Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Peristiwa 9/11 yang Tewaskan Ribuan Orang

Memorial Peristiwa 9/11 di New York City. (unsplash.com/Ged)

New York, IDN Times - Tanggal 11 September menjadi waktu yang takkan terlupakan bagi warga Amerika Serikat. Di tanggal itu, 20 tahun lalu, pesawat-pesawat milik maskapai penerbangan Negeri Paman Sam dibajak oleh para teroris Al Qaeda. Apa yang terjadi kemudian adalah sebuah tragedi kemanusiaan dengan ribuan nyawa melayang.

Berikut ini adalah lima fakta mengenai peristiwa yang kemudian dikenal sebagai 9/11 tersebut:

1. Lebih dari 2.900 orang tewas

Tribute in Light untuk mengenang Menara Kembar yang runtuh pada 11 September 2001. unsplash.com/Jason McCann

Peristiwa 9/11 terjadi di New York, Washington DC, serta Pennsylvania. Sebanyak 19 teroris laki-laki membajak empat pesawat komersial Amerika Serikat yang berangkat dari pesisir timur menuju pesisir barat. 

Serangan tersebut dikomando oleh pemimpin kelompok teroris Al Qaeda, Osama bin Laden. Dari peristiwa ini, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan sebanyak 2.977 korban jiwa yang tewas.

2. Empat pesawat menyasar lokasi berbeda

Memorial Peristiwa 9/11 di New York City. unsplash.com/Ged Lawson

Ada dua pesawat yang dipakai untuk menabrak Menara Kembar, masing-masing adalah milik American Airlines 11 dan United Airlines 175. Pesawat pertama menabrak menara utara, sedangkan yang kedua menarget menara selatan.

Sebanyak 2.753 orang meninggal di Lower Manhattan di mana gedung World Trade Center berada. Sedangkan di Pentagon yang merupakan markas Kementerian Pertahanan, korban jiwa mencapai 184 orang setelah pesawat American Airlines nomor penerbangan 77 sengaja ditabrakkan ke gedung.

Di Pennsylvania, sebanyak 40 penumpang beserta kru United Airlines nomor penerbangan 93 tewas seketika karena badan pesawat jatuh ke sebuah lapangan. Tidak diketahui pasti apakah ini sesuai dengan rencana para teroris atau ada insiden lain yang menyebabkan mereka tidak bisa mencapai sasaran.

3. Seluruh serangan dieksekusi dalam waktu kurang dari dua jam

Sekuntum mawar diletakkan di Monumen Nasional Peristiwa 11 September di New York. unsplash.com/Aaron Lee

Berdasarkan catatan rekam kejadian yang diumumkan oleh otoritas Amerika Serikat, serangan 9/11 berlangsung selama kurang dari dua jam. Pesawat pertama, yaitu American Airlines nomor penerbangan 11 yang dijadwalkan berangkat dari Boston menuju Los Angeles, menabrak menara utara World Trade Center pada pukul 8:46 pagi.

Pesawat kedua milik United Airlines nomor penerbangan 175, dengan keberangkatan dan tujuan yang sama, menabrak menara selatan pada pukul 9:03. Kurang lebih setengah jam kemudian, tepatnya pada pukul 9:37, pesawat American Airlines nomor penerbangan 77 menyasar Pentagon di Washington. Menurut jadwal, pesawat semestinya berangkat dari Dulles menuju Los Angeles.

Pada pukul 10:03, pesawat United Airlines nomor penerbangan 93, dijadwalkan terbang dari New Jersey ke San Francisco, jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania. Per pukul 10:28, atau 102 menit sejak serangan pertama, dua Menara Kembar runtuh.

4. Amerika Serikat merespons dengan menginvasi Afghanistan

Polisi memeriksa lokasi ledakan di Kabul, Afghanistan, pada 3 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Omar Sobhani

Setelah mengungkap rekaman yang menunjukkan bin Laden bertanggung jawab atas serangan 9/11, pemerintah Amerika Serikat membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security). Kemudian, Presiden George W. Bush berjanji bahwa Amerika Serikat akan "memenangkan peperangan melawan terorisme".

Janji itu yang lalu terwujud dalam invasi ke Afghanistan dengan dukungan dari negara-negara koalisi seperti Inggris dan Australia. Pemerintahan di Kabul, Afghanistan, pun runtuh akibat serangan militer negara-negara Barat. Walau Taliban sempat mengalami jatuh bangun, saat ini kelompok tersebut masih bercokol kuat dalam perpolitikan masyarakat Afghanistan.

5. Perburuan Osama bin Laden berakhir dengan kematian pemimpin Al Qaeda tersebut

Halaman depan koran Orlando Sentinel tentang peristiwa 9/11. unsplash.com/Aidan Bartos

Serangan 9/11 praktis membuat pemerintah Amerika Serikat mengejar bin Laden sebagai otak di balik aksi terorisme tersebut. Setelah bertahun-tahun badan intelijen Amerika Serikat, CIA, melakukan pencarian, petunjuk mulai muncul pada September 2007.

CIA menginformasikan kepada Presiden Barack Obama bahwa kemungkinan besar bin Laden tinggal di Abbottabad, Pakistan. Pada 2011, Obama memimpin lima pertemuan dengan pihak-pihak terkait keamanan nasional untuk mengeksekusi rencana penggerebekan bangunan yang ditinggali bin Laden.

Ia pun dibunuh dalam penggerebekan yang berlangsung pada tanggal 2 Mei 2011 dini hari. Militer Amerika Serikat mengubur jenazah bin Laden di Laut Arab dengan pemakaman yang dilakukan sesuai dengan hukum Islam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vanny El Rahman
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us