5 Fakta Anjing Laut Ross, Pemburu Hewan Licin!

- Anjing laut ross berasal dari Antarktika dan suka berpindah ke sekitar Pulau Falkland, South Georgia, dan South Sandwich.
- Makanan favorit mereka adalah gurita, cumi-cumi, ikan, dan kril.
- Kemampuan berenang anjing laut ross sangat baik dengan kecepatan 16—32 km/jam. Mereka dapat menyelam sampai kedalaman 100—300 meter selama 20 menit.
Pinnipedia adalah klad mamalia semiakuatik yang biasa disebut kelompok anjing laut dengan ciri khas berupa kaki bersirip dan tinggal di sekitar wilayah perairan. Total ada 3 famili, 18 genera, dan 34 spesies Pinnipedia berbeda yang tersebar di seluruh dunia. Adapun, salah satu di antaranya adalah anjing laut ross (Ommatophoca rossii). Nama spesies anjing laut dari famili Phocidae ini berasal dari nama komandan tim eksplorasi HMS Erebus asal Britania Raya, James Clark Ross, yang pertama kali memperoleh spesimen pertama sekitar tahun 1841.
Spesies anjing laut ini punya ciri fisik berupa rambut tipis dengan kulit berwarna cokelat tua pada bagian punggung dan agak perak di perut. Ditambah lagi, terdapat bintik-bintik hitam di beberapa bagian tubuh. Beda dengan kerabat yang lain, kepala anjing laut ross jauh lebih lebar, bermata besar, dan bermulut kecil.
Sementara itu, soal ukuran, mereka termasuk anjing laut kecil di peta persebaran alami dan ada dimorfisme seksual terkait hal ini. Anjing laut ross jantan terbilang lebih pendek karena tubuh mereka punya panjang sekitar 168—208 cm dengan bobot 129—216 kg, sementara betina tumbuh sepanjang 190—250 cm dengan bobot 159—204 kg. Selain fakta soal ukuran tersebut, ada beberapa hal menarik lain dari anjing laut ross yang akan kita ungkap. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kenalan dengan spesies anjing laut penghuni hamparan es ini!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Anjing laut ross berasal dari kutub selatan atau Antarktika. Secara spesifik, mereka ada di bagian pesisir dataran Antarktika, tetapi saat musim panas suka berpindah ke sekitar Pulau Falkland, South Georgia, dan South Sandwich. Dibandingkan dengan kerabat lain di wilayah yang sama, anjing laut ross memilih bagian Antarktika yang terisolasi sehingga cukup sulit ditemui. Namun, kalau sudah waktunya mencari makan, mereka dapat bergerak sampai sejauh 2 ribu km, lho.
Bicara soal makanan, Seal Conservation Society melansir kalau anjing laut ross merupakan karnivor spesialis pemakan sefalopoda alias gurita dan cumi-cumi. Kemampuan mengonsumsi hewan air yang relatif licin itu ditopang berkat struktur gigi taring mereka yang kecil dan menghadap ke belakang sehingga mampu mengunci tubuh mangsa favorit dengan mudah. Namun, anjing laut ross turut mengonsumsi jenis makanan lain, semisal ikan dan kril.
2. Si pinniped penyendiri

Kehidupan sosial dari anjing laut ross sebenarnya masih sangat sedikit diteliti mengingat persebaran mereka yang sangat terisolasi. Namun, peneliti cukup yakin kalau spesies anjing laut ini termasuk hewan soliter karena pada kebanyakan waktu, mereka lebih banyak terlihat sendiri, dilansir Animal Diversity. Dari seluruh penglihatan yang terkonfirmasi, hanya sekitar 3—9 persen pengamatan saja yang menunjukkan ada dua atau lebih anjing laut ross yang sedang bersama.
Walau tergolong penyendiri, menariknya anjing laut ross tetap punya beberapa suara vokal yang sering ditunjukkan. Beberapa suara vokal yang dihasilkan berupa suara deruan, getaran, kicauan, denyutan, maupun suara siren. Adapun, fungsi suara anjing laut ross ditunjukkan untuk memanggil sesama (khususnya calon pasangan), mencari anak, menandai wilayah, sampai mengusir makhluk yang berpotensi mengancam mereka, bahkan manusia sekalipun.
3. Sederet kemampuan hebat saat berenang

