Percepatan rotasi Bumi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir cukup mengejutkan para ilmuwan. Leonid Zotov, peneliti rotasi Bumi dari Moscow State University, menyatakan bahwa tidak ada yang memprediksi fenomena ini. Ia menyebut, sebagian besar ilmuwan percaya penyebab percepatan berasal dari dalam Bumi karena model laut dan atmosfer tidak mampu menjelaskan percepatan besar yang terjadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Judah Levine, fisikawan dari National Institute of Standards and Technology. Ia mengaku bahwa sebelumnya diasumsikan Bumi akan terus melambat sehingga kebutuhan penambahan leap second tetap ada. Namun, kenyataannya percepatan ini justru membuka kemungkinan pengurangan leap second untuk pertama kalinya pada 2029.
Meski demikian, para ilmuwan menegaskan bahwa percepatan ini bukan tanda adanya perubahan besar. Dalam jangka panjang, Bumi tetap memiliki kecenderungan alami untuk melambat. Jadi, kita tidak sedang menuju kondisi rotasi cepat seperti pada zaman purba.
Perubahan yang terjadi saat ini tergolong kecil dan tidak berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari. Namun, tetap menjadi perhatian dalam penyesuaian sistem waktu global.
Meski perubahannya kecil, dampak rotasi Bumi yang makin cepat pada Juli—Agustus tetap menarik buat diulik. Siapa tahu, hal seperti ini ternyata punya pengaruh besar pada masa depan.
Referensi
"Earth’s Rotation Is Speeding up This Summer—but Just for 3 Days". Popular Mechanics. Diakses Juli 2025.
""Nobody Expected This": Earth's Rotation Will Speed Up In July And August, Bucking The Downward Trend". IFL Science. Diakses Juli 2025.
"Earth Is Predicted To Spin A Little Faster On Three Days In July And August". NDTV. Diakses Juli 2025.
"Shorter Days Ahead? On THESE Three Days, Earth Is Predicted To Rotate Faster — Here's Why". Live Mint. Diakses Juli 2025.