5 Fakta Poksay Jambul, Burung dengan Kicauan Melengking Namun Merdu

Populer di kalangan pecinta burung berkicau di Indonesia

Burung White Crested Laughingthrush yang memiliki nama latin Garrulax leucolophus serta populer dikenal oleh kalangan pecinta dan penghobi burung berkicau di Indonesia dengan nama poksay jambul merupakan burung yang memiliki kicauan melengking yang merdu. Sejumlah informasi menuliskan karena kemerduan kicauannya yang khas tersebut, poksay jambul pernah menjadi salah satu burung kicau populer yang diminati dan dicari di kalangan para pencinta burung berkicau tanah air.

Namun demikian burung poksay jambul ini bukanlah burung endemik atau burung asli yang berasal dari wilayah Indonesia. Burung kicau ini datang ke Indonesia karena diimpor dari negara tetangga seperti Thailand yang juga menjadi habitat burung ini hidup. Dikutip dari laman Animalia, di habitatnya burung ini umumnya ditemukan di hutan kaki bukit hingga ketinggian 1.600 m dan ketika hidup di dalam sangkar burung ini juga diketahui sebagai burung yang sangat aktif bergerak di dalam sangkar.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai burung yang kerap dijuluki sebagai rajanya poksay ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1. Memiliki karakteristik fisik yang khas

5 Fakta Poksay Jambul, Burung dengan Kicauan Melengking Namun Merdupoksay jambul memiliki karakteristik fisik berupa jambul putih di kepalanya (unsplash.com/Madhavan Lakshmikumar)

Burung berkicau yang berasal dari family Leiotrichidae dan genus Garrulax ini memiliki tampilan fisik yang khas. Dilansir Animalia, seperti burung lain dalam genusnya, poksay jambul terlihat bertubuh kokoh dengan kaki serta paruh berwarna kehitaman yang tampak kuat. Panjang tubuhnya rata-rata sekitar 30 cm, dan panjang ekornya berkisar antara 13 cm hingga 15 cm.

Dinamai poksay jambul karena ciri khas jambul berwarna putih di kepalanya. Burung tersebut juga mudah dikenali dari warna hitam di area matanya yang tampak seperti topeng lebar dan memanjang yang seolah menjadi penutup matanya. Mantel bulu di punggung dan bagian bawah dari dadanya berwarna kemerahan kontras dengan kepala, tenggorokan dan dada bagian atas yang berwarna putih. Betinanya terlihat hampir identik dengan jantannya tetapi memiliki jambul yang lebih pendek dan warna mantel bulu yang lebih kusam.

2. Kicauannya merdu dan melengking

https://www.youtube.com/embed/dsKCh5BHXwk

Salah satu ciri khas dari burung poksay jambul ini adalah suara kicauannya yang merdu dan melengking. Burung jantan memiliki variasi suara kicauan yang lebih banyak dibandingkan dengan burung betinanya. Menurut jurnal ilmiah berjudul "Singing Behavior of White-Crested Laughingthrush (Garrulax leucolophus)" yang dipublikasikan oleh Universitas Silpakorn, Thailand, dalam sebuah penelitian di provinsi Chiang Mai dari periode Agustus 2005 hingga Maret 2006 perilaku kicauan burung poksay jambul tersebut direkam dan diamati.

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat 4 struktur pola kicauan dari poksay jambul yang diidentifikasi dengan terminologi: short sounds (kicauan pendek), phrases (irama), sentences (kicauan 1 hingga 4 ekor burung yang kemudian diikuti oleh burung lainnya dalam kelompok), dan subsongs (variasi kicauan). Keempat struktur suara tersebut mempunyai fungsinya masing-masing, seperti: short sounds yang memiliki fungsi sebagai panggilan untuk istirahat, makan, peringatan ataupun undangan. Subsongs yang memiliki fungsi untuk menjaga kelompok selalu tetap berhubungan ataupun untuk mengintimidasi musuhnya. Poksay jambul adalah burung sosial, biasanya berada dalam kelompok yang terdiri atas 6 hingga 12 ekor burung.

