Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan Manusia

Virus ini menyerang berbagai jenis tanaman

Virus ialah parasit mikroskopis yang biasanya jauh lebih kecil daripada bakteri dan membutuhkan inang untuk bereproduksi. Virus juga memiliki reputasi sebagai penyebab penyakit menular.

Namun, pernahkah kamu berpikir, virus apa yang ditemukan pertama kali, kapan, dan bagaimana virus ditemukan? Nah, virus pertama yang ditemukan terdapat pada tanaman tembakau dan diberi nama tobacco mosaic virus (TMV). Penemuan TMV ini kemudian menjadi tonggak sejarah virologi.

Baca sampai tuntas untuk tahu bagaimana virus pertama ini ditemukan hingga strategi manajemen yang baik.

1. Awal mula penemuan virus

Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan ManusiaMartinus Willem Beijerinck (species.wikimedia.org)

Gagasan bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit tanaman sudah ditemukan sejak abad ke-19. Dirangkum dari laman Smithsonian, pada tahun 1840-an, Miles Berkeley, seorang ahli botani, mengidentifikasi jamur di balik penyakit hawar kentang. Pada tahun 1857, para petani di Belanda melaporkan penyakit pada tanaman tembakau yang membuat daun mulai berubah menjadi hijau tua berbintik-bintik, kuning, dan abu-abu, yang menyebabkan petani kehilangan hingga 80 persen tanaman di ladang yang terkena dampak.

Pada tahun 1879, seorang ahli patologi tanaman asal Belanda, Adolf Mayer mulai meneliti penyakit ini dan menamakannya mosaic disease of tobacco atau penyakit mosaik tembakau. Dia mencoba menggunakan serangkaian isolasi kuman dan infeksi, untuk menemukan penyebabnya. Namun, eksperimen ini mengalami masalah karena saat itu tidak ada alat untuk melihat virus.

Ketika ahli botani Dmitri Ivanovski meneliti mosaic disease of tobacco di Krimea mulai tahun 1887, ia mengambil pendekatan yang berbeda. Ivanovski meletakkan getah dari tanaman tembakau sakit pada daun tembakau yang sehat, yang kemudian membuat tembakau sehat tersebut berubah menjadi kuning berbintik-bintik karena penyakit. Data ini diterbitkannya pada tahun 1892 dan ia menyimpulkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh racun atau bakteri.

Ahli mikrobiologi Belanda, Beijerinck, melakukan eksperimen yang hampir sama dengan Ivanovski, tetapi ia sampai pada kesimpulan yang jauh berbeda. Beijerinck mendapatkan bukti bahwa agen penyakit tersebut bergantung pada daun yang tumbuh untuk berkembang biak. Dia membuktikan patogen tumbuh di daun, tapi anehnya, itu tidak bisa berkembang biak tanpa daun.

Ketika dia menerbitkan temuannya pada tahun 1898, Beijerinck menyebut zat yang menular itu sebagai contagium vivum fluidum, yang memiliki arti cairan hidup yang menular. Sebagai singkatan, ia memperkenalkan kembali istilah 'virus'. Virus ini kemudian dikenal sebagai tobacco mosaic virus (TMV).

2. Bagaimana TMV berkembang biak

Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan Manusiailustrasi tanaman yang terinfeksi tobacco mosaic virus (burleytobaccoextension.ca.uky.edu)

TMV terdiri dari sepotong asam nukleat dan dikelilingi oleh lapisan protein. Virus lengkap adalah partikel submikroskopik, kaku, dan berbentuk batang. Begitu berada di dalam sel tumbuhan, lapisan protein akan terlepas dan bagian asam nukleat mengarahkan sel tumbuhan untuk memproduksi lebih banyak asam nukleat virus dan protein virus, sehingga mengganggu aktivitas normal sel.

Dijelaskan dalam laman College of Agricultural Sciences, The Pennsylvania State University, TMV hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup, tetapi masih mampu bertahan hidup dalam keadaan tidak aktif di jaringan mati. Ini membuat TMV mampu menginfeksi tanaman yang sedang tumbuh selama bertahun-tahun setelah bagian tanaman yang terinfeksi mati. Sementara itu, kebanyakan virus lain mati ketika jaringan tanaman mati.

Baca Juga: 7 Fakta Virus Panleukopenia yang Mematikan, Pecinta Kucing Wajib Tahu!

3. Gejala infeksi TMV

Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan Manusiailustrasi tanaman yang terinfeksi tobacco mosaic virus (burleytobaccoextension.ca.uky.edu)

Gejala infeksi TMV bisa berbea-beda, tergantung pada tanaman apa yang menjadi inang. Namun, gejala yang ditimbulkan dapat mencakup mosaik, bintik-bintik, nekrosis, pengerdilan, pengeritingan daun, dan jaringan tanaman menguning.

Gejala yang muncul tergantung pada usia tanaman saat terinfeksi, kondisi lingkungan, jenis strain virus, dan kondisi genetik tanaman. TMV juga menginfeksi tomat dan biasanya mengakibatkan buah terdistorsi, pematangan buah tertunda, dan warna buah tidak seragam, demikian dirangkum dari laman American Phytopathological Society.

4. Tanaman inang TMV

Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan Manusiailustrasi tanaman tomat (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Ada ratusan tanaman yang dapat menjadi inang untuk TMV. Dikutip dari laman American Phytopathological Society, tanaman itu termasuk tembakau, tomat, dan tanaman solanaceous lainnya.

Saat ini, risiko kehilangan hasil tembakau akibat TMV diperkirakan hanya sekitar 1 persen karena saat ini sudah ada varietas tembakau tahan TMV yang banyak ditanam. Namun, untuk tomat, kerugian akibat TMV bisa mencapai 20 persen. Selain itu, TMV bisa menyebabkan kualitas tomat menjadi buruk, yang dapat mengurangi harganya saat dijual di pasar komersial.

5. Manajemen TMV pada tanaman

Tobacco Mosaic Virus, Virus Pertama yang Ditemukan Manusiailustrasi berkebun (pexels.com/cottonbro)

TMV memang bisa menyebabkan kerugian karena menurunkan hasil dan kualitas tanaman. Selain itu, tidak ada bahan yang mampu menyembuhkan tanaman yang terinfeksi virus. Jadi, yang dapat kamu lakukan adalah mengupayakan agar tanaman terhindar dari virus. Berikut beberapa strategi yang dapat kamu lakukan dirangkum dari laman College of Agricultural Sciences, The Pennsylvania State University.

  • Beli dan tanam tanaman bebas virus;
  • Buang semua gulma karena ini bisa menampung TMV;
  • Buang semua sisa tanaman dari kebun;
  • Pisahkan tanaman yang menunjukkan gejala tidak sehat. Bila perlu, dapatkan diagnosisnya;
  • Segera buang tanaman yang terindikasi terinfeksi TMV;
  • Buat peralatan tetap higienis dengan menempatkannya dalam desinfektan selama minimal 10 menit dan bilas menggunakan air keran setiap kali hendak digunakan;
  • Perbanyak tanaman melalui biji, bukan secara vegetatif;
  • Cuci tangan secara menyeluruh setelah menangani tanaman yang terinfeksi TMV;
  • Jangan menyimpan produk tembakau pada pakaian yang dikenakan untuk berkebun dan cuci pakaian secara teratur.

Itulah beberapa informasi seputar TMV, virus pertama yang berhasil ditemukan. Untuk kamu yang hobi berkebun, wajib berhati-hati agar tanamanmu tidak terinfeksi TMV.

Baca Juga: 5 Virus Tertua yang Ada di Dunia dalam Sejarah, Berbahaya atau Tidak?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya