5 Fakta Ticonderoga Class, Cruiser Andalan US Navy

Salah satu tulang punggung kapal perang permukaan US Navy

Sebagai negara adidaya, Amerika Serikat (AS) memiliki armada angkatan laut yang terkenal sebagai salah satu yang paling kuat di dunia. US Navy atau Angkatan Laut AS mengoperasikan berbagai jenis kapal perang seperti kapal induk (aircraft carrier), kapal penjelajah (cruiser) ataupun kapal perusak (destroyer) untuk melindungi kepentingan AS di dalam maupun luar negeri. Salah satu kapal perang permukaan US Navy yang terkenal adalah kapal penjelajah Ticonderoga class atau kelas Ticonderoga yang merupakan kapal penjelajah dengan rudal berpemandu (guided missile) yang telah teruji di medan pertempuran.

Menurut Britannica, dalam klasifikasi kapal perang, kapal penjelajah atau cruiser merupakan kapal perang permukaan ukuran besar yang mempunyai radius tempur jauh, mampu bergerak cepat dan memiliki kemampuan untuk melindungi armada tempur kelompoknya maupun beroperasi secara mandiri dalam memburu musuhnya.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai kapal penjelajah US Navy dari kelas Ticonderoga ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk! 

1. Satu-satunya kelas kapal penjelajah yang dioperasikan US Navy saat ini

5 Fakta Ticonderoga Class, Cruiser Andalan US Navypotret kapal penjelajah USS Ticonderoga (CG-47) yang merupakan kapal pertama di kelasnya dan telah dipensiun pada tahun 2004 lalu (commons.wikimedia.org/US Navy)

Ticonderoga class merupakan salah satu kapal penjelajah modern di dunia yang dimiliki oleh militer AS dan merupakan satu-satunya kelas kapal penjelajah yang dioperasikan oleh US Navy saat ini. Dilansir Naval-technology, dalam periode antara tahun 1983 hingga 1994, 27 kapal penjelajah Ticonderoga class (CG 47–CG 73) diproduksi oleh perusahaan galangan kapal Ingalls Shipbuilding di Mississippi dan Bath Iron Works di Maine. Kapal pertama di kelasnya adalah USS Ticonderoga (CG-47) yang masuk dinas operasional di AL AS pada tahun 1983 dan telah dipensiun pada tahun 2004 lalu.

Saat ini dari 27 kapal yang dibuat hanya tinggal 13 buah kapal Ticonderoga class yang masih aktif di US Navy dan beroperasi sebagai bagian dari kekuatan armada Pasifik dan armada Atlantik. Beberapa nama kapalnya yang terkenal antara lain: USS Antietam (CG-54), USS Princeton (CG-59), USS Normandy (CG-60) and USS Robert Smalls (CG-62). Secara teknis kapal penjelajah yang memiliki jangkauan hingga 11.000 km ini memiliki panjang: 173 m, bobot muatan penuh hingga 9.800 ton, ditenagai oleh 4 turbin gas General Electric LM2500 serta memiliki kecepatan hingga 32,5 knot (60 km/jam). Ticonderoga class diawaki oleh 30 perwira dan 300 pelaut.

2. Nama kapal-kapal Ticonderoga class diambil dari tempat pertempuran bersejarah AS

5 Fakta Ticonderoga Class, Cruiser Andalan US Navypotret kapal penjelajah Ticonderoga class-USS Bunker Hill (CG-52) yang berada di belakang kapal korvet AL Malaysia KD Lekir (F26) dalam sebuah passing exercise di Selat Malaka tahun 2011 (commons.wikimedia.org/James R. Evans)

Salah satu fakta menarik dari kapal penjelajah Ticonderoga class adalah penamaan kapalnya yang diambil dari nama sejumlah pertempuran bersejarah dalam sejarah Amerika Serikat, dari pertempuran yang terjadi selama era Revolusi Amerika (1765-1783), Perang Saudara Amerika (civil war 1861-1865) hingga Perang Dunia II (1939-1945). Sebagai contohnya, nama USS Ticonderoga (CG-47) diambil dari peristiwa pengambilan benteng Ticonderoga di sebelah utara New York dari garnisun Inggris selama era Revolusi Amerika di tahun 1775. 

Nama USS Antietam (CG-54) diambil dari nama tempat pertempuran Battle of Antietam, Maryland yang terjadi pada era Perang Saudara Amerika di tahun 1862 antara pasukan konfederasi di bawah pimpinan Jenderal Robert E. Lee dan pasukan Union di bawah pimpinan Mayor Jenderal George McClellan, pertempuran dimenangkan oleh pasukan Union. Lalu ada USS Normandy (CG-60), yang namanya diambil dari nama pertempuran Battle of Normandy , Prancis ketika pada tanggal 6 Juni 1944 Sekutu melakukan operasi pendaratan terbesar sepanjang sejarah di Pantai Normandia Prancis untuk mengakhiri dominasi dan kekejaman Nazi di Eropa.

