5 Fakta Tours Cathedral, Katedral Bersejarah di Prancis

- Katedral Saint-Gatien de Tours dibangun selama hampir 400 tahun dari abad ke-13 hingga abad ke-16, mengganti bangunan katedral Romanesque.
- Arsitektur Katedral Tours memiliki perpaduan gaya arsitektur Gotik, Renaisans Prancis, dan Flamboyant Gothic yang unik.
- Bangunan katedral ini juga memiliki kaca patri bersejarah dan pahatan batu nisan monumental dari abad ke-16.
Cathédrale Saint-Gatien de Tours atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Tours adalah sebuah gereja Katolik Roma yang berlokasi di Kota Tours, wilayah Indre-et-Loire, Prancis. Gereja tersebut adalah tempat kedudukan Uskup Agung Tours, sebuah Keuskupan atau wilayah gerejawi bersejarah di Prancis yang akar sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad ke-5 M. Nama Katedral Tours mungkin sedikit mirip dengan nama sebuah gereja katedral (former cathedral) megah yang berlokasi di Kota Toul Prancis yaitu Cathédrale Saint-Étienne de Toul atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Toul.
Bangunan Katedral Tours berada di ujung selatan jembatan yang membentang di atas Sungai Loire, sebuah sungai terkenal dan terpanjang di Prancis dan pada sebuah jalan yang menghubungkan Kota Paris dengan wilayah sebelah barat daya Prancis. Literatur sejarah menyebutkan bahwa lokasi di tempat berdirinya Katedral Tours adalah sebuah situs kota kuno dari masa Kekaisaran Romawi bernama Caesarodunum. Katedral Tours berdiri di jantung kota Tours yang kaya akan sejarah dan di masa lalunya juga merupakan salah satu tempat ziarah umat Kristen yang terkenal di barat. Katedral Tours telah ditetapkan sebagai monument historique di Prancis sejak tahun 1862 dan sejak tahun 1905 bangunannya telah dimiliki oleh negara Prancis dan gereja Katolik Roma memiliki hak eksklusif untuk menggunakannya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai katedral ikonik Kota Tours ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini yuk!
1. Dibangun selama hampir 400 tahun
Menurut laman Centre Des Monument Nationaux, Katedral Tours dibangun selama masa hampir 400 tahun dari abad ke-13 hingga abad ke-16. Katedral ini mengambil nama dari Santo Gatianus, Uskup pertama Tours yang ditugaskan Paus untuk menyebarkan Injil di wilayah Touraine pada sekitar tahun 250 M. Dalam sejarah masa lalunya di lokasi tempat Katedral Tours saat ini berdiri pernah terdapat 3 buah gereja, yang pertama adalah gereja yang didedikasikan untuk menghormati St. Maurice yang dibangun oleh Uskup Lidorius dari tahun 337 M hingga tahun 371 M. Katedral tersebut terbakar pada tahun 558 M dan dibangun kembali oleh Uskup Gregorius dari Tours dan diresmikan kembali pada tahun 590. Katedral tersebut kemudian dibangun kembali menjadi lebih besar pada abad ke-12 namun terbakar kembali pada tahun 1166. Katedral yang dapat dilihat saat ini dibangun pada tahun 1236 berkat kemurahan Raja Prancis Louis IX (St. Louis) yang menjadi donaturnya.
Katedral baru tersebut mengganti bangunan katedral bergaya Romanesque dari abad ke-13. Bagian sekitar altar gereja (chancel) dan bagian paduan suara gereja dibangun kembali pada tahun 1236 hingga 1279 namun bagian tengah gereja membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun. Arsitek Simon du Mans membangun kembali bagian transept (sayap gereja) dan nave (lorong utama) gereja dan kapel-kapelnya yang dibangun selama abad ke-14. Konstruksi utama katedral ini selesai dibangun pada akhir abad ke-15 dengan fasad barat gereja bergaya Gotik dengan ornamen dekorasi yang sangat rumit dan detail. Pembangunan Katedral Tours berhasil diselesaikan seluruhnya di abad ke-16 ketika pembangunan 2 menara gereja megahnya diselesaikan. Dalam perjalanan waktu, sejumlah patung pahatan juga sempat dirusak ketika terjadi Revolusi Prancis dan konflik sipil di masa lalu Prancis.
2. Fasad gerbang baratnya memiliki ornamen yang rumit

Arsitektur Katedral Tours merupakan salah satu arsitektur bangunan religius yang memiliki sejumlah perpaduan dalam seni rancang bangunnya. Dilansir laman Loire Lovers, wisatawan yang datang mengunjungi Katedral Tours pertama-tama akan terpukau oleh keindahan fasad dan banyak ornamennya, namun yang membuatnya benar-benar unik adalah perpaduan sejumlah gaya arsitekturnya yang dipamerkannya dengan begitu bangga oleh perancangnya melalui keindahan visual rancang bangunnya. Dalam sekilas pandang, wisatawan dapat mengetahui bahwa fasad gerbang barat katedral bergaya arsitektur Gotik yang megah. Arsitektur Gotik adalah arsitektur dari akhir abad ke-12 hingga abad ke-16 yang berasal dari Prancis yang memungkinkan bangunan gereja dibangun megah dan tinggi menjulang dengan pembagian beban yang efisien serta kaya akan ornamen dekorasi.
Gerbang barat gereja ini sendiri mewakili arsitektur selama hampir 4 abad, dari abad ke-12 hingga abad ke-15. Visual gaya arsitektur Flamboyant Gothic yang megah dan kaya ornamen, pola konstruksi lengkungan yang ramping dan 2 menara vertikal yang menjulang tinggi mendominasi area ini. Meskipun dominasi arsitektur Flamboyant Gothic terlihat jelas namun jika diperhatikan secara detail, menara tersebut tidak ditutup dengan puncak menara runcing khas arsitektur Gotik namun dengan kubah yang merupakan ciri khas periode Renaisans yang membuktikan keindahan perpaduan seni arsitektur yang berbeda. Dekorasi pada fasad gerbang barat ini juga demikian rumit dan kompleks dengan pola dekorasi pahatan tanaman yang saling terkait serta pahatan patung 30 orang Uskup dan orang kudus yang tergantung di fasad tersebut. Patung-patung tersebut dibuat ulang pada abad ke-19 oleh pematung Pierre Damien, karena sebagian besar patung aslinya hancur selama Revolusi Prancis atau konflik sipil di masa lalu.
3. Menara megahnya dibangun pada abad ke-16

Sejumlah sumber informasi sejarah menuliskan bahwa menara gereja dibangun pada paruh pertama abad ke-16, menara utara dibangun pada tahun 1507 dan menara selatan dibangun antara tahun 1534 hingga tahun 1547. Menara gereja tersebut menjulang setinggi sekitar 69 m (menara utara) dan 70 m (menara selatan). Dengan selesainya pembangunan kedua menara katedral tersebut menandai selesainya seluruh bangunan Katedral Tours tersebut. Menurut laman Visit a City menara megah Katedral Tours juga memiliki perpaduan berbagai lapisan gaya arsitektur yang unik, bagian dasar menara gereja berasal dari abad ke-12 yang bergaya arsitektur Romanesque.
Kemudian bagian fasad menara ditutupi oleh ornamen dan pola dekorasi yang sangat kompleks dan rumit dengan gaya arsitektur Flamboyant Gothic. Bagian atas menara gereja memiliki arsitektur Renaisans Prancis (French Renaissance architecture). Gaya arsitektur Renaisans Prancis adalah gaya arsitektur yang menonjol antara akhir abad ke-15 dan awal abad ke-17 di Kerajaan Prancis dan gaya arsitektur tersebut menggantikan arsitektur Gotik Prancis. Gaya arsitektur Renaisans Prancis ini diimpor dari Italia setelah perang yang dikenal dengan nama "Perang 100 tahun" antara Kerajaan Inggris dan Prancis di akhir abad pertengahan. Ciri khas dari gaya arsitektur Renaisans Prancis adalah penggunaan material batu dalam konstruksinya, atap kubah pada menara, serta jendela besar pada kubahnya.
4. Terdapat masterpiece seni dalam rupa batu nisan

