ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur. (unsplash.com/Mehran Biabrani)
Buck moon atau bulan purnama bulan Juli 2025 juga bisa memengaruhi pola tidur seseorang. Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Current Biology pada tahun 2013 menunjukkan bahwa fase bulan purnama berkaitan dengan penurunan kualitas tidur berdasarkan berbagai indikator. Selama fase purnama, para partisipan melaporkan bahwa mereka membutuhkan waktu 5 menit lebih lama untuk tertidur, tidur 20 menit lebih singkat, lebih lama mencapai fase tidur REM, mengalami penurunan tidur nyenyak hingga 30 persen, dan melaporkan kualitas tidur yang lebih buruk.
Studi lain yang juga terbit dalam jurnal Current Biology pada tahun 2014 juga menemukan bahwa partisipan dalam penelitian mengalami pengurangan waktu tidur sekitar 25 menit selama bulan purnama. Akan tetapi, dalam studi ini juga ditemukan bahwa beberapa partisipan justru membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai fase tidur REM saat bulan baru, yang bertentangan dengan temuan sebelumnya.
Penelitian ketiga yang terbit dalam jurnal Sleep Medicine tahun 2014 juga menunjukkan temuan serupa. Dari 319 partisipan, mereka yang diamati saat bulan purnama memiliki efisiensi tidur yang lebih rendah, mengalami penurunan tidur nyenyak, serta lebih lambat mencapai fase REM.
Bulan purnama adalah salah satu fenomena langit yang bisa diamati dengan mata telanjang. Namun, di balik keindahannya, bulan purnama seperti buck moon, ternyata memiliki dampak terhadap Bumi, hewan, dan bahkan manusia. Dari beberapa dampak yang telah disebutkan sebelumnya, pernahkah kamu menyadari, melihat, atau mengalaminya?