5 Fakta Anjing Laut Bulu Amerika Selatan, Punya Pendengaran Super!

- Anjing laut bulu amerika selatan ditemukan di pesisir barat, timur, dan selatan Amerika Selatan.
- Mereka memiliki makanan favorit berupa ikan anchovy, udang, cumi-cumi, dan kril.
- Spesies ini memiliki status konservasi berisiko rendah dengan populasi yang terus meningkat.
Anjing laut bulu amerika selatan (Arctocephalus australis) merupakan salah satu dari 14 spesies anjing laut bertelinga alias kelompok famili Otariidae. Tentunya, sebagai kelompok anjing laut bulu, mereka punya sirip kaki yang panjang layaknya singa laut sehingga kemampuan motorik saat di daratan termasuk sangat baik. Spesies ini memiliki dimorfisme seksual yang sangat terlihat. Pasalnya, jantan tampil dengan warna tubuh cokelat atau abu-abu yang gelap, sementara betina sedikit lebih muda.
Selain itu, bobot jantan sekitar 3—4 kali lipat lebih besar ketimbang betina. Panjang dan bobot jantan itu sekitar 1,9 meter dan 200 kg, sementara betina sekitar 1,4 meter dan 50 kg. Tak hanya soal ukuran, ada beberapa fakta menarik lain dari anjing laut bulu amerika selatan. Maka dari itu, kalau sudah penasaran, simak pembahasan berikut sampai tuntas, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Dari nama saja, mudah ditebak kalau persebaran utama spesies anjing laut ini berada di sekitar Amerika Selatan. Secara spesifik, mereka ditemukan di pesisir barat, timur, dan selatan benua Amerika Selatan yang menghadap langsung ke Samudra Pasifik dan Atlantik. Artinya, negara seperti Peru, Chili, Argentina, Brasil, dan Uruguay jadi rumah bagi anjing laut bulu amerika selatan.
Habitat utama anjing laut bulu amerika selatan pastinya area pesisir pantai, khususnya area yang berbatu. Kadang-kadang, mereka pindah ke tepian tebing pantai ataupun gua yang ada di sekitar. Selain itu, anjing laut ini rutin untuk bergerak ke lautan lepas sampai jarak 600 km dari tepian demi satu tujuan, yakni mencari makanan.
Sama seperti Pinnipedia pada umumnya, anjing laut bulu amerika selatan termasuk karnivor sejati. Dilansir Marine Bio, makanan utama mereka adalah ikan anchovy, ikan yang mirip sarden yang jumlahnya sangat melimpah di sekitar habitat mereka. Selain ikan anchovy, anjing laut bulu amerika selatan melengkapi menu makanan dengan ikan kecil lain, udang, cumi-cumi dan krill. Aktivitas mencari makan banyak dilakukan pada malam hari sehingga membuat mamalia semi akuatik ini tergolong hewan nokturnal.
2. Hewan yang sangat suka bersosialisasi

Selayaknya kebanyakan spesies anjing laut bulu lain, anjing laut bulu amerika selatan hidup bersama dengan kelompok atau koloni. Jumlah anggota koloni mereka terbilang variatif, mulai dari belasan, puluhan, sampai ratusan individu. Sebenarnya koloni anjing laut bulu amerika selatan terdiri atas beberapa jantan dan betina. Namun, khusus para jantan, mereka akan membentuk beberapa wilayah kecil dan saling mempertahankan wilayah itu. Jantan paling kuat akan memiliki wilayah paling luas dalam koloni tersebut.
Sementara itu, aktivitas lain dari anggota koloni anjing laut bulu amerika selatan terdiri atas berburu, saling berkomunikasi, dan saling merawat tubuh saat berada di pesisir. Animalia melansir kalau ketika berburu ke tengah laut, koloni anjing laut bulu amerika selatan akan berpecah dan membentuk kelompok kecil yang bergerak bersama-sama. Kelompok kecil ini akan saling menjaga dari potensi predator, bergantian ketika hendak beristirahat di tengah laut, sampai berkoordinasi untuk menjebak kawanan ikan.
3. Kemampuan berenang dan punya berbagai suara yang khas

Sebagai mamalia semi akuatik, berenang tentunya jadi kemampuan paling penting bagi anjing laut bulu amerika selatan supaya bisa bertahan. Meski bukan yang terbaik, catatan berenang yang ditorehkan anjing laut ini tetap terbilang impresif. Dari kecepatan berenang saja, mereka disebut mampu bergerak secepat 24 km per jam dengan manuver yang sangat lincah berkat keempat kaki sirip mereka.
Selain itu, kedalaman renang yang dicapai tak kalah hebatnya. Animal Diversity melansir kalau dalam kondisi normal, anjing laut bulu amerika selatan mampu menyelam sedalam 170 meter selama 7 menit. Namun, khusus bagi betina yang sedang menyusui, kedalaman yang diselami umumnya lebih dangkal dan singkat, yaitu sekitar kedalaman 40 meter selama 3 menit saja.
Kemudian, fakta menarik lain dari spesies Pinnipedia ini ada pada kemampuan vokal. Anjing laut bulu amerika selatan memanfaatkan suara sebagai bentuk komunikasi utama, selain dari sentuhan fisik. Jenis suara yang dikeluarkan beragam, tergantung apa yang sedang mereka rasakan. Yang paling unik, anak anjing laut bulu amerika selatan hanya bisa mengenali suara induk mereka, sekalipun ada ratusan induk lain yang terdengar di sekitar. Maka dari itu, anak anjing laut ini tak akan menghampiri betina lain, sekalipun sedang benar-benar kelaparan.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi anjing laut bulu amerika selatan dimulai pada bulan Oktober—Desember. Mereka termasuk hewan poligini, dimana jantan akan kawin dengan beberapa betina selama musim kawin. Sebelum itu, para jantan akan membentuk wilayah kecil, saling bertarung, dan menunjukkan dominasi. Jantan paling dominan akan memiliki wilayah paling luas dan berhak kawin dengan lebih banyak betina.
Setelah perkawinan selesai, betina akan mengandung selama 8—12 bulan. Dilansir Animal Diversity, betina hanya akan melahirkan seekor anak saja tiap musim kawin dan bertugas menjaga sang anak sendirian. Masa merawat anak ini sangat variatif, umumnya antara 6—12 bulan, tetapi kadang bisa sampai 36 bulan atau 3 tahun lamanya.
Usia kematangan seksual anjing laut bulu amerika selatan jantan dan betina berbeda. Betina butuh waktu yang lebih singkat, yakni sekitar 3 tahun saja, sementara jantan butuh waktu sampai 7 tahun. Di alam liar, spesies pinnipedia ini mampu mencapai usia 12—30 tahun.
5. Status konservasi

Beruntungnya status konservasi anjing laut bulu amerika selatan masih terbilang aman. Berdasarkan data IUCN Red List, mamalia semi akuatik ini masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang terus meningkat. Disebutkan kalau jumlah individu dewasa sekitar 109 ribu, tetapi kalau dijumlah secara keseluruhan (anak dan individu yang masih muda), populasi anjing laut bulu amerika selatan diperkirakan mencapai 238 individu.
Sebenarnya, sejak dulu ada perburuan besar-besaran terhadap anjing laut ini demi rambut, kulit, dan minyak Namun, saat ini aktivitas perburuan jadi lebih terbatas karena ada kekhawatiran pengurangan populasi selama tahun 1900-an. Malahan, di beberapa negara, semisal Peru, perburuan atas anjing laut bulu amerika selatan sudah dilarang sejak 1959. Alhasil, populasi mamalia semi akuatik ini jadi lebih stabil, malah cenderung meningkat tiap tahunnya.
Ancaman terbesar yang dihadapi anjing laut bulu amerika selatan sebenarnya lebih mengarah pada lingkungan dan perubahan iklim. Laut yang tercemar sampah membuat mereka tak jarang terjerat tali, menelan sampah, ataupun mengalami cedera saat berburu. Sementara itu, soal perubahan iklim, fenomena El Nino (pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik) dalam waktu yang panjang memengaruhi populasi anjing laut bulu amerika selatan karena sulit untuk mencari makan karena ikan lebih memilih menjauh dari sekitar perairan yang hangat.