5 Fakta Menarik Belut Taman, Hewan yang Menanam Diri di Dasar Laut 

Belut taman atau garden eel merupakan jenis sidat yang hidupnya di dasar laut. Mereka bisa dijumpai di perairan hangat di seluruh dunia. Sebagian besar spesiesnya hidup di wilayah Indo-Pasifik yang juga meliputi perairan Indonesia. 

Menurut laman Ocean Conservancy, belut taman merupakan bagian dari subfamili Heterochongrinae. Subfamili ini bagian dari keluarga Congeridae yang juga meliputi jenis ikan conger. Kamu mungkin mengenal salah satu spesiesnya, European conger, yang merupakan spesies sidat terbesar di dunia.

Nah, belut taman terdiri dari 35 spesies. Spotted garden eel atau belut taman bertutul merupakan spesies belut taman yang paling banyak dikenali dan dipelajari. Menurut Denver Zoo, belut taman satu ini tinggalnya di perairan hangat Samudra Pasifik dan Laut Merah di kedalaman 7—45 meter.

Belut taman hidup di dasar laut dengan menambatkan tubuhnya ke dalam lubang. Bagian atas tubuhnya tampak menjulur untuk menangkap makanan yang lewat. Karena suka hidup berkelompok, ikan ini terlihat seperti sekumpulan tumbuhan laut yang gerakannya mengikuti arus laut. 

Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University mengungkapkan pada lamannya kalau belut taman menggali pasir dengan ujung ekornya yang tajam dan kuat. Mereka menggali dengan gerakan mirip mengebor sambil mengeluarkan cairan yang membuat dinding lubang mengeras. Dengan begini, mereka gak mudah terlepas dari lubangnya sekalipun arus laut sedang kuat-kuatnya. 

Belut taman menghabiskan sebagian besar hidupnya tertambat di lubang dengan sebagian tubuhnya menjulur keluar. Di dalam lubang ini, mereka bersembunyi dari mata awas predator. Sesekali, mereka membuat lubang di area yang berbeda, terutama saat musim kawin. 

Gaya hidupnya yang gak biasa ini membuat belut taman beda dari yang lain. Kalau sidat atau ikan pada umumnya berenang untuk mengejar mangsa, sidat ini justru tetap bertahan di satu tempat. Mereka akan menjulurkan tubuhnya panjang-panjang untuk menangkap plankton atau telur dan larva organisme berukuran kecil yang melayang terbawa arus. 

Matanya juga terbilang sangat lebar untuk ukuran kepalanya yang kecil. Namun, berkatnya, belut taman bisa melihat organisme sekecil plankton saat siang hari. Hal ini juga yang membuatnya beda dari jenis sidat lain. Sidat yang aktif berburu pada malam hari cenderung punya mata berukuran kecil.

Selain mata lebar dan ujung ekor berbentuk tajam, belut taman masih punya anggota tubuh lain yang terbilang unik. Mereka punya sirip. Kamu perlu memperhatikannya lamat-lamat untuk tahu kalau ikan ini punya sirip dada yang berukuran amat sangat kecil di sisi-sisi tubuhnya. Bukan hal yang mengherankan mengingat sidat ini gak begitu perlu sirip untuk berenang dibandingkan jenis ikan lain.

Lalu, bagaimana kalau mereka ingin membuang kotoran? Ternyata, belut taman hewan yang suka kebersihan. Mereka gak mau lubangnya menjadi kotor karena hal itu bisa menghambat kalau mereka perlu bersembunyi dari predator. 

Sidat ini punya kloaka yang terletak di bagian tengah tubuhnya. Jadi, mereka bisa mengeluarkan kotoran di luar lubang tanpa harus membahayakan dirinya dengan menjulurkan tubuh terlalu panjang.

Kalau ikan ini jarang banget keluar dari lubangnya, bagaimana cara mereka kawin? Nah, belut taman tetap keluar, kok. Saat musim kawin, sidat ini memindahkan lubangnya supaya lebih dekat dengan pasangannya. 

Untuk kawin, mereka menjulurkan bagian atas tubuhnya ke arah pasangan, sementara ekornya masih tertambat di lubangnya masing-masing. Belut taman betina kemudian mengeluarkan telur-telurnya ke laut lepas. Belut taman yang baru menetas berenang bebas di laut sampai mereka cukup besar untuk menggali lubangnya sendiri di dasar laut. 

Sungguh hewan yang unik, ya! Setelah tahu lebih banyak tentang belut taman, bagaimana pendapatmu tentang hewan satu ini? Apa kamu tertarik untuk melihat mereka secara langsung?