Bagaimana Minyak Bumi Terbentuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
ilustrasi minyak bumi (pexels.com/Pixabay)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PT Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP) Regional Jawa Subholding Stream telah menemukan cadangan minyak baru. Ada dua lokasi cadangan minyak yang ditemukan di Jawa Barat, yaitu Indramayu dan Bekasi. Sumur minyak ini diberi nama East Akasia Cinta (EAC-001) di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu dan East Pondok Aren (EPN-001) di wilayah kerja PEP Tambun Field, Kabupaten Bekasi.
Temuan cadangan minyak ini menjadi bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional dalam mencapai target produksi gas dan minyak pada tahun 2030. Ditemukannya cadangan minyak baru di dua lokasi tersebut tentu menjadi kabar gembira. Sebenarnya, bagaimana minyak bumi terbentuk? Berikut ulasannya!
1. Minyak bumi di Indonesia
ilustrasi sumur minyak bumi (unsplash.com/Grant Durr)Petroleum atau lebih dikenal sebagai minyak bumi ditemukan dalam jumlah besar dari dalam bumi. Menurut laman Petroleum, minyak bumi dalam bentuk aslinya ketika belum diiolah biasanya disebut minyak mentah.
Ada beberapa negara penghasil minyak di seluruh dunia. Dilansir U.S. Energy Information Administration, Amerika Serikat menempati urutan pertama sebagai produsen minyak mentah terbesar di dunia pada tahun 2022. Produsen minyak mentah terbesar lainnya, yaitu Arab Saudi, Rusia, Kanada, dan Irak.
Pada tahun 2020, produksi minyak bumi dan cairan lainnya di Indonesia rata-rata mencapai 887.000 barel per hari. Laman Indonesian Petroleum Association menyebutkan, sekitar 75 persen dari eksplorasi dan produksi migas dilakukan di bagian barat wilayah Indonesia. Empat wilayah penghasil minyak bumi di Indonesia, antara lain Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Natuna. Sementara empat wilayah penghasil gas alam, yaitu Kalimantan Timur, Arun di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Natuna.
2. Terbentuknya minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun
ilustrasi diatom (commons.wikimedia.org/Frank Fox/www.mikro-foto.de)Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang sebagian besar terdiri dari karbon dan hidrogen, sehingga dikenal sebagai hidrokarbon. Proses terbentuknya minyak bumi memerlukan waktu lama. Menurut laman Energy Education, 70 persen cadangan minyak saat ini terbentuk pada zaman Mesozoikum (252 sampai 66 juta tahun yang lalu), 20 persen di zaman Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu), dan sisanya terbentuk pada zaman Paleozoikum (541 sampai 252 juta tahun yang lalu).
Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan (diatom) yang hidup jutaan tahun lalu di laut sebelum dinosaurus ada. Di laut, mikroorganisme seperti plankton yang mati akan tenggelam dan jatuh ke dasar laut.
Plankton terdiri dari hewan yang disebut zooplankton, dan tumbuhan yang disebut fitoplankton. Jasad renik tersebut terkubur di dasar lautan dan bercampur dengan berbagai material anorganik. Endapan di dasar laut ini kemudian terurai dan nantinya menjadi minyak bumi.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fakta Menakjubkan dari Minyak Bumi, Jadi Rebutan Banyak Negara!
3. Bagaimana minyak bumi terbentuk?
ilustrasi dasar laut (freepik.com/wirestock)Walau jenis sisa tumbuhan dan hewan yang jatuh di dasar laut kemungkinan berbeda, proses terbentuknya minyak bumi pada umumnya sama di sebagian besar wilayah. Fitoplankton, zooplankton, dan alga yang mati akan tenggelam dan terkubur di dasar lautan purba. Selama jutaan tahun, sisa-sisa hewan dan tumbuhan ini tertimbun oleh lapisan pasir, lumpur, dan batu.
Material tersebut kemudian terkubur lebih dalam lagi di dalam bumi. Laman Energy Education menyebutkan, adanya peningkatan tekanan dan suhu mengubah bahan tersebut menjadi kerogen. Jika suhu kerogen lebih besar dari 90 derajat Celsius sampai 160 derajat Celsius, maka kerogen berubah menjadi minyak dan gas alam. Jika suhunya lebih tinggi lagi, maka kerogen hanya berubah menjadi gas alam.
Mengutip laman Norwegian Petroleum Directorate, ketika minyak dan gas terbentuk, mereka merembes keluar dari batuan sumbernya. Karena hidrokarbon lebih ringan daripada air, maka minyak dan gas bermigrasi ke atas batuan berpori yang mengandung air. Migrasi minyak dan gas ini memerlukan waktu ribuan tahun dan dapat meluas hingga puluhan kilometer hingga terhenti oleh batuan yang kedap air.
4. Minyak bumi termasuk sumber energi tidak terbarukan
ilustrasi bensin (unsplash.com/engin akyurt)Setelah minyak mentah dikeluarkan dari dalam tanah, minyak tersebut dikirim ke kilang minyak untuk diproses lebih lanjut agar bisa digunakan. Ada berbagai produk minyak bumi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu produk minyak bumi yang paling banyak diketahui masyarakat adalah bensin.
Sama seperti batu bara, minyak bumi termasuk sumber energi tidak terbarukan. Butuh waktu jutaan tahun untuk bisa terbentuk minyak bumi. Ini artinya, persediaan minyak bumi akan habis suatu hari nanti. Mencari alternatif pengganti minyak bumi sangat penting dan menjadi fokus banyak industri, mengutip laman National Geographic.
Terbentuknya minyak bumi melalui proses yang sangat panjang. Minyak bumi terbentuk dari material organik seperti plankton dan alga yang bercampur dengan endapan-endapan lain dalam suhu dan tekanan tinggi. Karena membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk, minyak bumi termasuk sumber energi tidak terbarukan.
Baca Juga: 5 Negara dengan Cadangan Minyak Bumi Terbesar di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
