5 Fakta K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia yang Jadi 'Pride' Pendaki

K2 dikenal sebagai gunung yang brutal dan kejam bagi pendaki

K2 merupakan gunung yang terletak di wilayah terpencil di perbatasan Pakistan dan Tiongkok. Merupakan bagian dari kelompok 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000-an mdpl yang dikenal dengan predikat "the fourteen of eight thousanders" . 

Di kalangan pendaki elit profesional, Gunung K2 memiliki karakteristiknya tersendiri. Dijuluki sebagai gunung yang "kejam"  karena seolah berusaha untuk mengambil nyawa para pendakinya dengan kondisi alamnya yang brutal. K2 merupakan salah satu gunung paling mematikan di dunia, keberhasilan memuncakinya dianggap menjadi "pride"  tersendiri di kalangan para pendaki elit profesional. 

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Gunung K2? simak lima faktanya berikut ini!

1. Memiliki selisih ketinggian hanya sekitar 200-an m dari Gunung Everest

5 Fakta K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia yang Jadi 'Pride' Pendakipotret puncak K2 dilihat dari base camp Broad Peak yang berada di ketinggian 4.850 mdpl (commons.wikimedia.org/Zacharie Grossen)

Dilansir Britannica,  K2 menjulang dengan ketinggian 8.611 mdpl. K2 hanya memiliki selisih sekitar 238 m dari puncak Sagarmatha atau yang dikenal dengan Gunung Everest (8.849 mdpl) sebagai gunung tertinggi di dunia, karenanya K2 merupakan gunung tertinggi kedua di dunia setelah Everest. Terletak di wilayah pegunungan Karakoram yang berlokasi di antara perbatasan dua negara: Pakistan dan China. Gletser dan salju menutupi gunung dari ketinggian sekitar 4.570 mdpl hingga puncaknya.

Dilansir Nationalgeographic, K2 memiliki tempat khusus di dunia pendakian puncak-puncak tertinggi dunia. Meskipun 238 m lebih rendah dari puncak Everest, K2 telah lama dikenal sebagai "gunungnya" para pendaki sejati. Siluet segitiga tajam puncaknya yang menjulang tinggi dari lingkungan sekitarnya tidak hanya menggambarkan citra kemegahan sebuah gunung tetapi juga membuat K2 jauh lebih sulit dan berbahaya untuk didaki.

2. K2 memiliki sejumlah nama 

5 Fakta K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia yang Jadi 'Pride' Pendakipotret area berbahaya bernama "bottle neck" di rute menuju puncak K2 pada ketinggian di atas 8.000-an mdpl (commons.wikimedia.org/Adha65)

Dilansir Britannica, K2 memiliki sejumlah nama, selain memiliki nama tidak resmi Gunung Godwin Austen. Dalam bahasa China K2 disebut Qogir Feng, orang-orang lokal di kaki gunung menyebutnya Dapsang atau Chogori. K2 ditemukan pada tahun 1856 oleh Kolonel T.G. Montgomerie ketika melakukan survey dan gunung tersebut diberi kode K2 yang memiliki arti puncak tertinggi kedua yang diukur di wilayah pegunungan Karakoram. Puncak-puncak lainnya diberi kode K3, K4, K5 dan seterusnya

Sedangkan nama Gunung Godwin Austen berasal dari nama Kolonel. H.H Godwin Austen, surveyor yang melakukan eksplorasi di wilayah K2, ia adalah seorang Geographer Inggris di abad ke-19. Dilansir Nationalgeographic, para surveyor di masa lalu sebenarnya menanyakan kepada penduduk lokal nama untuk gunung yang diberi kode K2 ini, mereka menyebut Gasherbrum atau Kanjut Sar, namun karena lokasi K2 sangat terpencil bahkan hingga hari ini masih sekitar 120-an km dari desa terdekat menyebabkan tidak ada nama lokal yang disepakati dan gunung itu tetap lebih dikenal dengan nama K2.

Baca Juga: 5 Misteri Gunung Kunci Sumedang yang Santer Diceritakan, Angker

3. Termasuk tiga besar gunung paling mematikan di kelompok "eight thousanders"

5 Fakta K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia yang Jadi 'Pride' Pendakisisi utara Gunung K2 dengan punggungan gunungnya (commons.wikimedia.org/Kuno Lechner)

K2 yang berhasil dipuncaki pertama kalinya pada tahun 1954 oleh tim pendaki asal Italia termasuk dalam salah satu gunung di kelompok "eight thousanders"  yang paling mematikan. Dilansir Mountainiq,  K2 termasuk dalam tiga besar gunung paling mematikan dengan tingkat fatality rate sekitar 22,8%. Dari statistik tersebut, setidaknya hingga tahun 2019 dari sekitar 367 pendakian yang sukses mencapai puncak terdapat sekitar 84 kematian. Hal tersebut sangat kontras bila dibandingkan dengan Gunung Everest sebagai gunung tertinggi di dunia yang hingga tahun 2019 memiliki fatality rate  "hanya" 3,29%.