Ketika berada di atas es, pergerakan anjing laut ross memang agak terbatas karena kaki sirip yang pendek, yang merupakan khas anjing laut pada umumnya. Akan tetapi, begitu mereka sudah masuk ke dalam air, kepiawaian dalam berenang jadi sangat menonjol. Soal kecepatan renang, angkanya mirip seperti kerabat yang lain, yakni sekitar 16—32 km per jam.
Pergerakan renang anjing laut ross pun terbilang lincah, mengingat jenis makanan yang licin dan predator yang berukuran besar selalu menghantui mereka. Selain itu, SeaWorld melansir bahwa saat anjing laut ross mencari makan, mereka dapat menyelam sampai kedalaman 100—300 meter di bawah permukaan laut selama 20 menit. Angka ini masih bisa lebih dalam lagi. Sebab, ada satu individu yang tercatat menyelam sampai kedalaman 792 meter selama 30 menit.
Saat menyelam, ada satu indra yang berperan penting. Ingat ukuran mata mereka yang sangat besar kalau dibandingkan kerabat yang lain? Nah, kuat dugaan kalau ukuran mata itu punya korelasi dengan indra penglihatan yang sangat baik sekalipun ada pada kegelapan lautan. Dengan demikian, bukan hal yang sulit bagi anjing laut ross untuk mendeteksi keberadaan mangsa maupun predator saat berenang.
4. Sistem reproduksi

Sebenarnya belum banyak fakta soal sistem reproduksi dari anjing laut ross yang diketahui. Rata-rata perkawinan terjadi pada Desember, tetapi betina punya kemampuan untuk menunda pembuahan sperma jantan, setidaknya sampai Maret. Sebelum mulai kawin, calon pasangan akan saling memanggil dengan suara vokal seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Setelah itu, proses perkawinan akan berlangsung di atas hamparan es.
Kemudian, betina akan mengandung calon anak selama 9 bulan, Animalia melansir bahwa dalam satu musim kawin, umumnya hanya akan ada seekor anak yang lahir. Betina mengambil seluruh peran menjaga dan membesarkan anak dari lahir sampai berusia 4—6 bulan. Menariknya, anak anjing laut ross sudah bisa berenang sejak baru lahir.
Usia kematangan seksual bagi jantan dan betina berbeda. Jantan dapat dikatakan dewasa sekitar usia 3—4 tahun, sementara betina sedikit lebih awal, yakni antara 2—4 tahun. Usia maksimal yang dapat diraih spesies anjing laut ini disebutkan antara 19—21 tahun.
5. Status konservasi

Berdasarkan catatan IUCN Red List, saat ini anjing laut ross masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern) dengan tren populasi yang tidak diketahui. Diperkirakan saat ini ada sekitar 70 ribu individu yang tersebar di Arktik dengan 40 ribu di antaranya adalah individu dewasa.
Sebenarnya, ada masalah serius yang berpotensi merusak populasi anjing laut ross pada masa mendatang. Animalia melansir kalau mereka diperkirakan terdampak dengan pemanasan global yang terus menggerus es di Antarktika. Kondisi es yang minim membuat anjing laut ini kehilangan tempat untuk beristirahat, lari dari predator, dan tempat melahirkan. Selain itu, ketersediaan makanan jadi semakin menipis karena air yang semakin hangat akan dijauhi mangsa favorit mereka. Belum lagi, ada satu faktor lain: anjing laut ross harus bersaing dengan nelayan internasional yang menangkap ikan dan kril di Antarktika.
Beruntungnya, upaya konservasi sudah dijalankan sedini mungkin. Selain perlindungan spesies secara langsung lewat konservasi seluruh spesies anjing laut di Antarktika, ada upaya pelestarian lain yang dilakukan secara tak langsung. Sebagai contoh, ada aturan pelarangan berdirinya kilang minyak, pelarangan untuk membuang pestisida, dan perlindungan lingkungan secara besar-besaran di Antarktika.