Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransi

Dirinya juga membangun fasilitas ibadah bagi umat agama lain

Selama ini India dikenal akan film Bollywood-nya yang kerap kali menguras air mata dan emosi para penonton. Misalnya nih film berjudul Jodha Akbar, yang terinspirasi dari kisah nyata Kaisar Jalaluddin dan istrinya yang berbeda keyakinan. Kaisar Jalaluddin Muhammad Akbar sendiri sejatinya merupakan salah satu pemimpin terbaik yang terkenal dan berpengaruh di India. Pemimpin India ini juga mempunyai kisah hidup yang sangat menarik untuk diketahui secara mendalam. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

1. Kaisar Akbar merupakan salah satu pemimpin paling terkenal dan berpengaruh di India

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransiindiafacts.org

Jalaluddin Muhammad Akbar adalah kaisar ke-3 dari Kekaisaran Mughal, setelah Babur dan Humayun. Jalaludin Muhammad Akbar adalah putra Nasiruddin Humayun dan menggantikannya sebagai kaisar pada tahun 1556, pada saat usianya menginjak 13 tahun.

Pada masa kepemimpinannya, beliau perlahan-lahan memperluas tingkat Kekaisaran Mughal dan memasukkan hampir semua kerajaan anak benua India. Dirinya memperluas kekuasaan dan pengaruhnya atas seluruh negara karena dominasi militer, politik, budaya, dan ekonominya, serta mendirikan sistem administrasi terpusat dan mengadaptasi kebijakan pernikahan dan diplomasi.

Jalaluddin Muhammad Akbar merupakan salah satu kaisar dinasti Mughal yang terhebat dan juga memperluas perlindungannya pada seni dan budaya. Karena rasa sukanya terhadap sastra, ia memberikan dukungan pada sastra dalam beberapa bahasa. Dengan demikian, Jalaludin Muhammad Akbar meletakkan dasar bagi kerajaan multikultural selama masa pemerintahannya.

2. Akbar merupakan putra Humayun dan Hamidah, sejak kecil dirinya telah ditempa untuk menjadi raja yang hebat

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransiamp.scroll.in

Jalaludin Muhammad Akbar sejatinya dilahirkan dengan nama Abu'l-Fath Jalal ud-din Muhammad di benteng Umerkot di Sind pada 15 Oktober 1542. Waktu itu, ayahnya sang kaisar ke-2 dinasti Mughal, kaisar Humayun, sedang dalam pelarian setelah kekalahannya dalam pertempuran Kanauj 1540) melawan Sher Shah Suri. Humayun dan istrinya, Hamida Banu, yang pada waktu itu tengah hamil, diberi perlindungan oleh penguasa Hindu, Rana Prasad. Setelah sang anak dilahirkan, anak Humayun dan Hamida Banu tersebut dibawa dan dibesarkan di rumah paman dari pihak ayah, yaitu Kamran Mirza dan Aksari Mirza.

Di sana Jalaludin Akbar diajari teknik berburu dan bertarung menggunakan segala macam senjata, sehingga dirinya menjadi prajurit hebat yang siap menjadi kaisar terhebat di India. Walaupun tidak pernah belajar membaca dan menulis selama masa kecilnya, tetapi hal tersebut tidak mengurangi minatnya akan ilmu pengetahuan. Dia sering meminta untuk dibacakan dan diajari pasal seni dan agama.

Humayun merebut kembali Delhi pada 1555 dengan dukungan militer dari penguasa Persia, Shah Tahmasp I. Sayangnya, tak lama setelah ia merebut kembali singgasananya Humayun menemui ajalnya, saat Akbar sang anak masih baru berusia 13 tahun. Humayun mempercayakan Bairam Khan mengambil jabatan Bupati untuk Kaisar muda. Akbar menggantikan Humayun pada 14 Februari 1556 di Kalanaur.

Akbar menikahi putri sang paman Hindal Mirza, yaitu Ruqqaiya pada November 1551, dialah yang mendampingi Akbar ketika naik takhta.

Baca Juga: Astronaut hingga Dokter, 10 Wanita Ini Beri Kontribusi Besar di Sains

3. Di awal masa kepemimpinannya, kerajaan Mughal sempat ditaklukkan oleh Kaisar Hemu, hingga akhirnya Akbar dapat merebut kembali takhtanya

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransiwdl.org

Pada saat naik ke takhta Mughal, kerajaan kekuasaan Akbar meliputi Kabul, Kandahar, Delhi dan beberapa bagian Punjab. Waktu itu, Jenderal Hindunya Samrat Hem Chandra Vikramaditya atau Hemu, menyerang Agra dan Delhi pada 1556, dan menyebabkan tentara Mughal menghadapi kekalahan. Hemu naik takhta pada 7 Oktober 1556 dan mendirikan pemerintahan Hindu di India Utara.

Atas arahan bupati Bairam Khan, Akbar menyatakan niatnya untuk merebut kembali haknya atas takhta di Delhi. Pasukan Mughal pindah ke Panipat melalui Thaneshwar dan menghadapi pasukan Hemu pada 5 November 1556. Pada awalnya, Hemu mengerahkan pasukan dan gajah perang dengan jumlah yang luar biasa banyak. Akan tetapi, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Bairam Khan memiliki strategi yang cerdik hingga akhirnya bisa mengalahkan Hemu dan membawa Mughal pada kemenangan.

Pertempuran Panipat ke-2 menjadi tanda awal masa kejayaan pemerintahan Mughal di India. Bairam Khan menangkap kerabat Hemu dan memenjarakan mereka. Pengganti Sher Shah, Sikander Shah Sur diusir dari India Utara ke Bihar dan kemudian dipaksa untuk menyerah pada 1557. Yang lain terpaksa meninggalkan Delhi dan daerah-daerah tetangga untuk mencari perlindungan di negara bagian lain.

4. Kaisar Akbar fokus dalam membentuk pemerintahan yang stabil agar kesejahteraan rakyatnya dapat terjamin

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransikisspng.com

Setelah mengkonsolidasikan kekaisarannya, Jalaluddin Muhammad Akbar fokus pada pembentukan pemerintahan yang stabil untuk memerintah kerajaannya yang luas. Prinsip-prinsip administrasi yang dianutnya didasarkan pada kesejahteraan moral rakyatnya. Dia membawa beberapa perubahan dalam kebijakan yang ada untuk membangun lingkungan seragam terlepas dari agama.

Dia memperkenalkan sistem Mansabdari untuk secara efektif dalam mengatur Militer. Mansabdar bertanggung jawab untuk menjaga disiplin dan memberikan pelatihan kepada para prajurit. Ada 33 pangkat Mansabdar dengan 10.000 hingga 10 tentara di bawah komando mereka sesuai pangkat. Militer Akbar terdiri dari beberapa divisi, yaitu kavaleri, infanteri, gajah, artileri, dan angkatan laut. Kaisar mempertahankan kendali tertinggi atas militer dan unggul dalam kemampuan untuk menegakkan disiplin di antara pasukannya.

Akbar juga menerapkan strategi dalam mempertahankan stabilitas politik lewat pernikahan. Dirinya menikahi beberapa putri kerajaan Hindu, salah satunya yang terkenal adalah Jodha.

5. Akbar merupakan raja yang menjunjung tinggi toleransi, terbukti dari usahanya dalam menghapuskan segala bentuk diskriminasi

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransiancient-origins.net

Pemerintahan Akbar terkenal akan toleransinya dalam beragama yang luas dan berpandangan liberal. Akbar sendiri sejatinya merupakan pribadi yang sangat religius, namun ia tidak pernah berusaha untuk memaksakan pandangan agamanya sendiri terhadap siapa pun, baik itu tawanan perang, istrinya yang berbeda agama, atau orang lain yang ada di kerajaannya.

Dia juga menghapuskan pajak yang diskriminatif berdasarkan agama. Dia memfasilitasi pembangunan kuil-kuil dan bahkan gereja-gereja di kerajaannya. Sebagai bentuk rasa hormatnya pada anggota kerajaan yang beragama Hindu, dia melarang siapapun memasak daging sapi di dapur.

6. Akbar merupakan pemimpin yang mencintai seni dan budaya serta sangat menghormati para cendekiawan

Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Agung India yang Penuh Toleransithemchblog.wordpress.com

Akbar memerintahkan pembangunan sejumlah benteng dan pemakaman selama masa pemerintahannya dengan gaya arsitektur yang khas. Beberapa keajaiban arsitektur yang dibangun pada masa pemerintahannya adalah Benteng Agra, kota Fatehpur Sikri dengan Masjid Jami yang indah dan Buland Darwaza, Benteng Lahore, Makam Humayun , Benteng Ajmer, dan Benteng Allahabad.

Akbar merupakan orang yang ahli dalam seni dan budaya. Meskipun dirinya sendiri tidak dapat membaca ataupun menulis, dia suka meminta orang-orang untuk membacakan kepadanya berbagai ilmu mengenai seni, sejarah, filsafat dan agama.

Dia sangat menyukai wacana intelektual dan menawarkan perlindungan bagi orang-orang berbakat nan hebat yang dia undang ke istananya. Beberapa di antaranya, adalah Abul Fazel, Faizi, Mian Tansen, Birbal, Raja Todar Mal, Raja Man Singh, Abdul Rahim Khan-I-Khana, Fakir Aziao-Din, dan Mullah Do Piaza. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan termasuk dalam kelompok yang dihormati oleh kaisar karena bakat yang mereka miliki.

Pada 1605, Akbar jatuh sakit akibat disentri yang serius. Hingga tiga minggu kemudian, dia meninggal pada 27 Oktober 1605 pada usianya yang ke 63 di Fatehpur Sikri. Akbar lalu dimakamkan di Sikandra, Agra.

Itu tadi beberapa fakta  mengenai Jalaluddin Muhammad Akbar. Selain dari cerita-cerita, bukti lain mengenai kehebatan kaisar India ini dapat kamu lihat dari beberapa bangunan peninggalannya yang saat ini dibuka untuk umum di India.

Baca Juga: 7 Fakta Unik tentang Pertempuran Waterloo, Penutup Sejarah Napoleon

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya