5 Fakta Golden Mole, Menghasilkan Suara Ultrasonik saat Berinteraksi

Golden mole adalah mamalia unik yang berasal dari Afrika, khususnya di daerah sub-Sahara. Mereka memiliki penampilan yang menarik dengan warna bulu keemasan. Meskipun namanya mengandung kata “mole” atau tikus, golden mole sebenarnya lebih dekat dengan kelompok hewan yang disebut afrosoricida, yang juga mencakup tenrec. Hewan ini bertubuh kecil dan berbentuk silindris; namun dengan kaki yang pendek dan kuat, mereka bisa dengan mudah menggali tanah.
Golden mole adalah hewan nokturnal, dan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah tanah untuk mencari makanan seperti serangga dan cacing. Lalu, apa sajakah fakta menariknya? Dari karakteristik fisik yang unik hingga status konservasinya, mari kita telusuri selengkapnya berikut ini.
1. Karakteristik fisik yang unik

Golden mole memiliki bulu yang menyerupai beludru, berkilau dalam nuansa emas dan cokelat. Warna ini sangat membantunya berkamuflase dengan lingkungan yang berpasir. Sebagai mamalia kecil, golden mole memiliki anggota tubuh yang telah beradaptasi dengan baik untuk menggali. Kaki depan mereka dilengkapi dengan cakar besar, ini yang memungkinkan mereka menggali tanah dengan cepat dan efisien.
Kehidupan bawah tanah membuat golden mole memiliki beberapa ciri fisik yang menarik. Mata mereka lumayan kecil dan sering kali tertutup oleh kulit, sehingga penglihatan mereka hampir tidak berguna dalam kegelapan bawah tanah. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan indra yang lain untuk menjelajahi lingkungannya. Salah satu kemampuan mereka adalah merasakan getaran melalui tanah, biasanya dapat mendeteksi keberadaan predator atau mangsa di sekitar.
2. Habitat dan perilaku

Golden mole dapat ditemukan di daerah berpasir dan kering di bagian selatan Afrika. Mereka lebih menyukai habitat padang rumput, sabana, dan gurun. Sebagai hewan penggali, golden mole biasanya membuat sistem terowongan yang kompleks di bawah tanah. Dikarenakan aktif pada malam hari, golden mole menghindari suhu panas di siang hari. Mereka mengandalkan kumisnya yang sensitif dan indra perabanya yang tajam untuk bergerak di dalam terowongan gelap.
Secara sosial, golden mole cenderung hidup sendirian atau bersifat soliter, dan mereka menandai wilayahnya dengan aroma. Selama musim kawin, mereka sesekali melakukan vokalisasi. Sifat mereka yang sulit dipahami ini telah menjadi objek penelitian, sekaligus menambah aura misterius pada mamalia kecil yang unik ini. Meskipun lebih sering menggali, terkadang mereka juga terlihat berjemur di bawah cahaya bulan yang lembut.
3. Pola makan dan adaptasi

Golden mole biasanya memiliki pola makan yang sebagian besar terdiri dari serangga dan invertebrata kecil lainnya. Mereka adalah pemburu andal yang memanfaatkan indra perabanya yang tajam untuk menemukan mangsa tersembunyi di bawah tanah. Kumis sensitif mereka dapat mendeteksi gerakan sekecil apa pun di dalam tanah, ini yang memungkinkan mereka untuk berburu dengan efisien. Memiliki kaki depan yang kuat juga memudahkan mereka untuk menggali pasir dan tanah, sehingga dapat mengakses makanan yang tersembunyi dengan lebih mudah.
Cara golden mole mengonsumsi makanannya juga cukup menarik. Mamalia ini cenderung menelan makanannya secara utuh tanpa dikunyah terlebih dahulu. Namun, ini yang memungkinkan mereka mencerna makanannya dengan cepat dan segera kembali berburu. Kebiasaan makan ini menunjukkan keajaiban evolusi yang telah membentuk golden mole untuk beradaptasi dengan lingkungan yang keras.
4. Status konservasi

Golden mole menghadapi banyak ancaman serius di lingkungan alaminya. Salah satu tantangan utamanya adalah hilangnya habitat akibat aktivitas pertanian dan urbanisasi. Karena semakin meluasnya area yang dihuni manusia, tikus ini kehilangan tempat berlindung yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Selain itu, perubahan iklim juga menambah risiko yang dihadapi. Perubahan pola cuaca dapat mengganggu ketersediaan makanan dan membuat mereka semakin sulit untuk bertahan hidup.
Situasi ini menciptakan kondisi yang mendesak bagi keberlangsungan hidup golden mole. Oleh karena itu, upaya konservasi menjadi sangat penting untuk memastikan masa depan spesies ini. Pembangunan kawasan lindung dapat membantu menjaga populasi yang sehat dengan melestarikan habitat mereka.
5. Keunikan golden mole

Salah satu hal yang unik dari golden mole adalah mereka memiliki kecepatan super. Mereka mampu bergerak di atas pasir dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan dapat bersaing dengan beberapa mamalia tercepat di darat. Selain itu, golden mole tidak memiliki telinga luar, namun memiliki adaptasi khusus yang dapat mendeteksi getaran di tanah guna membantunya mencari mangsa dan mendeteksi keberadaan predator.
Tikus ini juga dikenal karena keahliannya dalam menggali terowongan atau liang. Kaki depannya yang kuat dan bentuk tangannya seperti sekop memungkinkannya untuk membuat rumah yang rumit di bawah tanah. Menariknya, golden mole memiliki cara berkomunikasi yang unik, yakni mereka bisa menghasilkan suara yang tidak dapat didengar oleh manusia. Mereka menghasilkan suara ultrasonik untuk berinteraksi di lingkungan gelapnya.
Dengan demikian, golden mole adalah mamalia dengan penampilan unik dan menggemaskan. Bahkan, mereka memiliki beberapa kemampuan yang jarang dimiliki hewan lain, salah satunya mampu berlari cepat yang dapat mengalahkan kecepatan mamalia darat.