Dianggap Legenda, Eksistensi 7 Tokoh Ini Masih Dipertanyakan Lho

Sang pelindung Camelot mungkin menjadi salah satu raja paling terkenal dalam sejarah. Namun banyak sejarawan yang percaya kisahnya hanya legenda semata bersama dengan pedangnya, Excalibur. Diceritakan bahwa Raja Arthur berhasil memukul mundur serangan Saxon ke Inggris pada abad ke-5 atau ke-6.

Namun, tidak ada bukti sejarah yang pasti tentang peristiwa tersebut. Faktanya, penggambaran penuh Arthur tidak muncul sampai abad ke-9, dan kisah Lady Guinevere dan para Ksatria Meja Bundar yang terkenal baru muncul di abad ke-12, dalam tulisan Geoffrey dari Monmouth yang berjudul “History of the Kings of Britain.”

Sekalipun penggambaran modern tentang Arthur sebagai seorang ksatria berbaju zirah adalah mitos yang dibangun oleh buku-buku seperti “Le Morte d'Arthur" karya Sir Thomas Malory, beberapa sejarawan masih percaya bahwa kisah-kisah ini didasarkan pada tokoh sungguhan.

Mereka berpendapat bahwa legenda Arthur mungkin terinspirasi dari Ambrosius Aurelianus, Riothamus atau mungkin seorang jenderal Romawi bernama Lucius Artorius Castus.

Kita semua pernah belajar tentang Teorema Pythagoras saat duduk di bangku sekolah, tetapi tidak ada bukti konkret mengenai keberadaan dari Pythagoras sendiri. Menurut beberapa catatan, pemikir Yunani tersebut hidup pada abad ke-5 dan ke-6 SM. Ia dikenang sebagai seorang filsuf dan ahli matematika.

Sementara semua ilmu Pythagoras berhasil didokumentasikan dengan baik, tidak ada laporan kontemporer yang signifikan tentang hidupnya. Semua referensi datang dari para pengikutnya, yang menyebut diri mereka sebagai Pythagoreans. Bahkan ada kisah tentang Pythagoras yang sangat terkait dengan mitos dan hal-hal supernatural.

Ada kisah yang menggambarkan dia memiliki paha emas, yang lain menyatakan bahwa dia adalah putra dewa Apollo. Bagi sebagian orang, kebohongan dan kontradiksi ini mengisyaratkan bahwa Pythagoras hanyalah seorang tokoh fiktif atau bahkan dibuat-buat oleh sebuah sekte agama.

Bahkan jika Pythagoras benar-benar ada, dia mungkin bukan yang pertama kali menemukan teorema matematika yang terkenal itu, karena bukti sejarah menunjukkan bahwa orang-orang Mesir telah menemukan rumus itu lebih dulu dari dirinya.

Konfusius atau Kong Hu Cu dikenal sebegai seorang guru atau filsuf dari Tiongkok. Para ahli percaya bahwa dia lahir di Lu, Tiongkok, dan menciptakan Ru School of Chinese Thought. Dalam banyak dokumen, Konfusius sering ditampilkan sebagai seorang idealis, politisi, dan pahlawan abad ke-6 SM.

Namun, Alfred Andrea dan James Hoverfield, penulis buku The Human Record: To 1700 mengungkapkan hal lain. Mereka berpendapat bahwa klaim apa pun oleh Konfusius dapat dibilang apokrif sehingga tidak dapat dipercaya.

Juga, dikarenakan tidak ada teks yang bertahan dan bisa dibuktikan secara tertulis, banyak sejarawan sangat berhati-hati saat menghubungkan pemikirannya dengan sosok Konfusius itu sendiri.

Banyak yang menganggap bahwa Konfusius hanya sebuah gagasan, karena tidak ada dokumentasi sejarah yang kuat untuk membuktikan keberadaannya di masa lampau.

William Shakespeare, penyair dan penulis drama di istana Ratu Elizabeth I, adalah salah satu tokoh Inggris yang paling terkenal. Dia secara luas dianggap sebagai penulis dan dramawan terhebat dalam sejarah Inggris, yang telah menulis 39 drama dan lebih dari 150 puisi.

Namun, sejak abad ke-19, terdapat teori konspirasi yang telah meragukan keberadaan Shakespeare sendiri. Mungkinkah William Shakespeare hanyalah nama samaran yang diadopsi oleh seorang penulis aristokrat yang kuat yang ingin merahasiakan identitasnya?

