5 Ikan yang Terancam Punah, Termasuk Sturgeon dan Hiu

Overfishing jadi penyebab utamanya

Ikan adalah salah satu komoditas pangan utama dunia, bersanding dengan produk-produk agrikultur dan peternakan. Sedikit berbeda dengan pertanian dan peternakan yang bisa dikontrol skala produksinya, ada banyak spesies ikan konsumsi tertentu yang tidak bisa diternak. Alhasil, jumlah mereka terus berkurang karena perbandingan kecepatan konsumsi dengan reproduksi alami ikan tidak seimbang.

Belum lagi, faktor tidak langsung dari penangkapan ikan berlebihan atau overfishing menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut. Beberapa ikan besar atau predator pun ikut terancam punah karena berkurangnya jumlah ikan lebih kecil yang jadi sumber pangan utama mereka. 

Kira-kira jenis ikan apa saja yang terancam punah? Simak ulasannya berikut, ya! 

1. Sturgeon 

5 Ikan yang Terancam Punah, Termasuk Sturgeon dan Hiuikan White Sturgeon (twitter.com/OregonZoo)

Famili ikan pertama yang berada dalam kategori hampir punah adalah sturgeon. Melansir International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada 27 spesies sturgeon yang masuk dalam daftar merah mereka. Beberapa bahkan sudah diprediksi punah. 

Salah satu yang paling mencolok adalah sturgeon Beluga (Huso huso) yang berhabitat di Laut Kaspia. Mereka banyak ditangkap untuk diekstrak kaviarnya, yaitu telur yang belum dibuahi. Selain Beluga, IUCN juga menyoroti spesies lain, seperti ikan dayung Tiongkok (Psephurus gladius), sturgeon Kaluga (Huso dauricus), dan sturgeon Amur (Acipenser schrenckii). 

Spesies lainnya juga mengalami penurunan populasi akibat overfishing. Beberapa negara sudah melakukan pembatasan, tetapi mereka terjegal aktivitas penangkapan dan perdagangan ilegal yang tidak terkontrol. 

2. Salmon liar

Salmon memang belum dinyatakan punah atau berada dalam bahaya. Namun, itu perhitungan secara global. Di beberapa kawasan perairan, jumlahnya bisa terlihat menurun drastis secara kasat mata. 

Penurunan tersebut diamati para peneliti di wilayah perairan Barat Amerika Utara. Melansir majalah Smithsonian, wilayah tersebut merupakan rumah utama untuk beberapa spesies salmon liar Pasifik, seperti Oncorhynchus tshawytscha, O. keta,O. gorbuscha, O. nerka, O. kisutch dan O. mykiss. Semuanya merupakan jenis ikan yang dikenal lezat dan kaya gizi sehingga banyak dicari. 

Tidak hanya karena overfishing, penurunan populasi salmon liar juga dipengaruhi kerusakan habitat dan kehadiran spesies invasif. Hal itu bisa disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti eksplorasi minyak bumi, pencemaran neonikotinoid dari pertanian, pemanasan global, dan lain sebagainya. Peneliti Rocky Mountain Research Station, Russ Thurow, seperti dilansir New York Times memprediksi salmon akan langka dalam waktu 20 tahun. 

Baca Juga: 7 Jenis Ikan Laut yang Paling Bertenaga dan Sulit Ditangkap

3. Hiu

5 Ikan yang Terancam Punah, Termasuk Sturgeon dan Hiuikan hiu kepala martil (Pexels.com/Ben Phillips)

IUCN juga memasukan beberapa spesies dalam kelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan dalam daftar merah mereka. Melansir tulisan Dulvy, dkk. yang berjudul "Overfishing Drives Over One-third of All Sharks and Rays Toward A Global Extinction Crisis", ada sekitar 75 persen spesies dari kelas ini yang terancam punah, baik di perairan tropis maupun subtropis. 

Salah satunya superordo Selachimorpha atau yang dikenal dengan nama awam hiu. Melansir Shark Conservation Fund, hiu merupakan salah satu keystone species -- hewan dengan peran ekologi tinggi. Mereka berperan melakukan kontrol terhadap penyakit dengan memangsa ikan-ikan yang lemah atau sakit terlebih dahulu. 

Dulvy, dkk. menyatakan bahwa hiu makin susah ditemukan di berbagai perairan dunia. Mulai dari Meksiko, Brasil, sampai Samudera Hindia bagian Utara, dan Samudera Pasifik bagian Barat Laut. 

4. Ikan pari 

5 Ikan yang Terancam Punah, Termasuk Sturgeon dan Hiuikan pari (Pexels.com/Elianne Dipp)

Selain hiu, kelas Chondrichthyes yang dimaksud IUCN juga termasuk ikan pari (Batoidea). Merujuk majalah Oceanography, ikan pari terutama jenis Giant Manta, banyak diburu untuk diambil organnya yang bernama gill plate atau lempeng insang. Organ tersebut dikonsumsi sebagai obat tradisional di China. 

Menurut liputan The New York Times, lempeng insang dipercaya masyarakat China ampuh menyembuhkan cacar air, memperbanyak produksi ASI, membuang racun dalam tubuh, dan lain sebagainya. Kuantitas permintaan ini tidak seimbang dengan kecepatan reproduksi ikan pari yang teramat lambat. 

Sama seperti hiu, ia hanya menghasilkan satu keturunan dalam beberapa tahun. Belum lagi masalah degradasi habitat yang membuat keberlangsungan hidup mereka terancam. Selain ikan pari dan hiu, ada pula yang disebut chimaera. Ia dikenal dengan sebutan awam hiu hantu karena sukar ditemukan dan memiliki bentuk yang unik. 

5. Goliath grouper 

5 Ikan yang Terancam Punah, Termasuk Sturgeon dan Hiugoliath grouper (Pexels.com/Magda Ehlers)

Menurut Florida Museum, goliath grouper (Epinephelus itajara) merupakan ikan penyendiri yang bersifat teritorial. Artinya, ia tidak suka bila wilayah kekuasaannya dimasuki dan jarak personalnya diganggu. Spesies ini paling banyak ditemukan di Samudera Atlantik, yaitu perairan Selatan Amerika, Meksiko, Laut Karibia, dan Brasil. 

Ia juga ada ada di Samudera Atlantic bagian Timur yang masuk wilayah Afrika. Jumlahnya terbatas di Samudera Pasifik. Selain dikonsumsi, ikan goliath grouper juga banyak dipancing untuk tujuan-tujuan rekreasional. Aquatic Life Institute menyatakan bahwa ikan ini sempat terancam punah pada 1980-an di perairan Florida. Setelah dilakukan program konservasi, pada 2021 masyarakat sudah boleh memancingnya kembali. 

Namun, ikan ini masih langka di perairan Brasil. Giglio, dkk. dalam jurnal berjudul "Landings of Goliath Grouper, Epinephelus itajara, in Brazil: Despite Prohibited Over Ten Years, Fishing Continues" menemukan bahwa regulasi konservasi ikan ini di Brasil yang sudah ditetapkan sejak 2002 ternyata tidak membuahkan hasil. Meski berhasil menurunkan angka penangkapannya sampai 70 persen, jumlah tangkapan rata-rata yang dikumpulkan nelayan ilegal mencapai 393 ton per tahun. 

Kebanyakan ikan yang terancam punah di atas termasuk kategori ikan konsumsi dan keystone species. Fenomena ini juga bisa jadi salah satu bukti anthropocene, yaitu kerusakan alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia. 

Baca Juga: 10 Hewan yang Dijuluki Insinyur Ekosistem, Pembuat Ekosistem Baru 

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya