Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Planet Berbentuk Gas di Tata Surya, Tidak Memiliki Permukaan Padat

ilusrasi planet Uranus (unsplash.com/NASA)
Intinya sih...
  • Bumi terdiri dari 71% air dan 29% daratan, berbeda dengan planet gas di tata surya kita.
  • Jupiter adalah planet raksasa berbentuk gas dengan komposisi utama hidrogen dan helium, serta misteri mengenai intinya.
  • Saturnus memiliki cincin luas dan struktur interior yang sebagian besar terdiri dari gas, mirip dengan Jupiter.

Bumi adalah planet yang sebagian besar terdiri atas air. Ya, 71 persen permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya adalah daratan. Namun, tidak seperti Bumi, ternyata ada beberapa planet di tata surya kita yang sebagian besar terdiri atas gas. 

Beberapa planet berbentuk gas karena sebagian besar komposisinya terdiri dari hidrogen dan helium. Tidak seperti planet berbatu seperti Bumi, planet gas tidak memiliki permukaan padat yang dapat dihuni. Struktur mereka yang masif dan atmosfer tebal menyimpan misteri menarik bagi para ilmuwan, mulai dari badai raksasa yang berputar terus-menerus hingga medan magnet kuat yang mengelilingi mereka. Di sini, kita akan menggali lebih dalam tentang karakteristik unik dan fenomena menakjubkan yang terjadi di planet-planet berbentuk gas di tata surya kita.

1. Jupiter

ilustrasi planet Jupiter (unsplash.com/Planet Volumes)

Jupiter adalah planet berbentuk gas raksasa yang tidak memiliki permukaan padat dan kerak luar dan memiliki atmosfer yang sebagian besar berupa gas. Komposisi penyusun Jupiter utamanya adalah hidrogen dan helium, meskipun sejumlah kecil metana, amonia, dan air juga telah terdeteksi. Meskipun tampaknya seluruh planet ini terdiri dari gas, di kedalaman Jupiter terdapat lapisan hidrogen molekuler. Lebih dalam lagi, terdapat lapisan hidrogen metalik cair, yang mirip dengan merkuri cair yang kita kenal di Bumi.

Perdebatan masih berlangsung di kalangan ilmuwan mengenai inti Jupiter. Beberapa astronom berpendapat bahwa inti Jupiter mungkin berbentuk padat yang terdiri dari unsur-unsur berat, seperti karbon, nitrogen, dan oksigen, serta unsur-unsur pembentuk batuan, seperti magnesium, silikon, dan besi. Hingga kini, komposisi pastinya masih menjadi misteri.

2. Saturnus

ilustrasi planet Saturnus (unsplash.com/NASA)

Saturnus memiliki banyak kesamaan dengan Jupiter dalam hal komposisi atmosfer, yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan helium. Akan tetapi, yang membedakan Saturnus adalah sistem cincinnya yang luas dan rumit, yang sebagian besar terdiri dari kombimasi partikel es dan puing-puing batu. Cincin-cincin ini adalah hasil interaksi gravitasi dinamis planet itu dengan bulan-bulannya.

Seperti Jupiter, struktur interior Saturnus juga sebagian besar terdiri dari gas. Planet ini memiliki inti berbatu yang dikelilingi oleh hidrogen metalik cair, yang berubah menjadi hidrogen gas di ketinggian yang lebih tinggi. Suhu dan tekanan di dalam Saturnus meningkat saat seseorang bergerak menuju inti, yang mengarah ke keadaan fisik materi yang unik. 

3. Uranus

ilusrasi planet Uranus (unsplash.com/NASA)

Meskipun masih mengandung sejumlah besar hidrogen dan helium, Uranus juga memiliki kandungan "es" yang mencolok, termasuk air, amonia, dan metana. Senyawa-senyawa ini berkontribusi pada rona kebiruan khas Uranus saat metana menyerap cahaya merah dari Matahari. Pewarnaan ini membedakan Uranus secara visual dari planet lain di tata surya kita.

Atmosfer Uranus dicirikan oleh pola cuaca ekstrem dan angin berkecepatan tinggi yang dapat mencapai 900 kilometer per jam. Tidak seperti Jupiter dan Saturnus, Uranus memiliki sumbu rotasi miring sekitar 98 derajat, yang mengakibatkan variasi musiman yang ekstrem di seluruh orbitnya. Kemiringan sumbu ini menyebabkan fenomena atmosfer yang unik, termasuk badai kutub yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Memahami dinamika ini menjelaskan bagaimana raksasa es berbeda dari raksasa gas dalam hal perilaku atmosfer.

4. Neptunus

ilustrasi planet Neptunus (pixabay.com/TheSpaceway)

Sama seperti Uranus, Neptunus juga merupakan raksasa es lainnya. Komposisi atmosfernya sangat mirip dengan Uranus, tetapi Neptunus sering mengalami badai yang hebat dan kecepatan angin yang tinggi. Hembusan angin di Neptunus dapat mencapai hingga 2.400 kilometer per jam, menjadikannya salah satu tempat paling berangin di tata surya. Atmosfer dinamis planet ini dipenuhi dengan badai besar mirip dengan yang terjadi di Bumi, tetapi dapat bertahan untuk durasi yang jauh lebih lama.

Warna biru atmosfer Neptunus juga dikaitkan dengan penyerapan metana. Namun, planet ini tampak lebih cerah daripada Uranus karena perbedaan komposisi awan dan dinamika atmosfer. Pola cuaca Neptunus dipengaruhi oleh panas internal dan bukan hanya energi matahari, yang berkontribusi pada sistem badai aktifnya. 

Demikianlah beberapa planet yang berbentuk gas. Planet ini berbentuk gas dan tidak memiliki permukaan padat karena sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Hanya saja, Uranus dan Neptunus juga memiliki sejumlah kecil komposisi lain, seperti air, amonia, dan metana. Setiap planet memiliki karakteristik unik yang dibentuk oleh komposisi dan struktur internalnya, yang mengarah ke pola cuaca dan fenomena berbeda.

Referensi 

HowStuffWorks. Diakses pada Januari 2025. Jupiter: Anatomy of a Gas Giant https://science.howstuffworks.com/jupiter-have-79-moons-when-earth-just-has-one.htm
Let's Talk Stars. Diakses pada Januari 2025. Is Uranus Considered a Gas Giant or an Ice Giant? https://www.letstalkstars.com/uranus-the-ice-giant/ 
Space. Diakses pada Januari 2025. Gas Giants: Jovian Planets of Our Solar System and Beyond https://www.space.com/30372-gas-giants.html 
Space. Diakses pada Januari 2025. What is Saturn Made Of? https://www.space.com/18472-what-is-saturn-made-of.html

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us