Ada dugaan pria bernama Edward de Vere adalah pemilik nama pena William Shakespeare. Vere adalah bangsawan yang menulis banyak puisi dan lagu, namun dia tidak ingin dikaitkan dengan seni rendahan ala rakyat biasa. Ketika Vere meninggal, pengikutnya memublikasikan karyanya dengan memberi nama pena William Shakespeare.

Para ahli telah lama berspekulasi tentang dasar faktual dari karya epik Homer, "The Iliad" dan "The Odyssey." Tampaknya argumen itu juga meluas ke sang penyair sendiri. Menurut beberapa teori, penulis Yunani itu mungkin tidak pernah ada.

Untuk tokoh figur yang begitu berpengaruh, tidak ada catatan kontemporer tentang kehidupan Homer, yang konon hidup pada abad ke-7 atau ke-8 SM. Dia sering digambarkan sebagai orang buta yang lahir di pulau Chios, tetapi detail-detail ini justru memicu perdebatan.

Kurangnya informasi biografis telah menyebabkan beberapa orang berteori bahwa "The Iliad" dan "The Odyssey" sebenarnya ditulis oleh kumpulan penyair yang berbeda, atau mungkin diambil dari cerita populer yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.

Jika hal ini benar, Homer mungkin berkontribusi dalam mengumpulkan cerita-cerita tersebut ke dalam narasi yang koheren, tetapi ia mungkin juga merupakan sosok gabungan yang diciptakan agar menjadi seorang penulis tunggal yang sarat akan mitos.

Robin Hood memang terkenal sebagai cerita rakyat abad pertengahan, tetapi apakah kisahnya berdasarkan fakta? Penjahat dari Sherwood Forest ini pertama kali muncul dalam puisi dan balada di abad ke-14 dan 15, dan bukti sejarah menunjukkan bahwa terdapat beberapa penjahat yang dikenal dengan nama "Rabunhod" atau "Robehod."

Sebagian besar dari kisah-kisah sastra ini menggambarkan Robin sebagai rakyat jelata yang memimpin sekelompok penjahat yang menentang sheriff Nottingham. Namun, beberapa versi lainnya menyebut dia sebagai aristokrat yang berubah menjadi penjahat, dengan tambahan banyak karakter pendukung, seperti Maid Marian dan Friar Tuck.

Para peneliti telah mencoba untuk menemukan identitasasli Robin Hood selama berabad-abad. Teori yang paling populer menggambarkan dia sebagai pengikut Raja Richard si Hati Singa, yang lain menyebutnya sebagai Earl of Huntingdon hingga anggota Ksatria Templar.

Namun, banyak sejarawan yang berpendapat bahwa cerita-cerita tentang Robin Hood hanyalah mitos abad pertengahan yang muncul sebagai dongeng populer tentang perlawanan terhadap penindasan.

Lycurgus dikenang sebagai orang yang membentuk salah satu negara-kota di Yunani, Sparta, menjadi salah satu kekuatan militer yang paling ditakuti di masa lampau. Dalam kurun waktu antara abad ke-7 dan 9 SM, ahli hukum terkenal ini dikatakan telah membuat reformasi sistem yang menangani segala sesuatu mulai dari pernikahan, seks, kekayaan, sampai cara membesarkan anak.

Mungkin yang paling terkenal adalah agoge, program pelatihan multi-tahun yang ketat, yang dirancang untuk membuat anak-anak Spartan menjadi pejuang yang tak kenal takut. Meskipun tidak ada keraguan bahwa reformasi Lycurgan pernah diberlakukan, para sejarawan masih tidak yakin apakah tokoh ini benar-benar ada.

Spartan tidak mencatat sejarah mereka secara tertulis. Biografi Lycurgus juga dipenuhi dengan beberapa kejadian mistis. Hal ini membuat beberapa orang berspekulasi bahwa ia hanyalah sosok seperti dewa yang diciptakan oleh Spartan sebagai bentuk dari akulturasi kebudayaan mereka.

Nah, itu tadi 7 tokoh historis yang eksistensinya masih dipertanyakan sampai saat ini. Terlepas dari ada atau tidaknya tokoh-tokoh di atas, setidaknya mereka telah memberikan sumbangsih terhadap peradaban dunia saat ini.