5 Peristiwa Besar yang Terjadi selama Era Sengoku Jepang

Dikenal sebagai Periode Negara Berperang, era Sengoku Jepang berlangsung pada 1467 hingga 1603. Disebut dengan Periode Negara Berperang karena Jepang mengalami konflik yang berkepanjangan selama era ini. Pada masa itu, para daimyo atau penguasa wilayah saling menyerang satu sama lain untuk memperluas wilayah mereka.
Banyak peristiwa dan pertempuran besar yang terjadi selama era Sengoku. Dari perang yang memulai era Sengoku hingga kebangkitan Tokugawa Ieyasu yang mengakhiri era Sengoku, berikut ini adalah lima peristiwa besar yang terjadi selama era Sengoku Jepang. Simak ulasan berikut.
1. Perang Onin
Dimulai pada 1467, bisa dibilang bahwa Perang Onin adalah yang memulai era Sengoku. Perang yang berlangsung selama 10 tahun ini terjadi ketika dua keluarga samurai saling bersaing untuk memegang kendali kekaisaran. Semuanya dimulai ketika seorang daimyo, Hosokawa Katsumoto, bergabung dengan saudara tiri Kaisar Go-Tsuchimikado untuk mengambil alih kendali kekaisaran.
Namun, keluarga saingan Hosokawa, yaitu keluarga Yamana, menentang aksi mereka sehingga pertempuran pun pecah di Kyoto yang saat itu masih menjadi ibu kota Jepang. Selama pertempuran berlangsung, Perang Onin telah menyebabkan kerusakan besar di Kyoto dan wilayah sekitarnya. Selama perang, para prajurit merusak banyak bangunan, taman, dan bahkan kuil-kuil penting.
Perang Onin telah memicu dimulainya era Sengoku, karena banyak daimyo yang menggunakan kesempatan ini untuk memperluas wilayah mereka dengan menantang daimyo lainnya. Dalam hal jumlah pasukan, Perang Onin memang bukan yang terbesar. Namun, perang ini memiliki dampak besar kepada Jepang karena menjadi awal dari ketidakstabilan politik dan ekonomi di Jepang selama 100 tahun lebih.
2. Kebangkitan Oda Nobunaga
Bisa dibilang bahwa Oda Nobunaga adalah tokoh paling penting pada era Sengoku Jepang. Dirinya berperan besar dalam menyatukan kembali Jepang dengan memperluas wilayah kekuasaannya. Pada awalnya, Nobunaga hanyalah seorang penguasa kecil di wilayah Owari. Namun, dirinya mulai memperluas pengaruhnya setelah berhasil merebut kekuasaan dari pamannya dan mulai mendirikan basis kekuatan di Provinsi Owari.
Sebagai salah satu daimyo terkuat pada era Sengoku, Nobunaga dikenal sebagai daimyo yang berani dan inovatif dalam strategi berperang. Dalam pertempuran, Nobunaga memanfaatkan senjata api dan kuda, yang pada saat itu belum umum digunakan oleh para samurai Jepang. Selama masa pemerintahannya, Nobunaga telah melakukan sejumlah perubahan besar dalam struktur sosial dan politik Jepang.
Dirinya menghapus hambatan kelas dan mendorong kemajuan ekonomi dengan memperkenalkan sistem moneter yang baru. Nobunaga juga membantu mengurangi pengaruh kuat klan samurai dengan mengangkat orang biasa ke dalam kekuatan militer. Tak hanya itu, dirinya juga memulai kampanye untuk merebut kembali Kyoto, ibu kota Jepang yang sudah lama dikuasai oleh keluarga Ashikaga.
3. Pertempuran Nagashino
Pertempuran Nagashino merupakan salah satu pertempuran paling penting yang terjadi selama era Sengoku. Pasalnya, pertempuran ini menjadi titik di mana Nobunaga semakin memperluas pengaruhnya di Jepang. Pertempuran ini juga melibatkan banyak tokoh besar, yaitu Oda Nobunaga bersatu dengan Tokugawa Ieyasu untuk melawan Takeda Katsuyori dan Uesugi Kenshin.
Pada 1575, pertempuran dimulai ketika pasukan Takeda, yang berjumlah 15 ribu orang, melakukan serangan kepada benteng yang dipertahankan oleh pasukan Oda dan Tokugawa di Nagashino. Dalam pertempuran ini, pasukan Oda dan Tokugawa terbilang sangat mendominasi, karena mereka menggunakan senjata api arquebus. Hal ini menjadi keunggulan besar bagi pasukan Oda dan Tokugawa, karena pasukan Takeda kesulitan untuk mencapai mereka.
Tak hanya itu saja, pertahanan pasukan Oda dan Tokugawa juga terstruktur dengan baik sehingga sangat kuat dan sulit untuk ditembus. Pertempuran berlangsung selama beberapa hari, dengan Takeda yang terus melakukan serangan. Namun, setelah beberapa hari, pasukan Takeda mulai kehabisan amunisi dan makanan. Alhasil, mereka terpaksa mundur dengan tangan kosong.
Pertempuran Nagashino menjadi salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah era Sengoku. Keberanian seorang Oda Nobunaga dalam perang ini telah semakin memperluas pengaruhnya di Jepang. Tak hanya itu, pertempuran Nagashino juga menjadi titik cara berperang Jepang yang mulai berubah. Penggunaan senjata api yang efektif telah mengubah arah peperangan di Jepang.
4. Pembunuhan Oda Nobunaga
Sementara Nobunaga adalah tokoh paling penting pada era Sengoku, sayangnya dirinya harus mengalami kematian yang tragis. Nobunaga harus mengakhiri pengaruhnya di Jepang setelah dikhianati oleh salah satu jenderalnya sendiri, Akechi Mitsuhide. Pembunuhan Nobunaga dikenal sebagai Pembantaian Honno-ji, karena pembunuhan ini terjadi di kuil Honno-ji di Kyoto.
Pada 21 Juni 1585, Nobunaga dan pasukannya sedang berada di kuil Honno-ji. Namun, tiba-tiba Akechi Mitsuhide dan pasukannya datang dan langsung membunuh Nobunaga dan pasukannya. Setelah kematian Nobunaga, Akechi mencoba untuk menggantikan peran Nobunaga dan mendirikan kekuasaannya sendiri. Namun, upayanya berhasil digagalkan oleh jenderal Nobunaga lain yang setia, yaitu Toyotomi Hideyoshi.
Diduga bahwa motif pengkhianatan Akechi dikarenakan dirinya merasa tidak dihargai oleh Nobunaga dan merasa Nobunaga telah melupakan jasanya. Kematian Nobunaga memberikan dampak yang besar kepada era Sengoku. Setelah kematiannya, ada persaingan antara para jenderal untuk merebut wilayah kekuasaan Nobunaga. Namun, pada akhirnya Hideyoshi menjadi orang yang melanjutkan peran Nobunaga untuk menyatukan kembali Jepang.
5. Berakhirnya era Sengoku
Akhir dari era Sengoku sudah dimulai pada 1600, ketika Tokugawa Ieyasu berhasil memenangkan pertempuran Sekigahara. Saat itu, tiga daimyo besar bersaing untuk menguasai Jepang, yaitu Tokugawa Ieyasu, Toyotomi Hideyoshi, dan Ishida Mitsunari. Pertempuran ini berlangsung selama 1 hari penuh dan berakhir dengan kemenangan kelompok Tokugawa.
Pertempuran Sekigaraha menjadi tanda dari berakhirnya era Sengoku. Setelah memenangkan pertempuran, Ieyasu mengambil alih semua kekuasaan dan menyatukan kembali Jepang dengan mendirikan Keshogunan Tokugawa pada 1603. Meskipun pertempuran Sekigahara bukanlah perang terakhir, tetapi Ieyasu berhasil menstabilkan politik yang saat itu goyah karena peperang.
Berakhirnya era Sengoku juga menjadi tanda dari dimulainya zaman Edo. Ieyasu berhasil menciptakan era baru yang damai dan stabil selama 250 tahun. Terbukti bahwa zaman Edo memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan negara Jepang.
Era Sengoku Jepang mungkin bisa dibilang sebagai masa yang kelam. Pasalnya, era yang berlangsung selama 100 tahun lebih ini sangat identik dengan pertumpahan darah. Beruntungnya, era ini berhasil dihentikan oleh Tokugawa Ieyasu dan digantikan dengan era yang lebih damai. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kelima peristiwa bersejarah di atas?