3. Kapal kombatan US Navy pertama yang dilengkapi dengan sistem Aegis

https://www.youtube.com/embed/qN4qUAUjbcs

Dikutip dari laman MilitaryToday , kapal penjelajah Ticonderoga class merupakan kapal kombatan permukaan pertama yang dilengkapi dengan sistem persenjataan AEGIS yang merupakan salah satu sistem persenjataan terintegrasi Angkatan Laut AS yang canggih. AEGIS menggunakan sistem komputer dan radar yang canggih dalam melacak dan menganalisa ancaman serta memandu sistem senjata untuk menghancurkan target musuh.

Ketika pertama kali digunakan pada tahun 1980-an, Radar SPY-1A dalam sistem AEGIS saat itu secara otomatis dapat mendeteksi dan melacak kontak udara hingga lebih dari 322 km. Radar tersebut merupakan radar paling canggih dari jenisnya dan belum ada bandingannya saat itu. Pada perkembangannya sistem AEGIS menjadi semakin canggih dan mampu melakukan operasi simultan melawan berbagai macam ancaman seperti: pertahanan terhadap serangan udara, peperangan anti kapal permukaan dan peperangan anti kapal selam. AEGIS juga menjadi salah satu sistem senjata andalah militer AS karena mampu mendeteksi dan melacak pergerakan rudal balistik. 

4. Dilengkapi dengan sistem senjata berat dan canggih

5 Fakta Ticonderoga Class, Cruiser Andalan US Navypotret kapal penjelajah Ticonderoga class-USS Robert Smalls (CG 62) yang ikut mengawal USS Ronald Reagan (CVN-76) di Bali pada bulan Juli 2023 lalu (commons.wikimedia.org/MC1 Arciaga, Ryre)

Untuk mendukung kemampuannya dalam pertempuran di laut terbuka ataupun pengawalan armada laut, kapal penjelajah Ticonderoga class dilengkapi dengan sistem persenjataan berat yang mumpuni dan canggih. Senjata utama Ticonderoga class adalah 2 buah sistem peluncuran rudal vertikal (VLS) MK41 yang mampu menembakkan 122 buah rudal kombinasi rudal jelajah Tomahawk, rudal anti pesawat, rudal anti kapal selam, rudal anti kapal permukaan Harpoon serta rudal anti rudal balistik SM-3.

Dalam hal kemampuan membawa rudal, hingga saat ini kapal-kapal penjelajah Ticonderoga class tersebut mampu membawa lebih banyak rudal dibandingkan dengan yang dapat dibawa oleh kapal perusak (destroyer) US Navy: Arleigh Burke dan Zumwalt class. Selain itu Ticonderoga class juga memiliki senjata Phalanx Close in Weapon Systems untuk menghancurkan pesawat, rudal, drone dan kapal kecil musuh yang mendekat ke kapal. Kekuatannya tersebut juga masih ditambah dengan senapan mesin kaliber 0,5 inci, kemampuan membawa torpedo dan 2 buah helikopter Sikorsky SH-60B Seahawk.

5. Belum memiliki kelas kapal penjelajah baru pengganti

5 Fakta Ticonderoga Class, Cruiser Andalan US Navypotret kapal penjelajah Ticonderoga Class-USS Cape St. George (CG-71) yang sedang berlayar di Samudra Hindia tahun 2008 silam ketika mendukung operasi maritim di area armada ke-5 AS (commons.wikimedia.org/Dustin Kelling)

Salah satu perbincangan hangat di kalangan para pemerhati militer adalah belum adanya rencana spesifik pembuatan kapal penjelajah baru US Navy untuk masa depan. Forbes melansir, US Navy tidak pernah meluncurkan kapal penjelajah baru sejak tahun 1992 sedangkan militer China sejak pertengahan tahun 2017 telah meluncurkan 8 jenis kapal penjelajah baru Type 055 .

Namun sebagaimana diberitakan oleh laman Naval Institute , pada tahun 2023 ini US Navy telah memberikan kontrak kepada perusahaan galangan kapal Ingals Shipbuilding dan Bath Iron Works untuk membangun 9 buah kapal perusak (destroyer) Arleigh Burke class Flight III Variants yang akan menggantikan tugas kapal penjelajah Ticonderoga class di masa depan.

Dengan adanya kemajuan teknologi memungkinkan varian terbaru kapal perusak US Navy dari kelas Arleigh Burke tersebut menjalankan fungsi yang diemban oleh kapal penjelajah Ticonderoga class sebelumya. Diketahui pula sebagaimana diberitakan oleh Forbes,  pihak AL AS saat ini sedang mengembangkan program kapal perang permukaan (Future Large Surface Combatant) yang lebih powerful dalam program DDG-Next atau DDG(X). Meskipun DDG adalah kode untuk kapal perusak namun mungkin saja di program tersebut pihak US Navy sedang membangun kapal perang baru yang setara dengan kapal penjelajah hanya saja mereka tidak mengatakannya demikian.

Kekuatan militer di lautan selalu menarik untuk dibahas. Sejarah mencatat, dalam sebuah konflik militer, siapapun yang menguasai lautan akan memiliki keunggulan untuk memenangkan sebuah pertempuran.

Baca Juga: Jarah Bangkai Kapal Perang, Malaysia Tahan Kapal China

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya