5 Fakta Trier Cathedral, Gereja Katedral Tertua di Jerman

- Katedral Trier adalah gereja Katolik Roma tertua di Jerman dan struktur bangunan religius terbesar di Kota Trier
- Merupakan tempat peribadatan sejak abad ke-4 M, katedral ini memiliki seni arsitektur Romawi kuno, Gotik, dan Barok
- Katedral ini memiliki koleksi seni sakral lintas waktu dan menyimpan relikui suci termasuk jubah suci yang diyakini dikenakan oleh Yesus Kristus
The High Cathedral of Saint Peter in Trier (Trierer Dom) atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Trier adalah sebuah gereja Katolik Roma ikonik yang terletak di Kota Trier, wilayah Rhineland-Palatinate, Jerman. Gereja tersebut adalah gereja tempat kedudukan Uskup Trier, Uskup wilayah Keuskupan Trier yang merupakan Keuskupan suffragan dari Keuskupan Agung Cologne (Koln). Menurut laman History, wilayah situs Katedral Trier memiliki kekayaan akar sejarah Kekristenan yang dimulai setidaknya pada tahun 270 M dan kemudian pada abad ke-4 M ketika persekusi terhadap umat Kristiani oleh Kekaisaran Romawi pagan mulai mereda didirikan gereja megah di tempat tersebut sebagai salah satu tempat pusat peribadatan.
Berdiri melintasi abad, Katedral Trier terkenal karena perpaduan menarik antara sisi kekunoan, religiusitas sekaligus kemegahannya yang mewakili sebuah gambaran perjalanan waktu yang panjang. Sejumlah informasi sejarah menyebutkan bahwa bagian lorong utama gereja atau yang disebut dengan nave dibangun dengan material batu bata Romawi (Roman brick), material tersebut adalah jenis batu bata yang digunakan dalam konstruksi arsitektur Romawi kuno yang disebarkan oleh orang-orang Romawi ke wilayah yang mereka taklukkan. Batu bata Romawi memiliki karakteristik lebih panjang dan datar dibandingkan dengan batu bata modern standar. Katedral Trier dikunjungi banyak wisatawan dan umat peziarah setiap tahunnya.
Ingin tahu lebih lanjut tentang katedral bersejarah yang juga menjadi bagian dari situs warisan dunia UNESCO ini? Simak 5 fakta menariknya berikut ini, yuk!
1.Gereja Katolik tertua di Jerman
Katedral Trier merupakan gereja Katolik Roma tertua di Jerman dan struktur bangunan religius terbesar di Kota Trier yang mendominasi lanskap pemandangan kota tersebut. Dilansir laman Visit World Heritage, dengan sejarah peribadatan dan pembangunan konstruksinya yang sudah berlangsung selama ratusan tahun, Katedral Trier merupakan bangunan tertua di Jerman yang masih menjalankan fungsi aslinya sebagai gereja hingga saat ini. Bangunan pertama katedral tersebut berdiri di atas bekas sebuah istana dari era pemerintahan Kaisar Romawi Konstantinus Agung (berkuasa dari tahun 306 M hingga 337 M), ia adalah Kaisar Romawi pertama yang menganut Kristen dan mengakui agama tersebut di seluruh wilayah Kekaisarannya. Pada era sebelumnya, sejarah mencatat sejumlah Kaisar Romawi pagan melakukan persekusi kejam terhadap umat Kristen.
Pada abad ke-4 M tersebut, kompleks istana digantikan oleh kompleks gereja Kristen terbesar dari masa kuno yang terdiri atas 4 basilika, karenanya di sejumlah bagian Katedral Trier masih dapat ditemukan konstruksi dengan ciri khas Romawi kuno. Dalam perjalanan waktu gereja tersebut sempat dihancurkan oleh orang-orang Franks (suku Jerman kuno) pada abad ke-5 M, namun kemudian dibangun kembali dan kembali dihancurkan oleh bangsa Viking pada abad ke-9 M. Konstruksi Katedral Trier yang dapat dilihat saat ini sebagian besar berasal dari abad ke-12. Katedral Trier selama berabad-abad terus dibangun kembali dan diperindah, karenanya Katedral Trier juga menampilkan perpaduan berbagai seni arsitektur yang indah, dengan kubah-kubah Gotiknya, patung-patung Renaisans serta kapel-kapel bergaya Baroknya yang indah meski secara keseluruhan arsitektur Katedral Trier bercorak Romanesque.
2. Kaya akan artefak dan karya seni Kristen bersejarah

Selain kaya akan perpaduan berbagai seni arsitektur di rancang bangun gerejanya, Katedral Trier juga memiliki berbagai artefak dan seni religius Kristen bersejarah yang merupakan sebuah tengara dari era yang diwakilinya. Menurut laman Visit Mosel, karya-karya seni tersebut terdapat baik di dalam interior gerejanya maupun di dalam Museum Katedral Trier yang masih satu kompleks lokasi dengan katedralnya. Artefak dan karya seni Katedral Trier menyajikan salah satu koleksi seni sakral lintas waktu paling penting yang terdiri atas masterpiece dari masa kuno, periode Romanesque dengan altar portabelnya yang terkenal bersama relikui St. Andreas dan pedupaan Gozbert, era Gotik, era Barok dengan pahatan Silver Madonna dari abad ke-18 serta karya seni dari abad ke-20 dari pandai emas Kota Trier, Brems-Varian.
Dekorasi bergaya Jerman Barok yang luar biasa terdapat di bagian paduan suaranya dan pada bagian tympanum di atas pintu gerbang gereja banyak berisi pahatan Bunda Maria dan St. Petrus. Menurut laman Museum am Dom Trier, Museum Katedral Trier mengumpulkan, memelihara, meneliti dan mengomunikasikan kepada publik bukti-bukti artefak sejarah dan seni Keuskupan Trier sejak masa lalu. Museum ini juga dipercaya untuk melakukan penelitian arkeologi pada bangunan religius terdahulu di lokasi tempat Katedral Trier saat ini berdiri yang kemudian menghasilkan koleksi temuan arkeologi yang menggambarkan asal-usul Kekristenan di Kota Trier. Museum tersebut juga mengurusi sejumlah situs penggalian arkeologi terkait dengan Kekristenan awal di Trier sehingga mampu untuk mendokumentasikan secara berkesinambungan sejarah Katedral Trier dari abad ke-4 M hingga hari ini termasuk dengan manuskrip-manuskrip kunonya.
3. Memiliki relikui suci yang berkaitan dengan Yesus Kristus
Sama seperti banyak katedral-katedral Katolik Roma yang kuno dan bersejarah lainnya di Eropa, Katedral Trier ini juga menyimpan sejumlah relikui suci seperti benda-benda suci yang diyakini digunakan oleh para orang kudus atau pun bagian tubuh dari orang-orang kudus tersebut. Salah satu relikui yang sangat terkenal di Katedral Trier ini adalah jubah yang secara tradisi diyakini dikenakan oleh Yesus Kristus sesaat sebelum penyaliban-Nya. Jubah tersebut dikenal dengan nama holy tunic, sebuah jubah terusan bersambung tanpa jahitan, sebagaimana dituliskan dalam Injil bahwa prajurit Romawi yang menyalibkan Yesus Kristus tidak membagi jubah-Nya namun membuang undi untuk menentukan siapa yang akan menyimpannya karena jubah tersebut ditenun menjadi satu bagian utuh.
Menurut laman Sacred Destinations, relikui jubah suci tersebut muncul dalam dokumen tertulis pada abad ke-12. Pada tahun 1512, altar utama Katedral Trier dibuka dan jubah suci tersebut ditemukan di dalamnya bersama dengan relikui penting lainnya dari Tanah Suci. Secara tradisi diyakini bahwa relikui-relikui suci dari Tanah Suci tersebut dibawa oleh St. Helena (hidup di abad ke-3 M), ibunda Kaisar Konstantinus Agung yang terkenal dengan catatan perjalanannya ke Tanah Suci serta mengumpulkan berbagai relikui suci yang berkaitan dengan Yesus Kristus. Jubah suci tersebut pertama kali diperlihatkan di Katedral Trier pada tahun 1512 selama 23 hari di mana banyak sekali umat peziarah yang datang untuk menghormatinya. Saat ini jubah tersebut disimpan di Kapel Jubah Suci dan sejumlah informasi menyebutkan bahwa terakhir kalinya jubah suci tersebut diperlihatkan kepada umat peziarah untuk penghormatan terjadi di tahun 2012 silam.
4. Memiliki instrumen pipe organ yang unik
Pipe organ adalah salah satu instrumen musik utama yang biasanya terdapat di katedral-katedral bersejarah yang memiliki fungsi utama untuk membawakan musik-musik liturgis untuk Misa kudus dalam tata peribadatan Katolik Roma. Menurul laman Aeolus-Music, organ yang digunakan di Katedral Trier saat ini unik dalam hal desain dan suaranya. Dijuluki dengan "organ sarang burung walet besar" atau "The large swallow's nest organ" karena keunikan desain dan penempatannya yang tinggi di dinding atau relung dinding, meniru penempatan sarang burung walet di dinding-dinding gua. Desain dan penempatan organ tersebut berbeda dengan penempatan organ pada umumnya di katedral-katedral kuno Eropa lainnya.
Pipe organ tersebut dibangun pada tahun 1974 oleh pembuat pipe organ yang terkenal secara internasional, workshop Johannes Klais. Pipe organ tersebut dibangun dan dipasang di lokasi pipe organ sebelumnya yang dibangun pada tahun 1832, workshop Johannes Klais dipilih sebagai pemenang kompetisi ide dan desain di antara para pembuat pipe organ lainnya untuk membangun instrumen tersebut. Pipe organ yang dibuat oleh workshop tersebut memiliki berat sekitar 30 ton, tinggi 16 m serta lebar 8 m. Tradisi seni Barok dalam menghias dan mendekorasi organ dengan mewah tercermin dalam dekorasi pahatan dan warna yang dirancang oleh pematung Hillebrand dan Heiermann bersama dengan pelukis Viktor Breiling.
5. Bagian dari situs warisan dunia

Katedral Trier yang megah ini adalah bagian dari situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Menurut laman UNESCO, Katedral Trier pada tahun 1986 silam telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia sebagai bagian dari situs Roman Monuments, Cathedral of St.Peter and Church of Our Lady in Trier UNESCO World Heritage Site. Kota Trier, yang terletak di tepi Sungai Moselle, merupakan koloni Romawi sejak abad ke-1 M. Jumlah dan kualitas monumen yang masih ada merupakan bukti luar biasa dari peradaban Romawi di tempat itu. Di masa lalu Trier merupakan salah satu kota terbesar di Kekaisaran Romawi kuno.
Untuk Katedral Trier sendiri, ia adalah salah satu bangunan gereja tertua di dunia barat (western world), yang telah menjadi saksi iman Kristen sejak Kaisar Konstantinus Agung menganut agama Kristen dan mengakui agama yang sebelumnya dipersekusi tersebut, di seluruh wilayah Kekaisarannya. Desain arsitektur katedral tersebut menyatukan elemen-elemen dari periode klasik Kekaisaran Romawi, abad pertengahan, dan modern namun tetap selalu ditandai oleh arsitektur Romawi yang menjadi asal usulnya di masa lalu.
Trier adalah kota yang menawan dengan banyak warisan sejarah era Kekaisaran Romawi kuno yang tak dapat dilewatkan bagi para pecinta sejarah yang mengunjungi Jerman. Menurut laman Germany-Travel, kota tersebut merupakan merupakan situs penting bagi harta karun seni dan monumen kuno, seperti Porta Nigra, sebuah gerbang kota yang paling terawat dari dunia kuno. Bagi para penggemar wine, Kota Trier dikenal sebagai penghasil wine berkualitas tinggi, seperti wine yang dihasilkan dari wilayah penghasil anggur: Moselle, Saar dan Ruwer. Jangan lupa untuk mengunjungi Kota Trier dan katedral ikoniknya jika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Jerman, ya!