Salah satu karya seni masterpiece yang paling terkenal di Katedral Tours ini adalah pahatan batu nisan dari abad ke-16. Menurut laman Loire lovers, di bagian tengah gereja terdapat batu nisan monumental yang merupakan makam kedua anak Raja Charles VIII dari Prancis dan Putri Anne dari wilayah Brittany, Prancis. Batu nisan makam tersebut dibuat pada tahun 1506 oleh pemahat Guillaume Regnault atau Girolamo da Fiesole, dan pada awalnya terletak di Gereja St. Martin dan dipindahkan ke Katedral Tours setelah Revolusi Prancis. Batu nisan makam tersebut dibuat dengan gaya Italia dari marmer Carrara, batu marmer terkenal yang ditambang dari wilayah Tuscany Italia.
Secara detail patung-patung yang berbaring dibuat dalam tradisi Prancis murni yang berakar pada abad pertengahan. Di sisi lain, kehalusan dekorasi, pahatan dekorasi berbentuk tumbuhan, ikan serta figur "putti" atau malaikat kecil bersayap merupakan salah satu ciri khas seni Renaisans Italia dari abad ke-15.
5. Ornamen kaca patrinya menggunakan desain revolusioner

Salah satu fitur dari bangunan katedral megah bergaya arsitektur Gotik adalah kaca patrinya. Di masa lalu kaca patri menjadi begitu penting karena merupakan sumber masuknya cahaya alami ke dalam interior megah bangunan katedral atau gereja terutama sebelum ditemukannya listrik. Cahaya matahari yang menembus kaca patri dan membias indah dalam berbagai warna yang menerangi bagian interior gereja disimbolisasikan sebagai cahaya surgawi. Menurut laman Experience Loire, Katedral Tours memiliki kaca patri bersejarah seperti kaca patri dari abad ke-13 yang indah di bagian tempat paduan suaranya (choir). Keindahan kaca-kaca patri yang ada di Katedral Tours ini mengingatkan pada keindahan kaca-kaca patri yang terdapat di Kapel kerajaan terkenal bernama Sainte-Chapelle di Paris.
Sejumlah sumber informasi menuliskan bahwa pada abad ke-13, para seniman yang bekerja di Katedral Tours melakukan revolusi kecil dalam desain jendela kaca patri yaitu membuat jendela dengan campuran berbagai jenis kaca dibandingkan dengan mengisi seluruh bidang dengan banyak adegan kecil. Kisah tokoh-tokoh Alkitab dikelilingi oleh kaca bening atau kaca berwarna terang yang dihiasi ornamen dekorasi dan tumbuhan dengan tujuan untuk membawa lebih banyak cahaya ke dalam interior dan juga menonjolkan subyek tokoh Alkitab yang dipilih. Teknik desain dengan penggunaan komposisi kimia bernama silver stain, menjadi sebuah metode untuk melukis pada kaca dengan cat khusus yang dipanaskan dan kemudian dilebur pada kaca yang memungkinkan penggambaran figur yang lebih ekspresif dan terkesan 3 dimensi.
Kota Tours merupakan salah satu kota pariwisata yang cukup terkenal di Prancis. Menurut laman Touraine Loire Valley, ketika musim panas tiba, Sungai Loire dan Pantai Tours akan menjadi tempat dengan banyak aktivitas untuk menarik wisatawan. Selain itu bersepeda bisa jadi pilihan bagi turis yang ingin menikmati vibes Kota Tours secara perlahan. Menelusuri sungainya dengan kapal juga dapat menjadi sebuah pengalaman baru. Untuk pecinta kuliner, aneka rupa hidangan khas lokal seperti: nougat tours, rillettes of tours (kuliner berbahan daging), dan "poires tapess" (pir kering) siap memanjakan lidah. Jangan lupa mengunjungi Kota Tours dan bangunan katedral bersejarahnya jika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Prancis, ya!