi dengan seseorang, kamu sengaja memilih media sosial sebagai pelarian.

Hal-hal semacam ini banyak terjadi, tetapi tidak lantas membuatmu dapat terus-terusan melakukannya. Cobalah untuk lebih arif dalam mengatasi momen-momen seperti ini. Kamu bisa mengasah keterampilan dalam berkomunikasi atau menghadapi kesulitan dengan cara lain -- seperti dulu saat media sosial belum menguasai.

5. Amati perasaan yang kamu alami

stylist.co.uk

Lakukan percobaan ini terhadap diri sendiri: bandingkan perasaan yang kamu rasakan saat online di salah satu media sosial dalam kurun waktu yang berbeda. Seperti contoh, amati perasaanmu setelah online di Instagram selama 10 menit dan 30 menit. Mana yang membuatmu jadi lebih stres atau justru lebih baik?

6. 'Beberes' akun

medium.com

Di awal-awal dulu, kamu mungkin tak memperhatikan siapa yang menjadi teman atau di kontak following media sosialmu. Boleh jadi, ada pula beberapa aku yang dulunya menghibur, mengedukasi, atau membuatmu merasa lebih baik, tetapi kini tak lagi memberi dampak yang demikian.

Tak ada salahnya kamu mengambil tindakan stop following, unfriend, mute, dan sebagainya. Akunmu, aturanmu. Selektiflah dalam memilih dan memilah lingkaran sosialmu di dunia maya untuk menjaga kesehatan mentalmu dalam kondisi yang baik.

Pada dasarnya, media sosial bukanlah sumber utama penyebab terganggunya kesehatan mental, melainkan kurang bijaknya penggunaan yang dilakukan. Bagaimanapun, toh media sosial merupakan benda mati yang tak akan memberi dampak apa pun bila kamu tak mengoperasikannya, bukan?

Enam cara menjaga kesehatan mental dari media sosial sebenarnya pun bukan hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi cukup menantang bila kamu sudah tergolong sangat adiktif. Namun demi kesehatan yang jauh lebih berarti, yuk, dimulai dari sekarang!