5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros Air

Bahan baku pakaian yang biodegradable

Serat kapas sudah menjadi bahan baku utama bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang dan tekstil. Serat kapas kemudian dipintai dan ditenun supaya menjadi kain. Tidak hanya berhenti pada produk pakaian, serat kapas masih digunakan untuk bahan baku pembuatan alat rumah tangga.

Dalam budidayanya, tanaman kapas sendiri membutuhkan ribuan liter air. Ini membuat pohon kapas menjadi salah satu tanaman boros air. Yuk ketahui lebih detail tentang tanaman kapas.

Baca Juga: 5 Fakta Keberadaan Tanaman Kapas, Kerap Menjadi Bahan Tekstil!

1. Sejarah kapas

5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros AirIlustrasi perkebunan kapas (pexels.com/nc-farm-bureau-mark)

5000 tahun lalu masyarakat di daerah India sudah gencar membudidayakan tanaman kapas. Kemudian, kapas semakin dikenal oleh masyarakat luas dan berkembang sampai daratan Cina hingga Mediterania.

Di Indonesia sendiri kapas mulai ditanam untuk bahan produksi sejak pemerintahan Hindia Belanda melalui Tanam Paksa. Sampai sekarang kapas menjadi salah satu komoditi perkebunan. Kapas banyak diproduksi dan ditanam di wilayah Timur Indonesia. Di lintas negara, Cina dan India menjadi eksportir kapas terbesar di dunia. 

2. Morfologi tanaman kapas

5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros AirIlustrasi serat kapas (unsplash.com/seven_77)

Panjang akar tanaman kapas dapat mencapai 4 meter menembus di dalam tanah. Inilah mengapa kapas sangat membutuhkan banyak air dalam membudidayakannya. Terdapat dua jenis akar tanaman kapas yaitu akar tunggang yang tumbuh secara vertikal dan akar lateral yang tumbuh secara horizontal.

Daun kapas berbentuk menjari dengan lima sudut. Setiap varietas kapas punya tekstur daun masing-masing, umumnya tekstur daun kapas halus dengan sedikit berbulu. Warna daunnya hijau sampai merah kekuningan. 

Serat kapas sendiri diambil dari buah kapas. Buah matang setelah 70 hari dari masa tanam. Kemudian kulit buah retak dan membuat serat kapas keluar. Setiap buah kapas terdapat 3-5 bagian atau ruang. Namun, berat kapas yang sudah dipanen hanya sepertiga dari total kapas berbiji.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Kapas Vapor untuk Pemula, Jangan Asal Pilih!

3. Bahan baku pembuatan kain katun

5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros AirIlustrasi menjahit (pexels.com/cottonbro)

Serat kapas adalah bahan baku pembuatan produk tekstil seperti kain katun. Kain katun sendiri digunakan untuk membuat baju atau produk garmen. Pakaian berbahan katun, terutama katun organik terkenal ramah lingkungan. Karena seratnya alami bukan sintetis seperti mikroplastik.

Serta kapas punya efektivitas menyerap keringat yang tinggi. Ini cocok untuk orang-orang yang tinggal di iklim tropis. Sifat serat kapas juga bisa menyejukkan saat panas dan menghangatkan saat cuaca dingin. Serat kapas tidak berhenti diolah menjadi pakaian saja. Serat kapas juga menjadi bahan baku kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti saringan teh dan kopi, tenda, hingga jaring penangkap ikan. 

4. Boros air

5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros AirIlustrasi menyiram tanaman (pexels.com/karolina-grabowska)

Untuk memproduksi satu jeans dari serat kapas dibutuhkan minimal 10.000 galon air. Sedangkan, untuk memproduksi satu kaos membutuhkan sekitar 3.000 galon air. Tanaman kapas adalah jenis tanaman yang membutuhkan banyak air terutama pada tahap awal penanaman. 

Setiap satu kilogram kapas setidaknya membutuhkan 1500 liter air. Pasokan air ini tidak bisa hanya mengandalkan pada curah hujan. Apalagi jika musim kemarau tiba, petani harus menyediakan irigasi atau cadangan air untuk mengairi lahan tanaman kapas. 

Konsumsi air dalam pertanian kapas yang sangat banyak ini meninggalkan water footprint atau jejak air yang sangat besar. Jenis air yang digunakan meliputi air hujan, air irigasi, dan air campuran pupuk yang bisa mendegradasi kualitas tanah.

5. Produksi kapas tidak selalu ramah lingkungan

5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros AirIlustrasi produksi kapas (pexels.com/quang-nguyen-vinh)

Kapas merupakan serat alami untuk dalam menghasilkan pakaian. Produk-produk fashion yang ramah lingkungan biasanya menggunakan serat kapas atau bahan katun untuk membuat pakaian. Karena, kapas merupakan serat yang biodegradable.

Walaupun ramah lingkungan, produksi kapas bisa jadi tidak ramah lingkungan, bahkan merusak lingkungan. Pertanian kapas biasanya menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama yang bisa merusak tanah dan mencemari kandungan air. Belum lagi, kapas merupakan jenis pohon yang boros air. 

Kapas yang ramah lingkungan biasanya ditanam dengan hati-hati dengan menggunakan prinsip pertanian berkelanjutan. Langkah-langkah di antaranya adalah pemilihan varietas bibit yang unggul, rotasi tanaman, sistem irigasi berkelanjutan, dan bantuan rekayasa teknologi.

Pohon kapas sudah lama ada sejak ribuan tahun lalu. Keberadaan kapas masih belum bisa tergantikan untuk membuat serat alami dan ramah lingkungan. Dibutuhkan pertanian keberlanjutan supaya produksi kapas tidak merusak lingkungan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hutan Mangrove, Pohon Bermanfaat di Pantai!

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya