ilustrasi sotong (pixabay.com/cocoparisienne)
Salah satu hal yang paling menarik dari Cephalopoda adalah kemampuan mereka untuk mengubah warna dan tekstur kulit mereka dengan sangat cepat. Melansir Britannica, kebanyakan Cephalopoda memiliki sel pigmen warna (kromatofora) dan sel pemantul (iridosit) di kulit. Kromatofora diperluas oleh saraf yang dikendalikan oleh otak, dan warnanya terbuka, seperti coklat, hitam, merah, kuning, atau merah jingga. Warna dan pola warna yang dipamerkan sesuai dengan kondisi perilaku, misalnya, serangan terhadap mangsa, kamuflase, istirahat, dan pertahanan.
Selain itu, Cephalopoda juga dapat mengubah tekstur kulit mereka dengan mengontrol otot-otot yang terhubung ke sel-sel kulit mereka. Mereka dapat menghasilkan tonjolan dan garis-garis pada kulit mereka, sehingga mereka terlihat seperti kerangka atau batu karang. Kemampuan ini sangat berguna untuk menghindari predator dan juga untuk berburu mangsa.