5 Contoh Soal Jangka Sorong Lengkap dengan Pembahasannya, Simak!

Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, dimensi linier, hingga diameter dalam dan diameter luar pada suatu bentuk benda tertentu. Jika kamu ingin mempelajarinya lebih dalam, simak beberapa contoh soal jangka sorong di artikel ini.
Perlu diketahui, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih akurat daripada penggaris dan satuannya yang terbatas, dengan skala terkecil adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Itulah mengapa, jangka sorong hanya dapat digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran kecil. Selengkapnya, simak contoh soal jangka sorong beserta pembahasannya berikut ini, yuk.
Apa itu Jangka Sorong?
Sebelum masuk pada pembahasan contoh soal jangka sorong, ada baiknya kamu pahami terlebih dahulu mengenai apa itu jangka sorong. Seperti penjelasan sebelumnya, jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang atau dimensi pada diameter suatu benda.
Melansir BYJU’S, jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Perancis, yakni Pierre Vernier pada 1631. Biasanya, jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter benda bulat dengan bantuan rahang pengukur.
Sama seperti alat ukur lainnya, jangka sorong memiliki fungsi utama untuk mendapatkan pengukuran yang akurat dan tepat. Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala, yakni skala tetap dan skala nonius atau skala vernier.
Skala pertama yang ada pada rahang utama jangka sorong disebut sebagai skala tetap. Sementara skala nonius terletak pada rahang yang bergerak.
Contoh Soal Jangka Sorong
Nah, sekarang kamu sudah tahu ya, apa itu jangka sorong? Mengutip berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh soal jangka sorong dan pembahasannya yang bisa kamu ikuti. Simak baik-baik, ya!
1. Dari hasil pengukuran diameter sebuah bola dengan menggunakan jangka sorong, diketahui panjang diameter bola 8,25 cm. Berdasarkan gambar di bawah ini, manakah yang benar dari hasil pengukuran tersebut?
Pembahasan contoh soal jangka sorong 1:
Penunjukan skala utama + (Penunjukan skala nonius × ketelitian)
= 6,20 cm + (5 × 0,01)
= 6,20 cm + 0,05 cm
= 6,25 cm.
Maka, hasil pengukuran jangka sorong adalah 6,20 cm
Jawaban: B
2. Diketahui dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut.
Berdasarkan hasil tersebut, berapa selisih tebal kedua pelat besi tersebut?
Pembahasan contoh soal jangka sorong 2:
Dari gambar (1), diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut:
Penunjukan skala utama + (Penunjukan skala nonius × ketelitian)
= 2,3 cm + (1 × 0,01)
= 2,3 cm + 0,01 cm
= 2,31 cm. Maka hasil pengukuran jangka sorong pada gambar (1) adalah 2,31 cm.
Dari gambar (2), hasil pengukurannya yaitu:
Penunjukan skala utama + (Penunjukan skala nonius × ketelitian)
= 2,2 cm + (3 × 0,01)
= 2,2 cm + 0,03 cm
= 2,23 cm. Maka hasil pengukuran jangka sorong pada gambar (2) adalah 2,23 cm.
Jadi, selisih tebal dari kedua pelat besi tersebut adalah:
= 2,31 cm - 2,23 cm
= 0,08 cm → 0,8 mm.
Jawaban: D.
3. Pembacaan jangka sorong saat digunakan untuk praktikum di bawah ini adalah…
A. 0,33 cm
B. 0,34 cm
C. 0,35 cm
D. 0,35 cm
Pembahasan contoh soal jangka sorong 3:
- Penunjukan angka pada skala utama mempunyai ketelitian 0,1 cm. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada skala nonius adalah antara 0,3 cm dan 0,4 cm.
- Penunjukan angka pada skala nonius mempunyai ketelitian 0,01 cm. Angka yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-5, berarti hasil pengukurannya adalah:
x (panjang) = 0,3 cm + (5 × 0,01) cm
= 0,35 cm.
Jawaban: C
4. Berikut ini adalah pernyataan yang benar dari kegunaan jangka sorong, kecuali:
A. Untuk mengukur diameter luar sebuah tabung
B. Untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung
C. Untuk mengukur ketebalan kertas yang tipis
D. Untuk mengukur kedalaman atau tinggi sebuah tabung reaksi atau pipa kapiler
Jawaban: C. Ketebalan kertas paling tepat diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.
5. Diagram di bawah ini menunjukkan suatu pengukuran dengan menggunakan jangka sorong:
Dari gambar tersebut, berapa hasil bacaan jangka sorong?
A. 18,90 cm
B. 18,92 cm
C. 18, 94 cm
D. 18,96 cm
Pembahasan contoh soal jangka sorong 5:
- Angka pada skala utama yang berdekatan dengan nol pada skala nonius adalah antara 18,9 cm dan 19 cm.
- Penunjukan angka pada skala nonius mempunyai ketelitian 0,01 cm. Angka yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-2.
Berarti hasil pengukurannya adalah sebagai berikut:
x (panjang) = 18,9 cm + (2 × 0,01) cm
= 18,92 cm.
Jawaban: B
Itu dia lima contoh soal jangka sorong beserta pembahasannya yang bisa kamu ikuti di rumah atau di sekolah bersama teman sekelasmu. Semoga contoh soal di atas bisa membantumu dalam memahami materi jangka sorong lebih dalam, ya.
Penulis: Muti'ah Nur Rahmah