6 Fakta Leopard Tortoise, Spesies Kura-kura dengan Corak yang Indah

Kura-kura macan tutul kerap disebut juga kura-kura pardalis karena memiliki nama ilmiah Stigmochelys pardalis. Kura-kura ini adalah kura-kura terbesar keempat setelah kura-kura galapagos (Chelonoidis nigra), kura-kura aldabra (Aldabrachelys gigantea), dan kura-kura sulcata (Sulcata sentrochelys).

Mengutip dari laman Animalia, bobot dari kura-kura macan tutul mencapai 15-54 kg lho! Panjang mereka pun gak main-main, bisa berkisar 40-70 cm!

Leopard tortoise memiliki cangkang tinggi dan berkubah. Sisik pada cangkang mereka itu umumnya berbentuk limas dan berwarna dasar krem atau kuning. Hal yang membuat corak tubuh mereka disebut mirip corak tubuh macan tutul adalah adanya bercak hitam, bintik-bintik, atau garis-garis yang menghiasi warna dasar cangkang mereka.

Menurut keterangan dari situs reptilepark.com.au, bercak, bintik-bintik, dan garis-garis pada cangkang leopard tortoise itu kebanyakan akan memudar dan berubah menjadi abu-abu atau cokelat jika usia mereka sudah beranjak dewasa.

Kura-kura macan tutul merupakan jenis kura-kura yang berasal dari benua Afrika. Mereka tersebar di Afrika Timur, Afrika Selatan, Sudah Selatan, Somalia, Namibia, Ethiopia, hingga Angola Selatan.

Biasanya, mereka dapat dijumpai di daerah sabana atau padang rumput karena kura-kura macan tutul memang gemar merumput dan menyukai tempat semi-gersang. Jarang sekali mereka ditemukan di daerah yang memiliki musim hujan.

Sama seperti spesies kura-kura lainnya, leopard tortoise juga bergerak lambat dan mempunyai kepribadian yang ramah. Mereka akan mendesis dan memasukkan kepala sekaligus kaki-kaki mereka ke dalam cangkang apabila mereka dilanda rasa takut. Beruntung, mereka memiliki corak yang alami sehingga mereka dapat melakukan kamuflase dengan baik jika dihadapkan pada situasi yang darurat.

Tak banyak yang tahu, kura-kura macan tutul rupanya mempunyai paru-paru yang cukup besar nih. Sebagai akibatnya, mereka pun sangat mahir dalam hal berenang dan mengapung di air. Sifat ramah mereka akan berubah menjadi sifat yang begitu agresif apabila musim kawin sudah tiba.

Dari laman Animalia, dijelaskan bahwa kura-kura macan tutul berkembang biak pada sekitar bulan Mei-Oktober. Baik jantan maupun betina, mereka akan menjadi super garang dan rela bertengkar dengan lawan demi bisa melakukan perkawinan bersama pejantan atau betina yang mereka sukai.

Walau demikian, kura-kura macan tutul adalah hewan monogami lho! Kura-kura jantan akan setia kepada satu betina dan dari perkawinan yang mereka lakukan mereka bisa menghasilkan 5-30 telur. Kura-kura betina akan menggali lubang sedalam 100-300 mm supaya telur-telur yang mereka hasilkan dapat tertampung dan terlindungi dengan baik.

Kura-kura macan tutul diberi status least concern dari IUCN. Pembakaran daerah pertanian dan eksploitasi komersial dalam perdagangan hewan peliharaan merupakan ancaman potensial bagi kura-kura ini, tapi masih belum menyebabkan penurunan populasi yang berjumlah besar.

Jika ingin memelihara leopard tortoise, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya yaitu iklim. Ya, daerah yang beriklim dingin harus memikirkan dulu secara matang-matang jika ingin memiliki leopard tortoise sebab kura-kura tersebut cenderung lebih suka hidup di tempat yang mana cahaya mataharinya bisa menyinari tubuh secara langsung.

Sedangkan untuk masalah makanan, leopard tortoise tidak boleh diberi makanan yang sama dengan makanan hewan lain. Mereka adalah herbivora, dan makanan yang diperbolehkan untuk mereka antara lain jerami, selada, dan wortel.

Itu tadi enam fakta kura-kura macan tutul. Bagaimana? Tertarik untuk memelihara kura-kura yang satu ini? Jika iya, siapkan uang yang benar-benar cukup karena satu ekor kura-kura macan tutul bisa dihargai 100-1000 dollar AS (sekitar Rp1,5 sampai 15 juta).