7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayap

Bunuh mangsa hingga picu perubahan iklim

Kentut adalah sesuatu yang dialami semua orang. Kentut adalah pelepasan gas usus, yang terbentuk sebagai hasil dari pencernaan makanan. Meskipun sering dinilai menjijikkan dan memalukan, tetapi kentut sebenarnya penting untuk kesehatan, utamanya untuk kesehatan sistem pencernaan.

Selain manusia, ternyata beberapa hewan juga bisa mengeluarkan kentut. Bedanya, jika kentut manusia hanya menimbulkan suara dan bau, kentut hewan bisa menimbulkan bahaya.

Kali ini, kita akan membahas apa saja hewan yang kentutnya berbahaya dan bahaya apa yang mungkin ditimbulkan.

1. Sapi

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi sapi (pixabay.com/borgmattisson)

Dilansir Global Citizen, sapi melepaskan metana dalam jumlah besar melalui kentutnya. Meskipun karbon dioksida adalah penyebab utama perubahan iklim, tetapi metana dapat menjebak panas di atmosfer 84 kali lebih kuat. Ditambah, emisi metana berdifusi ke udara dengan cepat, yang menciptakan efek pemanasan yang lebih cepat daripada gas rumah kaca lainnya.

Hewan ternak, seperti sapi juga bertanggung jawab atas sebagian besar amonia yang dilepaskan ke udara. Amonia sendiri menimbulkan bahaya bagi hewan yang tinggal di air, tanah, dan memainkan peran penting dalam mengangkut polutan yang menyebabkan hujan asam ke atmosfer.

2. Gajah

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi gajah (pexels.com/Pixabay)

Gajah adalah herbivora bukan ruminansia. Dengan demikian, mereka tidak mengunyah, memamah biak, atau serdawa layaknya hewan ruminansia. Menurut laman Elephant Conversation, tingkat efisiensi gajah dalam mencerna makanan adalah kurang dari 50 persen.

Besarnya jumlah makanan yang dikonsumsi gajah ditambah dengan sistem pencernaannya yang tidak efisien membuat gajah menghasilkan banyak kotoran dan kentut.

Gajah buang air besar dari 12 hingga 15 kali sehari, dengan jumlah harian total antara 100–113 kg. Hewan ini juga menghasilkan gas metana dalam jumlah besar dari kotoran maupun kentut. Jumlah gas metana yang diproduksi oleh satu gajah dalam satu hari dapat digunakan oleh sebuah mobil untuk menempuh jarak 32 km.

3. Rayap

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi rayap (pixabay.com/royburi)

Sebagai hewan berukuran kecil, gas yang dihasilkan dari kentut rayap tentunya tidak seburuk sapi atau gajah. Hanya saja, menurut laman Mental Floss, karena rayap sering kentut dan jumlah mereka sangat banyak, ini membuat akumulasi metana yang dihasilkan sangat banyak. 

Seekor rayap hanya menghasilkan sekitar setengah mikrogram gas metana sehari, tetapi setiap koloni rayap terdiri dari jutaan individu, dan rayap hidup di seluruh dunia. Dengan demikian, rayap menyumbang antara 5 hingga 19 persen emisi metana global per tahun.

Baca Juga: 10 Potret Hewan yang Mungkin Belum Pernah Kalian Lihat, Langka!

4. Kuda

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi kuda (pixabay.com/Chiemsee2016)

Kuda menghasilkan gas dalam jumlah besar dari kotoran maupun kentut. Dijelaskan dalam laman Seeker, beberapa penelitian menemukan bahwa kuda dan hewan pemakan rumput lainnya menghasilkan metana dalam jumlah yang cukup untuk memengaruhi perubahan iklim.

Rata-rata, satu ekor kuda dapat menghasilkan 21 kg gas metana per tahun. Berita baiknya, gas yang dihasilkan kuda sebenarnya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dengan cara yang hemat biaya.

5. Unta

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi unta dromedari (unsplash.com/Robert Metz)

Sama seperti sapi dan kuda, unta juga melepaskan metana, yang menyerap dan memancarkan radiasi dari matahari, dan membuat bumi menjadi semakin panas. Dijelaskan laman Live Science, metana ini berasal dari sistem pencernaan unta saat mereka memecah karbohidrat menggunakan mikroorganisme di perut mereka. Proses pemecahan ini membuat karbohidrat dapat dicerna, tetapi melepaskan metana lewat sendawa dan kentut.

Jumlah metana yang dilepaskan unta cukup banyak, yaitu sekitar 46 kg metana per tahun, tetapi jumlahnya bervariasi tergantung usia, ukuran, dan diet unta. Ini setara dengan seperempat emisi rata-rata mobil Amerika setiap tahun.

6. Beaded lacewing

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi beaded lacewing (commons.wikimedia.org)

Beaded lacewing adalah hewan kecil dengan kentut yang sangat berbahaya. Bahkan, dikutip dalam laman Mental Floss, kentut beaded lacewing adalah salah satu kentut yang benar-benar fatal yang diketahui sains. Kentut berbahaya ini merupakan senjata utama yang digunakan untuk berburu dengan melumpuhkan dan membunuh mangsa.

Mengutip Wired, ketika bayi beaded lacewing merasa lapar, ia akan melepaskan kentut ke arah rayap, yang merupakan makanannya. Rayap yang terpapar kentut ini kemudian akan segera lumpuh atau mati, dan kemudian dimakan oleh beaded lacewing. Bahkan, kentut yang dilepaskan sekali ini cukup kuat untuk melumpuhkan enam rayap.

7. Kanguru

7 Hewan dengan Kentut Paling Berbahaya, Termasuk Rayapilustrasi kanguru (pixabay.com/pen_ash)

Selama bertahun-tahun, para ahli menganggap bahwa kanguru adalah hewan ramah lingkungan karena mereka dianggap mengandung sedikit atau tidak ada metana. Namun, sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Experimental Biology mengungkapkan bahwa seekor kanguru dapat menghasilkan hampir 1.000 liter metana per tahun. Memang, jumlah ini cukup kecil jika dibandingkan dengan yang dihasilkan sapi, tetapi tidak serendah yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan selama 12 hari dengan mengamati kanguru abu-abu barat (Macropus fuliginosus) dan kanguru merah (Macropus rufus) yang keduanya diberi makan diet yang sama dari jerami alfalfa. Pada awalnya, kanguru dikenakan diet terbatas. Setelah beberapa waktu, para peneliti membiarkan kanguru makan sebanyak yang mereka inginkan.

Hasil yang didapatkan cukup mengejutkan, yang mana pada diet terbatas, kedua spesies kanguru menghasilkan lebih banyak metana daripada ketika mereka dibiarkan makan secara bebas. Ini bisa jadi karena asupan makanan yang lebih banyak membuat makanan dan mikroba bergerak melalui saluran pencernaan lebih cepat, memberikan mikroba terlalu sedikit waktu untuk membangun populasi yang stabil dan menghasilkan metana.

Sebaliknya, ketika makanan bergerak melalui usus lebih lambat, itu memberi bakteri lebih banyak waktu untuk beralih dari fase pertumbuhan ke fase pemeliharaan siklus hidup, yang kemudian menghasilkan metana.

Itulah beberapa hewan dengan kentut paling berbahaya. Ada yang disebut berbahaya karena kentutnya dapat melumpuhkan mangsa, tetapi kebanyakan disebut berbahaya karena memicu perubahan iklim. Manusia juga melepaskan metana saat kentut, tetapi jumlahnya tentu tidak sebanyak hewan-hewan ini.

Baca Juga: 6 Hewan Super yang Dapat Bertahan di Suhu Ekstrem, Kuat Banget!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya