5 Fakta Belukuk Selatan, Ikan Aneh yang Bisa Memberi Sengatan Listrik

Lautan menyimpan banyak spesies ikan yang unik sekaligus menyeramkan, baik secara penampilan ataupun tingkat berbahayanya. Salah satu kelompok ikan yang mewakili definisi tersebut ialah ikan belukuk atau stargazer (famili Uranoscopidae). Keluarga ikan ini terbagi atas 8 genera dan 51 spesies berbeda yang tersebar di seluruh lautan di dunia. Nah, pada kesempatan ini, kita akan fokus pada satu spesies yang bernama belukuk selatan (Astroscopus y-graecum).
Ikan belukuk yang satu ini tampil dengan kepala berukuran besar, deretan taring kecil yang tajam, dan tubuh yang didominasi warna cokelat dengan banyak bintik-bintik putih. Secara ukuran, belukuk selatan mampu mencapai panjang 44 cm dengan bobot 2,7—5,9 kg. Selain soal ciri fisik yang unik, ikan yang satu ini punya sederet fakta menarik yang akan segera kita ulik. Jadi, kalau ingin kenalan dengan mereka, simak pembahasan sampai tuntas, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Peta persebaran belukuk selatan ternyata cukup luas. Bayangkan saja, mereka ditemukan mulai dari kawasan Amerika Utara, Amerika Tengah, sampai Amerika Selatan. Secara spesifik, ikan ini berada di bagian barat Samudra Atlantik. Maka dari itu, negara seperti Amerika Serikat (dari North Carolina sampai Florida), Meksiko, negara di Kepulauan Karibia, Kosta Rika, Belize, Honduras, Nikaragua, Panama, Kolombia, Guyana, Suriname, Venezuela, sampai Brasil jadi rumah bagi ikan yang satu ini.
Sementara itu, pilihan habitat belukuk selatan ternyata tak jauh dari pesisir pantai. Dilansir Smithsonian Tropical Research Institute, habitat pilihan ikan yang satu ini berupa pesisir pantai dengan pasir dan lumpur, zona air payau, dan terkadang kawasan terumbu karang. Mereka hanya menghuni perairan dangkal dengan kedalaman 2—100 meter saja.
Untuk urusan makanan, ikan yang satu ini termasuk karnivor sejati. Mereka banyak mengonsumsi ikan-ikan kecil dengan teknik berburu utama adalah sergapan cepat dengan mulut besar bertaring tajam mereka. Selain ikan, terkadang mereka turut menargetkan kepiting, gurita, atau cumi-cumi.
2. Ahli kamuflase

Pada poin sebelumnya, disebutkan kalau belukuk selatan tinggal di sekitar pasir ataupun lumpur serta punya cara berburu yang mengandalkan sergapan cepat. Dua poin itu sudah jadi petunjuk soal satu lagi kemampuan khas dari ikan ini, yakni kamuflase! Ya, berkat warna tubuh kecokelatan dan bintik-bintik di sekitar, ikan ini mampu berbaur dengan sempurna di dalam pasir.
Maka dari itu, sebagian besar waktu belukuk selatan dihabiskan untuk mengubur diri di dalam pasir dan lumpur. Mengingat bagian badan yang kecil, saat mereka mengubur diri, seluruh bagian bawah tubuh akan tertutup pasir dan menyisakan kepala yang masih sedikit terlihat. Florida Museum melansir bahwa mata jadi bagian tubuh yang paling terlihat saat belukuk selatan mengubur diri. Mata mereka dapat ditonjolkan dalam jarak pendek sehingga berfungsi layaknya periskop yang mendeteksi keberadaan calon mangsa di sekitar.
Selain itu, mengingat sebagian besar kepala tetap terkubur sedimen pasir atau lumpur, belukuk selatan harus punya mekanisme tertentu supaya tidak ada sedimen yang masuk ke sistem pernafasan. Untuk itu, mereka akan menarik air dari hidung, menutup mulut rapat-rapat, dan membuat celah insang yang sempit. Kondisi ini terbilang unik karena kebanyakan ikan itu menggunakan mulut untuk menyedot air ketika hendak bernafas.
3. Dapat menyetrum sekaligus memberikan racun!

