Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Kuda Jeju, Hewan Legendaris di Pulau Jeju!

Kuda Jeju (commons.wikimedia.org/KBCH)
Intinya sih...
  • Kuda Jeju punya tenaga besar meski berpostur kecil, kuat di medan sulit dan tahan cuaca ekstrem.
  • Salah satu ras kuda tertua di dunia yang dikembangkan dari kuda Mongol pada abad ke-13.
  • Genetik unik kuda Jeju membuat mereka tahan penyakit, memiliki stamina luar biasa, dan sulit untuk ditiru.

Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Pulau Jeju, Korea Selatan, pasti familiar sama hewan satu ini! Bentuknya kecil, lincah, dan punya aura khas yang membuat mereka beda dari kuda-kuda lain. Tapi tahukah kamu, di balik tubuh mungilnya, kuda Jeju menyimpan banyak fakta unik dan kisah legendaris?

Bukan cuma jadi ikon lokal, kuda ini juga punya tempat spesial di hati masyarakat Jeju. Dari zaman kerajaan sampai sekarang, kuda Jeju masih eksis dan makin dilestarikan. Yuk, simak lima fakta unik tentang kuda Jeju yang bisa bikin kamu makin kagum sama hewan satu ini!

1. Kuda kecil yang punya tenaga besar

Potret kuda Jeju saat musim salju (commons.wikimedia.org/hyunjj20)

Meski posturnya mini alias nggak setinggi kuda balap pada umumnya, kuda Jeju dikenal sangat kuat dan tahan banting. Tubuhnya kompak dan kekar, bikin mereka jago berjalan di medan yang sulit, seperti pegunungan berbatu dan jalanan sempit di Jeju. Mereka juga bisa mengangkat beban yang cukup berat, bahkan untuk ukuran tubuh sekecil itu. Melansir Breeds of Livestock, kuda Jeju mampu membawa beban hingga 230 pon.

Para petani zaman dulu sering mengandalkan kuda Jeju untuk membantu bekerja di ladang atau mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain. Kuda ini terkenal tahan cuaca ekstrem, entah itu musim panas yang gerah atau musim dingin bersalju. Mereka juga sangat tahan terhadap penyakit dan kutu. Jadi bisa dibilang, kecil-kecil cabe rawit banget si kuda Jeju ini!

2. Salah satu ras kuda tertua di dunia

Kuda Jeju (commons.wikimedia.org/MOON YOUNG GUN)

Yang bikin kuda Jeju makin spesial adalah fakta bahwa mereka merupakan salah satu ras kuda tertua yang masih ada sampai sekarang. Diperkirakan mereka sudah ada sejak abad ke-10 dan di ternakkan mulai zaman Dinasti Buyeo dan Goguryeo. Saking tuanya, kuda Jeju masuk daftar kekayaan budaya Korea yang harus dilestarikan.

Dilansir FEI, ketika Genghis Khan dari Mongol menginvasi Pulau Jeju pada abad ke-13 dan menguasainya selama 100 tahun, pasukan Khan membawa 160 ekor kuda Mongol yang kemudian dikawinkan dengan kuda-kuda lokal Jeju. Setelah invasi, diperkirakan lebih dari 30.000 kuda diambil dari Jeju, sementara sebagian lainnya tetap di sana untuk dikembangbiakkan. Kuda Jeju yang berkembang menjadi rasnya sendiri ini dikenal sebagai kuda yang tangguh, sangat cerdas, dan mampu bertahan hidup di kondisi cuaca ekstrem.

3. Punya genetik unik yang nggak bisa ditiru

Kuda Jeju (commons.wikimedia.org/MOON YOUNG GUN)

Kuda Jeju nggak cuma unik secara tampilan, tapi juga dari sisi genetik. Penelitian menunjukkan bahwa struktur DNA mereka berbeda dari kuda pada umumnya, dan punya sifat genetik langka. Gen ini bikin mereka jadi lebih tahan terhadap penyakit dan punya stamina yang luar biasa.

Makanya, banyak ilmuwan yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang ras kuda ini. Menariknya, meskipun sudah banyak dikawinkan silang, sifat genetik asli kuda Jeju tetap kuat dan sulit dihilangkan. Itulah kenapa mereka dianggap harta karun genetik yang harus dijaga keberadaannya.

4. Ikon budaya dan pariwisata Pulau Jeju

Kuda Jeju (commons.wikimedia.org/KBCH)

Nggak lengkap rasanya ngomongin Jeju tanpa bahas kuda Jeju. Mereka bukan cuma hewan biasa, tapi juga sudah jadi bagian penting dari identitas budaya pulau tersebut. Banyak festival, pertunjukan seni, bahkan taman wisata yang menghadirkan atraksi kuda Jeju sebagai daya tarik utama.

Wisatawan bisa ikut naik kuda, foto-foto, sampai belajar sejarah kuda ini lewat berbagai museum interaktif di Jeju. Bahkan di beberapa restoran, daging kuda Jeju juga jadi kuliner lokal yang cukup populer—walau ini sering menuai pro-kontra. Yang jelas, eksistensi kuda Jeju sudah melekat banget sama pulau ini, sampai dijuluki "harta hidup Jeju".

5. Hampir punah tapi kini dilindungi ketat

Kuda Jeju (commons.wikimedia.org/MOON YOUNG GUN)

Di balik keunikan dan kekuatannya, kuda Jeju sempat ada di ambang kepunahan, lho. Kuda Jeju dulunya dianggap terancam punah. Pada masa modernisasi Korea, jumlahnya menurun drastis karena digantikan mesin dan teknologi pertanian. Banyak yang dipotong untuk konsumsi, dan yang tersisa hanya sedikit di beberapa desa.

Untungnya, pemerintah Korea Selatan gerak cepat dan menetapkan Kuda Jeju sebagai spesies yang harus dilestarikan. Pada tahun 1986, pemerintah Republik Korea resmi menetapkan kuda Jeju sebagai Monumen Alam No. 347 untuk melindungi dan mengelola sekitar 150 ekor kuda Jeju yang tersisa sebagai warisan budaya nasional. Saat ini, ada pusat konservasi dan penangkaran yang didedikasikan untuk menjaga kelangsungan hidup dan keaslian ras kuda ini. Tak heran jika kini jumlah kuda Jeju mulai stabil dan dikenal luas di seluruh dunia.

Kuda Jeju bukan cuma hewan biasa yang lucu dan kecil, tapi juga punya nilai sejarah, budaya, dan ilmiah yang besar. Mereka adalah saksi hidup perjalanan Pulau Jeju dari zaman kuno sampai era modern. Kisah mereka mengajarkan kita untuk tidak meremehkan sesuatu dari penampilan luarnya aja.

Jadi, kalau suatu hari kamu jalan-jalan ke Jeju, sempatkan buat ketemu langsung sama hewan legendaris satu ini, ya! Siapa tahu, kamu bisa merasakan sendiri energi dan semangat tangguh yang bikin mereka begitu dicintai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us