Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Earworm, saat Musik atau Suara Terngiang di Otak

ilustrasi: stres karena earworm (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi: stres karena earworm (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah mendengar kata-kata atau lagu yang terus terngiang-ngiang di dalam pikiran? Kemungkinan besar, kamu terdiagnosis terkena earworm atau bisa disebut juga brainworm. Biasanya, fenomena ini terjadi saat kamu menemukan lagu yang cukup catchy hingga melekat dalam memori dan terus kamu nyanyikan.

Disebut juga sebagai "repetunitis", fenomena ini tidak mengganggu bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, bagi beberapa orang, kata-kata atau lagu yang berulang tersebut membuat mereka sulit berkonsentrasi! Apakah benar begitu? Yuk, kita kenali dulu fenomena earworm ini.

1. Musik paling sering jadi earworm

Dilansir BBC, neurolog dan penulis buku berjudul Musicophilia, Oliver Sacks, M.D., mengatakan bahwa earworm adalah tanda dari kepekaan otak yang mutlak dan tak bisa dibendung terhadap musik. Karena irama dan lirik musik umumnya repetitif, maka mudah untuk menyebabkan earworm dalam ingatan.

Tidak perlu musik yang spektakuler untuk menjadi earworm. Lagu yang berirama sederhana dan berulang pun dapat menjadi earworm. Namun, biasanya lagu tersebut memiliki ciri khas yang membuatnya catchy sehingga tersimpan di memori. Atau, lagu tersebut terkait dengan satu kenangan yang membekas dalam hidup.

2. Musik seperti apa yang bisa jadi earworm?

Seperti yang dijelaskan, tidak semua lagu bisa jadi earworm. Ada beberapa lagu tertentu yang lebih menarik dan lebih mudah jadi earworm di kepala kita. Hal ini diungkapkan dalam penelitian gabungan di Inggris, Denmark, dan Jerman pada 2017 yang dimuat oleh American Psychological Association (APA).

Dalam penelitian bertajuk "Dissecting an Earworm: Melodic Features and Song Popularity Predict Involuntary Musical Imagery" ini, para peneliti menemukan lagu dengan tempo cepat, sederhana dalam hal melodi, serta mudah dinyanyikan jauh lebih mudah jadi earworm.

Selain itu, para peneliti juga menemukan lagu-lagu yang mudah jadi earworm memiliki jeda unik antara nada, sehingga membuatnya catchy dan menonjol. Beberapa lagu yang sempat menempati posisi tangga lagu teratas dan dijadikan contoh adalah Bad Romance oleh Lady Gaga dan Somebody That I Used to Know oleh Gotye.

3. Kalau kata Michael Jackson, earworm memaksa kita jadi "Slave to the Rhythm"

ilustrasi mendengarkan lagu (pexels.com/Tirachardkumtanom)
ilustrasi mendengarkan lagu (pexels.com/Tirachardkumtanom)

Bagi beberapa yang sedang mengalami earworm, hanya mendengar nada atau katanya saja sudah dapat men-trigger memori. BBC menekankan bahwa hal ini menandakan bahwa earworm sebenarnya adalah fenomena memori jangka panjang.

Akan tetapi, beberapa penelitian mengidentifikasi "sistem perbudakan" atau slave system pada memori jangka pendek otak manusia. Sistem ini menangkap pemandangan dan suara, lalu menjaganya tetap "segar" untuk beberapa waktu meski sebenarnya otak kita tidak fokus pada ingatan pemandangan atau suara ini. Sistem ini terbagi menjadi:

  • Mata pikiran: menangkap informasi visual
  • Telinga dalam: mengingat suara

Telinga dalam biasanya digunakan untuk menghafal nomor telepon atau lagu. Nah, umumnya sistem "telinga dalam" ini jadi penyebab earworm. Sistem telinga dalam menjebak nada atau lirik dari sebuah lagu sehingga terus terngiang-ngiang dalam pikiran kita mau tidak mau.

4. Hubungan earworm dengan otak

mendengarkan lagu (pexels.com/Karolina Grabowska)
mendengarkan lagu (pexels.com/Karolina Grabowska)

Meski masuk ke telinga, nyatanya fenomena ini juga memengaruhi otak, sehingga disebut juga brainworm. Terpicu saat mendengar lagu yang catchy, berbagai penelitian menjelaskan bahwa earworm mengandalkan jaringan otak yang berhubungan dengan persepsi, emosi, daya ingat, dan pikiran spontan.

Earworm umumnya bisa terjadi saat perasaan sedang senang atau kamu sedang melamun dan bernostalgia. Malah, earworm juga dapat terjadi saat sedang banyak pikiran. Selain itu, jika seseorang memiliki latar belakang bermusik, maka mereka lebih rentan terkena earworm.

Ciri kepribadian tertentu juga membuat seseorang rentan "dihantui" oleh earworm. Jika kamu adalah pribadi obsesif kompulsif (OCD), cemas (anxious), canggung, atau suka mencoba hal-hal baru, maka kamu biasanya lebih mudah terkena earworm.

5. Selain mengganggu, earworm bisa jadi penanda gangguan

ilustrasi earworm (blog.landr.com)
ilustrasi earworm (blog.landr.com)

Permasalahannya, earworm tidak selalu membuatmu nyaman. Menurut sebuah penelitian di Belanda pada 2016 bertajuk "Stuck song syndrome: musical obsessions — when to look for OCD", earworm dapat menjadi tanda-tanda:

  • OCD
  • Sindrom psikotik
  • Migrain
  • Epilepsi
  • Palinacousis (suara yang terus terdengar meski sudah menghilang)

Selain itu, komplikasi palinacousis yang membandel dan berlangsung lebih dari 24 jam dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Beberapa penelitian menghubungkan penyakit stroke dan kanker yang menyebar ke otak. Jadi, jika kamu merasakan gejala fisik dan earworm yang mengganggu, segera berkonsultasi ke dokter.

6. Earworm bisa membantumu mengingat, lo!

ilustrasi mendengarkan lagu seksi (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi mendengarkan lagu seksi (pexels.com/Gustavo Fring)

Umumnya, orang-orang menghubungkan fenomena earworm dengan gangguan memori. Nyatanya, penelitian terbaru pada Juni 2021 di University of California, Davis (UC Davis) bertajuk "Spontaneous mental replay of music improves memory for incidentally associated event knowledge" menyatakan yang sebaliknya.

Para peneliti melibatkan 25-31 mahasiswa/i UC Davis yang dipaparkan musik-musik berbeda dan klip video. Hasilnya, mereka yang terpapar pada musik lebih mudah mengingat klip video tertentu karena berhubungan dengan lantunan irama yang telah didengar.

Dalam kesimpulannya, para peneliti mengatakan bahwa earworm dapat membantu memperkuat ingatan. Sebagai proses memori yang terjadi secara alami, earworm dapat membantu otak melestarikan ingatan dalam memori jangka panjang.

7. Cara-cara menghentikan earworm

semangat mendengarkan lagu (unsplash.com/brucemars)
semangat mendengarkan lagu (unsplash.com/brucemars)

Namun, jika earworm sudah mengganggu, tentu harus dihentikan. Cara pertama yang dapat kamu lakukan adalah... pasrah saja. Dengan mencoba menekan earworm, kamu malah terus terngiang-ngiang.

Kemudian, cara lain adalah dengan mencari tahu lagu yang menyebabkan earworm. Menurut Harvard Healthearworm umum terjadi karena kamu mendengarkan lagu hanya sepenggal. Dengan mendengarkan lagu hingga selesai, earworm dapat mereda.

Earworm tidak selalu mengganggu. Jadi, daripada berpikir kalau earworm adalah fenomena yang mengganggu, cobalah untuk berpikir kalau earworm adalah hal yang lumrah. Lama kelamaan, kamu akan terbiasa dengan earworm dan fenomena ini akan hilang dengan sendirinya.

Ingin mencoba cara fisik? Kamu dapat mengunyah permen karet. Bising di dalam mulut saat mengunyah dapat menutupi "suara" earworm yang repetitif. Jika masih mengganggu, beberapa dokter juga memberikan obat antidepresan yang sekaligus mengobati OCD.

ilustrasi earworm (thinking.umwblogs.org)
ilustrasi earworm (thinking.umwblogs.org)

Satu hal yang perlu ditekankan, earworm sebenarnya bukanlah hal yang mengganggu. Earworm tergolong fenomena unik pada otak yang sebenarnya dapat memperkuat daya ingat dan proses kreatif pada otak. Selain itu, jika lagu bisa sampai menyebabkan earworm, berarti lagu ini berhasil memesonamu dan pendengar lainnya, kan?!

Earworm dapat mereda dengan berbagai cara, dari pasrah saja, mendengarkan lagu secara full, hingga minum obat. Namun, jika earworm berlangsung selama lebih dari 24 jam dan disertai dengan gejala-gejala yang mengganggu, segera berkonsultasi kepada profesional, untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Bayu Aditya Suryanto
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us