Dipuja-puja, Berikut 6 Dewa Terbaik dalam Mitologi Yunani Kuno 

Hestia mungkin tidak setenar Athena, tapi bagi orang Yunani masa itu, sosok Hestia jelas sangat penting. Hestia merupakan anak sulung Cronus dan Rhea. Dalam mitologi, dia dikenal sebagai dewi rumah dan perapian.

Keberadaannya seringkali dikaitkan dengan kebahagiaan dan keberkahan sebuah keluarga. Karena perannya yang penting, banyak pasangan suami istri memuja Hestia dan mengharapkan keberkahan untuk keluarga mereka.

Walau namanya jarang terdengar di antara para dewa Olympian lainnya, Leto ternyata masuk dalam daftar dewa-dewi awal yang dipercaya oleh orang Yunani. Leto sendiri merupakan salah satu dewi yang memiliki hubungan dengan Zeus.

Ketika Hera tahu suaminya menjalin hubungan dengan Leto, Hera sangat marah dan melarang Leto melahirkan anak-anaknya di daratan. Berusaha kabur dari Hera, Leto kemudian mengungsi ke pulau Dos dan melahirkan anak kembarnya yaitu Apollo dan Artemis. Karena perjuangannya ini, orang Yunani sangat menghormati Leto dan kedua anaknya.

Rhea merupakan salah satu istri Cronus dan juga menjadi ratu para dewa sebelum Hera. Berbeda dengan Hera yang sering mengutuk, Rhea yang merupakan dewi kesuburan justru sangat dihormati oleh bangsa Yunani Kuno.

Dalam berbagai mitologi, Rhea seringkali digambarkan sebagai perempuan cantik yang memakai mahkota menara dan duduk di singgasana bersama dua singa kesayangannya.

Jika orang Romawi Kuno memiliki Venus sebagai dewi cinta, maka Yunani memiliki Aphrodite. Di antara para dewi Yunani Kuno, Aphrodite memang merupakan dewi yang paling menawan. Karena penampilannya itulah dia sering dikaitkan dengan cinta, kecantikan, dan keinginan.

Selain itu, Aphrodite juga disebut-sebut terlibat dalam kelahiran dan kematian makhluk hidup. Aphrodite sendiri merupakan anak Zeus yang paling cantik. Tidak ingin putrinya jadi rebutan para dewa, Zeus kemudian menikahkan Aphrodite dengan pengrajin Yunani yang terkenal bernama Hephaestus. Sayang, hubungan keduanya tidak berjalan baik, dan Aphrodite memutuskan untuk selingkuh dengan dewa perang, Ares.

Kalau Hestia banyak disembah oleh pasangan suami-istri, maka Demeter yang merupakan dewi panen dan biji-bijian memiliki banyak pengikut dari kalangan petani. Dikenal sebagai dewi yang baik hati, Demeter seringkali memberkahi petani dengan hasil panen yang melimpah ruah dan menciptakan musim semi agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Sayangnya, kedamaian Demeter harus terusik oleh hilangnya sang putri, Persephone yang diculik oleh Hades ke dunia bawah. Penculikan itu membuat Demeter sedih, menyebabkan tanaman layu dan petani kesulitan.

Namanya memang tidak setenar adiknya, Apollo. Tapi sama seperti mereka menghormati Apollo, orang Yunani Kuno juga sangat memuja Artemis. Keberadaan Artemis seringkali dikaitkan dengan perburuan, bulan, hewan liar, dan perawan. Dia bahkan disebut-sebut sebagai pelindung perempuan muda dari kejahatan hingga perempuan itu menikah.

Meski menjaga perempuan Yunani hingga hari pernikahannya, Artemis sendiri tidak pernah menikah dan memutuskan untuk tetap perawan sepanjang hidupnya. Keputusan ini diambil karena Artemis melihat kesulitan yang dialami ibunya, Leto dalam mengurus dia dan Apollo.

Zeus, Athena, dan sederet nama lain boleh populer, bahkan hingga sekarang. Tapi hanya karena mereka populer, bukan berarti mereka selalu jadi yang terbaik bukan?