Belukuk selatan jadi salah satu contoh ikan yang tak ingin kita jumpai saat berada di pesisir pantai. Tak hanya sulit dideteksi berkat kemampuan kamuflase yang luar biasa, mereka punya dua senjata yang sangat berbahaya. Kedua senjata tersebut adalah setruman listrik dan keberadaan racun pada salah satu anggota tubuh mereka.
Dilansir Animalia, terdapat organ khusus tepat di belakang mata belukuk selatan yang mampu menghasilkan tegangan listrik. Disebutkan kalau tegangan yang dihasilkan ikan ini mencapai 50 volt! Walaupun tak sampai berakibat fatal, jika tersengat pada tegangan ini, setidaknya kita akan merasakan kejang otot, gangguan pernafasan, sampai yang paling parah henti jantung jika berlangsung dalam waktu lama. Belukuk selatan tidak memanfaatkan kemampuan menyengat ini untuk berburu, melainkan untuk mengusir pengusik mereka secara agresif sehingga sangat mungkin bagi ikan ini untuk menyengat kita.
Tak berhenti sampai di situ, ikan ini masih punya satu senjata berbahaya lagi, yakni racun! Racun ini terletak di sepanjang sirip dada bagian atas mereka dan dapat digunakan untuk menusuk siapa pun yang coba mengusik. Sebenarnya, racun milik belukuk selatan tidak sampai mengancam nyawa kita. Namun, kalau kita tertusuk sirip khusus ini, rasanya tetap akan sangat menyakitkan, pembengkakan, sampai menimbulkan syok sesaat.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi belukuk selatan berlangsung selama akhir musim semi dan awal musim panas di sepanjang peta persebaran mereka. Artinya, ikan ini lebih banyak bereproduksi saat suhu air di tempat tinggal mereka mulai hangat. Belum diketahui secara pasti soal sistem perkawinan mereka, sekalipun tempat tinggal ikan ini cukup mudah dijangkau.
Yang jelas, belukuk selatan betina akan bertelur di dasar laut dalam jumlah yang sangat besar. Kemudian, Florida Museum melansir, telur-telur transparan yang semula berada di dasar laut ini akan mengambang sampai ke permukaan menjelang waktu menetas. Setelah telur menetas, anak belukuk selatan akan bergerak ke pesisir atau perairan lain yang lebih dangkal. Pada minggu awal, masih ada kuning telur untuk cadangan makanan mereka. Namun, setelah cadangan makan itu habis, mereka akan memangsa larva di sekitar, bahkan tak jarang memakan sesama larva belukuk selatan.
Menariknya, ketika berukuran 12—15 mm saja, anak belukuk selatan sudah mengembangkan organ penghasil listrik. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya ukuran mereka, anak belukuk selatan akan bergerak menuju perairan yang lebih dalam. Diperkirakan, ikan yang satu ini hidup sampai usia 5—7 tahun.
5. Status konservasi

Merujuk pada IUCN Red List, saat ini belukuk selatan masih masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Tren populasi ikan ini pun masih ada di angka yang stabil, meski tidak disebutkan secara spesifik soal berapa jumlah individu yang ada saat ini. Luasnya peta persebaran jadi salah satu alasan mengapa belukuk selatan masih punya populasi yang stabil.
Akan tetapi, bukan berarti mereka sama sekali tidak memiliki ancaman. IUCN Red List melaporkan bahwa terkadang belukuk selatan tak sengaja terjerat pukat nelayan. Selain itu, pada lokasi tertentu, semisal Teluk Texas, ikan ini rentan dengan fenomena “pasang merah” yang terjadi di sana. Kedua masalah itu belum jadi ancaman yang serius. Namun, di tengah ancaman lautan yang kotor, bisa saja belukuk selatan mengalami penurunan populasi yang tajam akibat polusi di lautan. Hal ini sangat memungkinkan mengingat habitat alami mereka sangat dekat dengan pesisir pantai.
Mengerikan rasanya jadi satu kata yang cocok untuk menggambarkan belukuk selatan. Tak hanya punya penampilan yang seram, keberadaan organ penghasil listrik dan duri beracun jelas jadi alasan kuat bagi kita untuk tidak macam-macam dengan mereka. Kalau kebetulan kamu sedang berada di pesisir pantai sekitar peta persebaran ikan ini, hati-hati saat melangkah, ya!