Dalam statistik tersebut Gunung Annapurna (8.091 mdpl) di Nepal menduduki peringkat pertama dalam hal fatality rate sebesar 27,2% , namun banyak pendaki meyakini K2 lebih berbahaya dari Annapurna. Peringkat ketiga ditempati Gunung Nanga Parbat (8.126 mdpl) di Pakistan dengan fatality rate sekitar 20,75%.

Dilansir Theguardian, pada tahun 2008 terjadi kecelakaan fatal di K2 yang menyebabkan 11 pendaki tewas dan tercatat sebagai salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah pendakian Himalaya. Pada peristiwa tersebut longsoran salju dan es besar (avalanche) menyapu sejumlah pendaki dan tali temali yang dibutuhkan para pendaki turun akibatnya sejumlah pendaki yang masih survive dari longsoran terjatuh ketika menuruni gunung tanpa tali temali yang kuat ditambah lemahnya fisik akibat rendahnya oksigen dan temperatur di ketinggian.

4. Sejumlah pendaki diketahui berhasil mencapai puncaknya tanpa menggunakan tabung oksigen

5 Fakta K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia yang Jadi 'Pride' Pendakipotret lawas wajah timur K2 yang diambil selama ekspedisi pendakian di tahun 1909 (commons.wikimedia.org/Luigi Amedeo)

Meskipun K2 merupakan salah satu gunung paling mematikan di dunia dan ketinggian di atas 8.000-an meter merupakan zona kematian bagi manusia karena tipisnya kadar oksigen sehingga sulit bagi manusia bertahan tanpa bantuan tabung oksigen, namun sejumlah catatan membuktikan sejumlah pendaki mampu mencapai puncak K2 tanpa menggunakan tabung oksigen, diantaranya yang terkenal adalah Reinhold Messner dan Nirmal Purja. Dilansir Nytimes , pendaki legendaris Reinhold Messner merupakan manusia pertama yang memuncaki seluruh14 gunung "eight thousanders" tanpa bantuan tabung oksigen.

Dilansir Climbing, Nirmal Purja merupakan pendaki yang mendaki K2 saat periode musim dinginnya juga tanpa tabung oksigen. Sebagai informasi, Nirmal Purja adalah pendaki yang memecahkan rekor pendakian tercepat memuncaki 14 gunung "eight thousanders" hanya dalam tempo 6 bulanan di tahun 2019. Dari sejumlah informasi dan catatan masih terdapat sejumlah pendaki lain yang berhasil memuncaki K2 tanpa tabung oksigen, hal tersebut membuktikan kemampuan tubuh manusia yang dilatih, dalam batas-batas tertentu dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan alam yang ekstrem.

5. "Eight thousanders" terakhir yang berhasil dipuncaki di periode musim dinginnya

https://www.youtube.com/embed/mUrIW4Z0GWU

K2 merupakan gunung terakhir dari kelompok "eight thousanders" yang berhasil dipuncaki pada periode musim dinginnya. Di kalangan para pendaki elit, pendakian musim dingin (winter ascent) puncak-puncak tertinggi memberikan sebuah "pride" tersendiri. Jika di musim semi saja sangat berbahaya untuk mendaki K2, sulit dibayangkan bagaimana cuaca di K2 saat musim dinginnya. Longsoran salju masif, angin kencang dan badai dengan suhu hingga minus puluhan derajat celcius siap menghadang para pendaki .

Hingga tahun 2020, K2 belum bisa dipuncaki saat periode musim dinginnya meski sejumlah upaya pendakian pernah dilakukan sehingga menimbulkan mitos K2 mustahil dipuncaki saat musim dinginnya. Dilansir Nationalgeographic, pada tanggal 16 Januari 2021 sekelompok pendaki Nepal yang dipimpin oleh Nirmal Purja dan Mingma G Sherpa menorehkan sejarah baru dalam dunia pendakian ketika mereka semua berhasil menapaki puncak tertinggi K2 di periode musim dinginnya sekaligus meruntuhkan mitos K2 yang mustahil dipuncaki saat musim dinginnya.

Dengan berhasil dipuncakinya K2 dalam periode musim dinginnya maka lengkaplah sudah ke-14 gunung  "eight thousanders"  yang berhasil dipuncaki pada periode musim dinginnya. Sekali lagi apa yang dilakukan oleh para pendaki-pendaki profesional tersebut dalam kisah-kisah pendakiannya tentu menginspirasi kita untuk selalu menjaga dan merawat alam terlebih saat masalah perubahan iklim semakin nyata saat ini.

Apakah kamu berani untuk menjelajahi kemegahan alam di Gunung K2?

Baca Juga: 6 Alasan Cowok Pendaki Gunung Terlihat Menarik di Mata Cewek, Tangguh!

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya