5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en Rose

Penyanyi balada Prancis yang legendaris

Édith Piaf adalah penyanyi yang paling terkenal dam legendaris dalam sejarah musik Prancis. Ia merupakan penyanyi balada dengan lagu-lagu cinta yang sedih. Pembawaannya yang mendayu-dayu dan suaranya yang lembut mampu memikat hati.

Édith Piaf menciptakan beberapa lagu populer di antaranya Je ne regrette rien dan La vie en rose. Kedua lagu itu berhasil mengantarkan Édith Piaf di tangga kesuksesan. Berikut beberapa fakta tentang Édith Piaf yang perlu kamu tahu.

1. Dibesarkan di rumah bordil

5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en RoseÉdith Piaf di tahun 1949, Studio Harcourt, public domain, Via Wikimedia

Édith Piaf lahir di Paris pada 19 Desember 1915. Nama aslinya adalah Édith Giovanna Gassion. Ibunya seorang penyanyi kafe, sementara ayahnya adalah seorang akrobat jalanan. Sejak kecil ibunya meninggalkannya, dan ia hidup bersama ayahnya. Saat ayahnya menjalani wajib militer, Piaf lebih sering diasuh oleh neneknya. 

Neneknya menjalankan sebuah rumah bordil dan bisnis prostitusi di Normandia. Waktu itu, Piaf pernah divonis buta karena komplikasi meningitis saat berusia tiga tahun. Para perempuan yang tinggal di rumah bordil itu pun merawat Piaf. 

Empat tahun kemudian, seorang perempuan penghuni rumah bordil mengajaknya berkunjung ke Saint Thérèse et Lisieux. Semenjak itu, mata Piaf dapat melihat dengan normal. Orang-orang menyebut Piaf mendapat keajaiban lewat penglihatannya. 

2. Sempat menjadi penyanyi jalanan

5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en RoseÉdith Piaf di tahun 1946, Studio Harcourt, public domain, Via Wikimedia

Lahir dari keluarga seniman, ayahnyalah yang membimbing Piaf untuk berlatih menyanyi. Setelah selesai menjalani wajib militer, ayahnya mengajarkan Piaf untuk bernyanyi. Édith Piaf menjadi penyanyi jalanan sejak berusia 14 tahun. Meskipun, waktu itu bernyanyi di jalanan adalah hal ilegal di Prancis.

Di jalanan itulah ia bertemu dengan Louis Dupont yang sempat menjadi kekasihnya. Mereka memiliki seorang putri bernama Marselle. Saat melahirkan Marselle, Édith Piaf baru berusia 17 tahun. Sayangnya, Marselle meninggal di usia 2 tahun karena meningitis. Piaf kemudian melanjutkan pekerjaannya sebagai penyanyi jalanan.

Seorang pemilik kelab malam, Louis Leplée mengajak Piaf untuk menyanyi di kelabnya. Nama Édith Piaf mulai melambung. Dari sana, ia mendapat julukan La Môme Piaf atau The Little Sparrow yang berarti burung pipit kecil. Panggilan itu identik dengan tinggi badan Piaf yang hanya 142 cm. Namun, nama Édith Piaf kembali meredup saat Louis Leplée yang merupakan penyokongnya itu meninggal.

Baca Juga: Elvis Presley & 6 Aktor Hollywood Ini Memulai Karier Sebagai Musisi

3. Pernah bernyanyi untuk tentara Jerman

5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en RoseÉdith Piaf bersama teman-temannya di tahun 1958, SAS, public domain, Via Wikimedia

Saat Perang Dunia II mulai berkecamuk, Édith Piaf tetap melanjutkan karirnya sebagai penyanyi. Namanya kembali melejit naik saat tentara Jerman mengambil alih Prancis pada 1940. Édith Piaf semakin populer, ia pun sering diundang untuk bernyanyi di kelab malam.

Tidak hanya itu, Édith Piaf juga sering bernyanyi di hadapan para tentara Nazi. Mereka sangat menyukai suara sekaligus paras Édith Piaf. Bahkan, para Nazi membiayai Édith Piaf untuk melakukan tur di Berlin.

Meskipun dalam suasana perang, Edith Piaf tetap bisa melakukan konsernya dengan baik. Ia berharap lewat lagu dan suaranya, ia dapat mengantarkan kedamaian.

4. La vie en rose adalah lagunya yang paling populer

5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en RoseEdith Piaf di tahun 1950, Studio Harcourt, public domain, Via Wikimedia

Setelah Perang Dunia II mulai surut, Édith Piaf menulis sebuah lagu berjudul La vie en rose. Lagu ini penuh dengan makna keindahan tentang sepasang kekasih yang dimabuk cinta. Lirik-liriknya dipenuhi dengan kata-kata romantis, serta irama dan nada lagu yang dibawakan Édith Piaf menjadikan lagu ini terkenal di berbagai belahan dunia. Lagu La vie en rose kemudian semakin melejit berkat penyanyi-penyanyi populer lain yang juga menyanyikannya.

Selain La vie en rose, Edith Piaf juga menulis beberapa lagu yang populer hingga saat ini. Antara lain Tu es partout (1941), l'Hymne à l’amour (1950), Non, je ne regrette rien (1960).  

l'Hymne à l’amour merupakan lagunya yang paling menyayat hati. Ia menulisnya setelah ia kehilangan kekasihnya, Marcel Cerdan yang meninggal akibat kecelakaan pesawat. Piaf kemudian mengukir memori indahnya bersama Marcel Cerdan dalam lagunya l’Hymne a l’amour. 

5. Meninggal di usia 47 tahun

5 Fakta Édith Piaf, Pencipta Lagu La Vie en RoseÉdith Piaf di tahun 1962, Erich Koch, CC 1.0, Via Wikimedia

Tahun 1951, Édith Piaf mengalami kecelakan mobil yang membuat lengannya patah. Namun setelah sembuh, Piaf kembali menjalani profesinya di dunia tarik suara. Tak lama berselang, Piaf dikabarkan menjadi pecandu alkohol dan narkoba. 

Konsumsi alkohol yang berlebihan ini berujung pada kerusakan hati. Édith Piaf meninggal di usianya yang ke 47 tahun pada 10 Oktober 1963. Kabar kematian Édith Piaf membawa duka pada industri musik Prancis, bahkan dunia. 

Édith Piaf menjadi ikon global selama Perang Dunia II. Suara berat sekaligus lembut mampu membawakan lagu-lagu yang merepresentasikan kehidupannya. Ia jatuh bangun mempertahankan kecintaannya pada musik, tak heran Édith Piaf sangat disayangi oleh masyarakat Prancis.

Baca Juga: 9 Film Modern Adaptasi dari Karya Klasik, Legendaris Semua!

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya