ilustrasi foto World Trade Center (911memorial.org)
Mengutip dari History, pembangunan World Trade Center menggunakan teknologi tercanggih yang ada kala itu. Karena membangun gedung tertinggi adalah tantangan tersendiri bagi insinyur untuk membangun fondasi yang kuat.
World Trade Center dibangun di atas tempat pembuangan sampah, yang secara bertahap memperluas sisi barat Lower Manhattan ke Hudson sekitar 700 kaki selama berabad-abad. Untuk membangun fondasi yang kuat, mereka membutuhkan penggalian 70 kaki atau 21.3 meter ke dalam tanah, mereka dibutuhkan untuk menggali 1 juta meter kubik tanah.
Selain itu para insinyur juga harus memikirkan bagaimana caranya agar World Trade Center terhindar dari banjir. Untuk menghindari banjir para pekerja harus menggali parit sepanjang 3.500 kaki, lebar tiga kaki di sekeliling lokasi yang terdiri dari 150 bagian. Setiap bagian memiliki panjang 22 kaki. Tak hanya itu saja, para pekerja juga mengisi pilar tersebut dengan bubu bentonit. Bentonit adalah sejenis bahan
Pekerja menggali parit sepanjang 3.500 kaki, dengan lebar tiga kaki, di sekeliling lokasi (terdiri dari lebih dari 150 bagian sepanjang 22 kaki) dan mengisinya dengan bubur konstruksi yang terbuat dari air dan bentonit, sejenis bahan penyerap air yang terbuat dari tanah liat.