Buaya irian (biolib.cz/Klaus Rudloff)
Setelah terjadi perkawinan, betina akan menghasilkan telur yang berjumlah sekitar 22–45 butir. Buaya betina akan meletakkan telurnya di sarang terapung yang terbuat dari tumbuhan dan letaknya berada di tepi danau atau sungai. Telur ini juga akan ditutupi berbagai tumbuhan oleh betina. Proses inkubasi telur akan terjadi selama sekitar 80 hari dan induk buaya akan selalu tinggal di dekat sarang.
Berdasarkan informasi dari Animalia, anak buaya yang masih berada di dalam telur sudah mulai berkomunikasi satu sama lain. Hal ini mereka lakukan agar terjadi sinkronisasi dalam waktu penetasan. Ketika telah menetas, anak-anak buaya ini akan dibawa menggunakan mulut induk jantan dan betinanya ke tepi perairan.
Tahun 1986 dan 1988, buaya irian pernah dikategorikan dalam kategori Vulnerable atau terancam punah oleh IUCN. Status ini berubah ketika tahun 1996 menjadi Least Concern atau memiliki risiko rendah untuk punah karena pada saat itu habitat buaya irian sangat luas dan populasinya yang melimpah. Namun hingga saat ini, status buaya irian belum dinilai dan dievaluasi kembali.