9 Fakta Gorila Gunung, Gorila yang Hanya Ditemukan di Tiga Negara!

Meskipun gorila gunung merupakan hewan yang berjalan dengan empat kaki dan berbulu, ternyata primata yang satu ini memiliki banyak kemiripan dengan manusia. Dilansir WWF UK, gorila gunung memiliki kemiripan DNA sebesar 98%. Selain itu, mereka juga hidup berkelompok keluarga yang terdiri dari jantan, betina, remaja dan bayi mereka layaknya manusia.

Sebagian besar gorila gunung akan hidup berkelompok yang terdiri 10 individu yang terdiri dari jantan dan beberapa betina. Para gorila gunung jantan dan betina dalam kelompok tersebut akan merawat, memeluk dan bermain bersama bayinya.

Namun, ketika mereka bertambah dewasa sebagian besar jantan dan 60 persen betina akan meninggalkan kelompok dari mereka berasal agar tidak terjadi perkawinan sedarah.

Tidak seperti jenis primata lainnya, gorila gunung justru tidak suka memanjat dan tinggal di atas pohon. Hal itu disebabkan karena gorila gunung dewasa terlalu berat untuk memanjat pohon. Mereka hanya mengumpulkan buah-buahan yang sudah matang untuk mereka makan. Namun, untuk gorila gunung yang berumur muda, mereka masih suka memanjat pohon. Sebab, berat badan mereka tidak seberat gorila gunung dewasa.

Pada saat malam hari sekelompok gorila gunung akan tidur bersama di sarang mereka baik di pohon maupun di tanah yang terbuat dari dedaunan. Bayi gorila gunung akan tertidur bersama induknya agar bayi gorila gunung merasa aman dan hangat.

Gorila gunung merupakan orang yang sangat suka makan. Mereka bisa menghabiskan seperempat waktunya hanya untuk makan. Karena hal ini juga, gorila gunung menjadi primata terbesar dan memiliki berat badan yang terlalu berat dibandingkan dengan jenis primata lainnya. Dilansir WWF UK, rata-rata gorila gunung silverback memiliki berat mencapai 180 kg dan memiliki tinggi 170 cm dalam posisi merangkak. Sedangkan, gorila gunung betina memiliki berat mencapai 90 kg dan memiliki tinggi hingga 150cm.

Di dalam film King Kong, gorila merupakan hewan yang kejam dan brutal yang bisa mencelakakan manusia. Namun faktanya, gorila gunung salah satu hewan yang lembut dan cinta damai. Mereka hidup berkelompok dengan tenang dan terorganisir kecuali jika mereka merasa terancam. Bahkan di saat gelisah, mereka akan memperlihatkan ketidak senangan mereka terlebih dahulu kepada para penyusup.

Untuk memanggil para kawanan dan antar sesama gorila gunung, mereka menggunakan beberapa jenis panggilan termasuk gonggongan pendek saat mereka merasa agak khawatir dan penasaran.

Untuk mengintimidasi para penyusup. Gorila gunung jantan akan melangkah sambil memukul-mukul dadanya dan mengaum atau berteriak dengan keras.

Gorila gunung masih dikatakan bayi hingga usianya mencapai tiga setengah tahun, sedangkan gorila gunung baru memasuki usia dewasa saat berumur delapan tahun.
Gorila gunung jantan yang berumur 8-12 tahun akan disebut blackback, sedangkan untuk usia 12 tahun gorila gunung akan disebut silverback karena warna bulu di daerah punggung dan pinggul mereka akan berwarna perak.

Dilansir IUCN, pada tahun 2008 gorila gunung mengalami kritis terancam punah dan tersisa hanya 680 per ekor di alam liar. Namun, ditahun 2018 populasi gorila gunung terjadi peningkatan sekitar lebih dari 1.000 per ekor.
Meskipun terjadi peningkatan populasi gorila gunung. Namun, tetap saja primata tersebut masih dalam daftar terancam punah. Ancaman utama bagi gorila gunung adalah degradasi habitat mereka, berubahnya habitat mereka menjadi lahan pertanian dan pembabatan hutan. Selain itu, banyak manusia yang memasang perangkap yang dapat melukai gorila gunung tersebut.

Well, fakta di atas membuat kamu jadi tahu bahwa mereka memiliki beberapa kemiripan dengan manusia. Meskipun mereka merupakan primata yang memiliki badan besar dan kuat dibanding jenis primata lainnya. Namun, sebenarnya mereka memiliki hati yang lembut terhadap manusia. Kita hanya bisa berharap jenis gorila yang satu ini akan terus bertahan dan tidak akan punah seiring berjalannya waktu.