5 Fakta Bangau Hitam, Kehidupan Kawinnya Cukup Kelam
Bangau hitam adalah spesies burung ditemui di berbagai negara seperti Asia Barat, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa dll. Contoh spesifik negara yang dilalui bangau hitam seperti China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, India, Nepal, Afrika Selatan, Zambia, Angola, Mozambik, Botswana, Spanyol, Potugal, Prancis, Ceko, Hungaria, Italia dan Yunani.
Bangau hitam mendiami banyak tempat seperi rawa, sungai, dataran banjir, kolam, laguna, rawa bakau, dataran lumpur dan daerah pertanian. Di India, bangau hitam tinggal di waduk, sungai dan semak belukar. Di Afrika Selatan, bangau hitam ditemukan di air dangkal, rawa, daratan kering dan hutan: konifer dan berdaun lebar.
Induk betina bertindak agak berbahaya terhadap anak-anaknya di mana salah satu anaknya rela dibunuh. Mengapa ia melakukan hal tersebut? Simak penjelasan lengkapnya beserta fakta-fakta lainnya.
1.Karakteristik fisik bangau hitam
Bangau hitam mudah dikenali karena warna gelapnya yang mengkilap di tubuh bagian atas termasuk leher. Corak putih tersebar di bagian bawah tubuhnya, kaki dan paruh. Saat terkena sinar matahari, bulu hitamnya memantulkan warna ungu kehijauan. Panjang burung ini kisaran 100 cm dari ujung paruh hingga ujung ekor, beratnya 3 kg dan lebar sayapnya 155 cm.
Mereka memiliki iris bercorak cokelat tua dan merah di sekitar matanya. Selama musim kawin, paruh dan kakinya berwarna merah pekat. Pada bulan-bulan musim dingin, paruh dan kakinya berubah warna menjadi coklat. Burung yang masih muda warnanya coklat tua dan hijau zaitun dan paruhnya berwarna merah muda keabu-abuan.
2.Apa yang dimakan bangau hitam?
Bangau hitam mencari mangsa dengan berdiri di atas air sambil merentangkan sayap dan berjalan diam-diam dengan kepala menunduk untuk melihat mangsa. Bangau hitam biasanya mencari makan di air tawar dan juga terkadang mencari makan di daratan kering. Di India, ia sering mencari makan bersama kawanan bangau demoiselle.
Bangau hitam memakan banyak jenis ikan seperti ikan mas kecil, tombak, budd, hinggap, burbot, stickleback dan loach berlumpur. Selain ikan, mereka mengonsumsi kecoak, belut, amfibi, reptil kecil, kepiting, mamalia, cacing tanah, kumbang air dan moluska.
3.Kehidupan perkawinan bangau hitam cukup kelam
Pasangan bangau hitam membangun sarangnya dengan bahan dari tongkat dan ranting dengan ketinggian hingga 25 m di pohon-pohon hutan dengan kanopi besar sehingga menjauhkan mereka dari gangguan manusia. Mereka juga membangun sarang di batu-batu besar. Waktu berkembang biak bangau hitam biasanya terjadi pada Maret, April, Mei dan September.
Inkubasi telur berlangsung hingga 1 bulan atau 32 hari. Betina cenderung bertelur dari 3-5 butir berwarna abu-abu putih. Dilansir Thainationalpark, induk bangau hitam membunuh salah satu anaknya biasanya yang paling kecil. Ini akan berguna saat periode kurangnya makanan demi meningkatkan peluang bertahan hidup terhadap anak-anaknya yang tersisa.
4.Perilaku khas bangau hitam
Bangau hitam adalah spesies yang bersikap waspada terhadap manusia dan memilih menghindari manusia. Burung ini biasanya ditemukan sendiri, berpasangan dan dalam kawanan terdiri dari 100 ekor burung saat bermigrasi. Bangau hitam termasuk burung yang memiliki sedikit jenis panggilan berupa siulan, desisan, gerutuan dan pola “che lee che lee”.
Selama musim panas, bangau hitam akan bermigrasi dari Asia Timur menuju Eropa seperti Estonia, Polandia, Ceko, Jerman, Italia, Yunani. Mereka juga ke Asia selatan seperti India dan Srilanka. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke Afrika seperti Senegal, Guinea, Mauritania, Pantai Gading, Sierra Leone dan Mali. Bangau ini juga ke China, Myanmar, Thailand dan Laos.
5.Ancaman yang dihadapi bangau hitam
Bangau hitam dihadapi oleh sejumlah ancaman seperti penggundulan hutan, pembangunan lahan pertanian dan perburuan di Eropa dan Asia selama mereka bermigrasi adalah faktor menurunnya populasi bangau hitam. Kini populasi global mereka mencapai 40 ribu ekor. Selain itu, bangau hitam rentan terkena cacing parasit dari cathaemasia hians dan dicheilonema ciconiae.
Bangau hitam pertama kali dideskripsikan oleh naturalis Inggris, Francis Wilughby pada abad 17 setelah melihatnya di Frankfurt, Jerman. Nama ilmiahnya ciconia nigra dari bahasa Latin untuk ‘bangau hitam’. Saat terbang, bangau hitam akan terbang dengan leher terentang seperti semua spesies bangau.
