Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gelombang tsunami (pixabay.com/KELLEPICS)
ilustrasi gelombang tsunami (pixabay.com/KELLEPICS)

Saat ini megathrust sedang ramai diperbincangkan di berbagai portal berita maupun siaran televisi. Gempa yang disebut-sebut berkekuatan sangat besar ini kabarnya sering menghantui Indonesia, sehingga membuat sebagian besar masyarakat merasa cemas. Lalu, apa sebenarnya megathrust? Sejauh mana ancaman yang ditimbulkan, dan apa yang harus dilakukan?

Meskipun ancaman megathrust sangat besar, namun kita tidak bisa tinggal diam. Simak fakta tentang bencana alam megathrust disini, agar membuat kita lebih siap menghadapinya!

1. Apa itu megathrust?

ilustrasi megathrust yang memicu gelombang tsunami besar (pixabay.com/alfaunicorn81)

Megathrust adalah zona subduksi, di mana dua lempeng tektonik saling bertabrakan, dan salah satu lempengnya menghujam ke bawah lempeng lain. Ketika tekanan yang menumpuk di zona subduksi ini terlepas, terjadilah gempa megathrust. Kekuatan gempa megathrust bisa mencapai magnitudo 9, bahkan lebih.

Gempa megathrust sering kali memicu gelombang tsunami yang sangat besar dan bersifat merusak. Gempa dengan guncangan yang sangat kuat ini dapat mencakup wilayah yang sangat luas, baik di darat maupun di laut. Megathrust tidak memiliki titik tunggal, namun zona subduksi megathrust membentang sangat panjang mengikuti batas lempeng.

2. Ancaman nyata bagi Indonesia

ilustrasi ancaman gelombang tsunami (pixabay.com/CharlVera)

Bagaikan bom waktu, isu bencana alam megathrust di Indonesia bukanlah hal baru. Berdasarkan penelitian aktivitas seismik, Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire. Wilayah tersebut merupakan kawasan di sekitar Samudra Pasifik yang sering terjadi aktivitas tektonik dan vulkanik, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Posisi geografis inilah yang membuat Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam gempa bumi, khususnya megathrust.

Di Indonesia terdapat beberapa wilayah dengan zona megathrust aktif dan perlu diwaspadai, diantaranya

  1. Sumatra, meliputi zona megathrust Mentawai, Enggano, dan Selat Sunda
  2. Jawa, meliputi zona megathrust selatan Jawa, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
  3. Nusa Tenggara, meliputi zona megathrust Sumba
  4. Sulawesi, memiliki zona megathrust di bagian utara
  5. dan Papua

3. Pernah terjadi di Kepulauan Mentawai

ilustrasi gelombang tsunami menerjang rumah (pixabay.com/shades3d)

Sebelumnya, bencana alam megathrust pernah melanda Indonesia, tepatnya terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Bencana alam ini terjadi karena letak Kepulauan Mentawai berada di atas zona subduksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, sehingga membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap gempa. 

Menurut sejarah, gempa besar pertama kali mengguncang Kepulauan Mentawai pada tahun 1797, mencapai 8,5 magnitudo dan diperkirakan berasal dari lempeng Mentawai-Siberut yang memicu tsunami besar. Tahun 2007, pernah terjadi beberapa kali gempa signifikan mencapai 8,5 dan 7,9 magnitudo yang juga memicu tsunami. Terakhir tahun 2010, gempa dahsyat mencapai 7,8 magnitudo kembali mengguncang Kepulauan Mentawai dan memicu tsunami yang tingginya mencapai 16 meter, sehingga menyebabkan kerusakan parah serta menelan ratusan korban jiwa.

Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi berkekuatan besar juga pernah mengguncang daerah lain di Indonesia. Gempa berkekuatan besar tersebut pernah mengguncang Aceh tahun 2004 dengan kekuatan gempa 9,1 skala richter. Menyusul Nias tahun 2005 kekuatan gempa 8,2 skala richter, Yogyakarta tahun 2006 kekuatan gempa 6,4 skala richter, Pangandaran tahun 2006 kekuatan gempa 6,8 skala richter, Padang tahun 2009 kekuatan gempa 7,6 skala richter, dan terakhir Palu tahun 2018 kekuatan gempa 7,4 skala richter.

4. Potensi ancaman megathrust di masa depan

ilustrasi gelombang tsunami menghantam infrastruktur (pixabay.com/lazarosv)

Meskipun tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, namun potensi terjadinya gempa megathrust adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Fenomena alam megathrust masih menjadi ancaman karena pergerakan lempeng tektonik yang masih terus berlangsung. Apalagi Indonesia memiliki banyak wilayah yang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.

Catatan gempa besar berulang kali di zona subduksi menunjukkan bahwa siklus gempa masih akan terus terjadi. Gempa berkekuatan besar yang sudah terjadi tidak lantas membuat segmen-segmen pada zona subduksi melepaskan seluruh energi yang menumpuk. Segmen-segmen yang menumpuk inilah yang berpotensi menjadi sumber gempa megathrust.

5. Dampak dan upaya mitigasi

ilustrasi pasca tsunami (bukan di Indonesia) (pixabay.com/WikiImages)

Fenomena alam megathrust yang terjadi di bawah laut dapat memicu gelombang tsunami yang sangat besar, merusak, dan menyebabkan banyak korban jiwa. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur bangunan, jembatan, jalan raya, maupun fasilitas umum. Hal ini akan berdampak pada perekonomian, terutama di daerah yang terkena tsunami langsung. Kerugian juga akan dialami oleh sektor pariwisata, industri, dan perikanan. Bahkan meninggalkan trauma psikologis bagi para korban.

Sejak megathrust ramai diperbincangkan, berbagai upaya mitigasi gencar dilakukan, antara lain

  1. Membangun Sistem Peringatan Dini Bencana Tsunami atau INATEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), melalui sistem pemantauan di darat yang terdiri dari jaringan seismometer broadband dan GPS, serta sistem pemantauan di laut yang terdiri dari buoy, tide gauge, CCTV, kabel bawah laut, dan radar tsunami
  2. Meningkatkan kewaspadaan
  3. Sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat mengenai ancaman tsunami
  4. Siapkan tas siaga bencana, terutama berisi dokumen-dokumen penting, uang tunai, dan ponsel
  5. Meningkatkan standar pembangunan infrastruktur tahan tsunami
  6. Menata tata ruang dengan mengidentifikasi zona rawan tsunami
  7. Membatasi pembangunan di daerah rawan tsunami
  8. Penetapan ruang terbuka hijau untuk jalur dan tempat evakuasi

Isu megathrust di Indonesia telah menjadi perhatian sejak lama dan menjadi ancaman nyata yang sedang mengintai. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi, diharapkan dapat menekan sekecil mungkin risiko akibat bencana alam megathrust.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team