5 Fakta Ikan Teleskop, Ikan Laut Dalam dengan Mata yang Menyeramkan

Sebagai ikan laut dalam, ikan teleskop jelas punya cara unik untuk memperoleh makanan. Tergolong sebagai karnivor sejati, ikan ini biasanya memburu ikan lentera, ikan naga berduri, dan bristlemouth. Uniknya, pada momen tertentu, ikan teleskop juga menargetkan plankton sebagai makanan tambahan.

Untuk memakan mangsanya, ikan teleskop bisa langsung menelan target berkat mulutnya yang besar dan fleksibel. Dilansir Fishes of Australia, ikan ini akan berenang dari bawah untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Setelah target ditemukan, mereka akan berenang secara vertikal dan menyambarnya dengan cepat. Hebatnya, ikan teleskop bisa mengonsumsi mangsa yang lebih besar dari tubuhnya berkat pengurangan elemen pada tengkoraknya sehingga bisa memasukkan ikan-ikan dengan ukuran lebih besar.

Menurut Amazing Life, ikan teleskop tidak ditutupi oleh sisik. Mereka justru melapisi kulitnya dengan guanin. Lapisan guanin ini mirip seperti yang ada pada balon sabun. Akibatnya, kulit dari ikan ini bisa memiliki berbagai warna, semisal perak, hijau kebiruan, hingga keunguan.

Selain sisiknya, bentuk tubuh ikan teleskop juga terbilang unik. Dengan total panjang bisa menyentuh angka 20 cm, tubuh ikan ini seolah terbagi dua. Setengah dari total panjang tersebut merupakan bagian tubuh utamanya dan setengahnya lagi merupakan panjang ekor belakangnya saja.

Mata ikan teleskop pastinya membuat kita salah fokus. Pasalnya, dua bola mata pada ikan ini begitu besar sehingga membuat kepalanya terlihat kecil. Umumnya, bola mata dari ikan teleskop berwarna putih dengan titik-titik warna biru yang mengelilingi di sekitar bola mata. Oh, ya, mata dari ikan ini berbentuk tabung sehingga tampak menonjol dari tengkorak dan terlihat seperti sebuah teleskop.

Dilansir AZ Animals, fungsi utama mata ikan teleskop adalah untuk mendeteksi mangsa. Mata ikan ini sangat sensitif pada cahaya sekecil apa pun. Ditambah lagi, dengan mengarahkan matanya ke atas, ikan teleskop bisa dengan mudah mendeteksi siluet makhluk laut lain. 

Ternyata, selain menjadi predator di habitatnya, ikan teleskop juga menjadi mangsa bagi makhluk laut lain di sekitarnya. Menurut Surf's Up, biasanya hiu hingga ikan-ikan karnivor berukuran besar menargetkan ikan teleskop sebagai mangsanya. Oleh karena itu, agar bisa bertahan di habitatnya, ikan ini harus terus waspada setiap saat.

Hal inilah yang jadi alasan mengapa ikan teleskop selalu berenang di dasar laut. Matanya yang sangat sensitif itu membantu mereka untuk mendeteksi gerakan mangsa. Kalau sudah terdeteksi, ikan teleskop hanya perlu berenang menjauh agar tidak masuk dalam jangkauan sambaran si predator.

Tinggal di dasar laut membuat ilmuwan sangat sulit untuk mencari tahu data tentang ikan teleskop. Selain ciri fisik dan perilaku, kita hampir tak mengetahui informasi lain dari ikan ini. Yang jelas, diduga kalau ikan yang satu ini bisa hidup dari usia 6 hingga 25 tahun. 

Bahkan, menurut Surf's Up, informasi tentang reproduksinya pun masih terbatas. Kita tak tahu kapan musim kawin ikan teleskop, ritual kawin yang mungkin dilakukan, sampai jumlah anak yang dihasilkan. Hanya saja, diketahui kalau ikan ini memanfaatkan tanaman-tanaman laut dalam untuk meletakkan telurnya hingga menetas.

Kehadiran ikan teleskop di laut dalam rasanya menambah daftar panjang dari ikan dengan bentuk mengerikan di habitat tersebut. Biarpun bagi kita mungkin menyeramkan, bentuk tubuh ikan teleskop yang seperti itu jelas merupakan hasil evolusi panjang sehingga mereka bisa bertahan di lautan dalam. Dari fakta-fakta di atas, kira-kira mana yang membuatmu takjub terhadap ikan ini?