5 Fakta Menarik Carrion Crow, Spesies Burung yang Hidup di Dua Benua!

Distribusi dari carrion crow tersebar luas di dua wilayah benua yaitu Eropa dan Asia. Dilansir Animalia.bio, populasi dari spesies burung gagak ini lebih banyak hidup di benua Asia meliputi negara Korea, Cina, Mongolia, Libya, Turkmenistan dan masih banyak lagi. Sedangkan di benua Eropa mereka hanya menempati wilayah bagian barat Eropa seperti Prancis, Jerman, Italia, Turkey dan Polandia.

Carrion crow mendiami berbagai jenis daerah di antaranya lahan basah, tebing pantai, hutan hingga taman-taman kota. Ketika musim dingin mereka lebih memilih untuk berimigrasi ke wilayah bagian selatan.

Di alam liar carrion crow merupakan tipe hewan soliter yang suka hidup menyendiri. Akan tetapi, mereka terkadang juga terlihat berkumpul dan bersosialisasi dengan sesamanya terutama pada musim dingin. Saat bertengger di dahan pohon atau di atas rumah, burung gagak ini akan mengeluarkan bunyi yang sangat berisik dengan suaranya yang terdengar serak untuk memanggil burung lainnya.

Mereka biasanya akan bekerjasama saat memburu mangsanya seperti ayam dan bebek untuk dikonsumsi. Di habitat aslinya, carrion crow termasuk hewan yang bersifat teritorial.

Dari segi penampilan, carrion crow mempunyai bentuk yang hampir sama dengan spesies burung gagak lainnya dimana tubuh mereka didominasi oleh bulu berwarna hitam pekat. Namun, carrion crow memiliki ukuran badan serta paruh yang lebih kecil.

Dilansir Animaldiversity, carrion crow dewasa rata-rata hanya mempunyai panjang 47 sentimeter dengan berat 300 hingga 450 gram. Sangat sulit sekali untuk membedakan jenis kelamin burung ini jika dilihat dari jarak jauh.

Musim kawin dari carrion crow berlangsung di awal musim semi yaitu pada bulan Maret hingga April. Mereka termasuk tipe hewan monogami yang hanya berkembangbiak dengan satu pasangan. Carrion crow betina mampu mengeluarkan 4 - 5 telur dan kemudian dierami selama 30 hari.

Bayi yang baru lahir akan terus tinggal bersama induknya di dalam sarang hingga mereka beranjak dewasa. Selama tinggal bersama induknya anak burung carrion crow akan diajarkan untuk mencari makanan serta beberapa perilaku lainnya untuk bertahan hidup.

Dengan jangkauan penyebarannya yang sangat luas yang meliputi dua benua, populasi dari carrion crow di alam liar saat ini masih sangat stabil. Menurut badan konservasi alam dunia IUCN, saat ini diperkirakan populasi dari carrion crow berkisar antara 58 juta hingga 110 juta ekor di habitat aslinya.

Kabar baiknya, jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Di alam liar, spesies burung ini dapat bertahan hidup hingga usia 29 tahun di mana mereka bertahan hidup dengan memakan bangkai, mamalia kecil, serangga, biji-bijian, cacing serta buah-buahan.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari carrion crow yang merupakan tipe hewan soliter. Walaupun populasinya mencakup benua Asia namun spesies burung ini tidak menjangkau wilayah Indonesia.