3. Memiliki persebaran populasi yang luas di wilayah Asia

5 Fakta Poksay Jambul, Burung dengan Kicauan Melengking Namun Merduburung poksay jambul memiliki persebaran yang luas di wilayah Asia (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Burung poksay jambul adalah burung berkicau yang memiliki sebaran populasi yang luas di wilayah Asia. Thailand National Park melansir terdapat sejumlah negara di wilayah Asia yang menjadi persebaran habitatnya, yaitu: India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Kamboja, Myanmar, Laos, China, Vietnam dan Thailand. Keberadaan salah satu subspesiesnya di Malaysia dan Singapura yang terdeteksi pada tahun 1970-an hingga 1980-an kemungkinan karena adanya sejumlah burung yang lepas dari sangkarnya ataupun sengaja dilepaskan dalam sebuah acara ritual keagaamaan tertentu. Burung tersebut telah menjadi salah satu spesies invasif di Singapura karena cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Secara umum burung poksay jambul berhabitat di hutan kaki bukit hingga ketinggian 1.600 m, mereka menyukai semak belukar yang lebat, lembab dan teduh. Salah satu habitat ideal burung poksay jambul adalah hutan bambu yang menyediakan tempat bersarang dan kamuflase yang sangat baik. Burung poksay jambul ini memangsa kumbang, laba-laba, lalat, ulat bambu, ulat bulu dan lintah. Ia juga memakan buah-buahan, biji-bijian, nektar dan juga reptil kecil dan katak.

4. Terdiri atas 4 subspesies

5 Fakta Poksay Jambul, Burung dengan Kicauan Melengking Namun Merdupotret burung poksay jambul di suaka margasatwa yang terletak di negara bagian Sikkim, India (commons.wikimedia.org/Dibyendu Ash)

Secara Taksonomi, sejumlah sumber menuliskan bahwa burung poksay jambul memiliki 4 subspesies. Secara umum subspesies merujuk kepada kelompok-kelompok khusus di tempat spesies ditemukan dan kelompok-kelompok tersebut selain memiliki ciri-ciri spesies tempat mereka ditemukan, juga memiliki karakteristik fisik atau genetik tertentu yang membedakannya satu sama lainnya. Keempat subspesies burung poksay jambul tersebut memiliki persebaran yang sedikit berbeda.

Keempat subspesies poksay jambul tersebut adalah: Garrulax leucolophus leucolophus yang memiliki persebaran di India utara, Nepal, Bhutan dan Tibet, Garrulax leucolophus patkaicus yang memiliki persebaran di India timur laut, Bangladesh, Myanmar dan Yunnan. Garrulax leucolophus belangeri yang memiliki persebaran di Myanmar dan Thailand serta yang terakhir Garrulax leucolophus diardi  yang memiliki persebaran di Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam dan China selatan (Yunnan).

5. Jumlahnya masih banyak di alam dan tidak terancam punah

5 Fakta Poksay Jambul, Burung dengan Kicauan Melengking Namun Merdujumlah burung poksay jambul di alam masih banyak dan memiliki status konservasi "Least Concern" (pexels.com/ Devashish Gupta)

Salah satu fakta menggembirakan dari burung poksay jambul ini adalah jumlahnya yang masih banyak di alam liar dan tidak sedang berada dalam status terancam punah. Mengutip informasi dari laman Birdlife International, spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas di wilayah Asia dan oleh karena itu tidak mendekati ambang batas untuk dikatakan sebagai spesies yang rentan berdasarkan ukuran sebarannya.

Lebih lanjut, meskipun terdapat tanda-tanda penurunan populasinya di alam namun berdasarkan parameter yang ada, penurunan populasi tersebut tidak cukup cepat mendekati ambang batas untuk menilai spesies tersebut sebagai spesies yang rentan berdasarkan kriteria ukuran populasinya. Untuk alasan tersebut, spesies burung poksay jambul tersebut dievaluasi sebagai Least Concern atau tidak sedang terancam punah.

Kicauan burung yang merdu seringkali mampu melepaskan kepenatan setelah mengalami kesibukan rutinitas harian sehingga banyak orang memelihara burung untuk tujuan tersebut, namun pergi ke alam dan langsung mendengarkannya berkicau merdu merupakan salah satu alternatif terbaik. Apakah kamu tertarik untuk mendengarkan kicauan merdu burung poksay jambul dan burung-burung lainnya langsung di alam?

Baca Juga: 9 Fakta Unik Ruddy Turnstone, Burung Pantai yang Punya Hobi Unik

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya