Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Biawak India, Kadal Berbisa yang Bahaya untuk Manusia

Biawak india (inaturalist.org/Nicola Bellitti)

Jika berbicara mengenai kadal raksasa pasti biawak jadi salah satu kadal yang terlintas di pikiran banyak orang. Hal ini tidak mengherankan mengingat kadal yang pandai memanjat dan berenang ini bisa tumbuh hingga mencapai panjang lebih dari 1 meter. Tak cuma itu, biawak juga terkenal akan kerakusannya dalam memakan berbagai hal dan giginya yang sangat tajam dan bisa melukai manusia.

Biawak juga punya banyak spesies, salah satunya adalah Varanus bengalensis atau biawak india. Seperti namanya, kadal berwarna cokelat atau abu-abu ini dapat ditemukan di daerah India dan sekitarnya. Ukurannya juga besar bahkan jadi salah satu kadal terbesar di habitatnya. Selain ukurannya yang fantastis, kadal pemakan bangkai ini juga punya beberapa fakta menarik Biawak India yang akan segera kita ulik secara mendalam!

1. Dapat ditemukan di wilayah India dan sekitarnya

Biawak india (inaturalist.org/Sameer Bhalekar)

Sepertinya nama hewan ini sudah mencerminkan dari mana ia berasal, tapi tak hanya di India, nyatanya ia juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain. Laman The Reptile Database sendiri menerangkan kalau reptil ini menghuni daerah Asia Selatan sampai Asia Tenggara. India, Iran, Afghanistan, Pakistan, Bhutan, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja, sampai Malaysia jadi wilayah penyebarannya.

Jika berbicara habitat biawak india juga hidup di tempat-tempat yang tak jauh berbeda dari biawak lain. Daerah lembab, hutan, padang rumput, dan area pertanian jadi tempat yang sering dihuni hewan ini. Di tempat-tempat tersebut biawak india dapat mencari makan, bersembunyi, dan berkembang biak dengan tenang tanpa khawatir akan kelaparan dan ancaman predator.

2. Merupakan kadal berbisa yang dapat menyebabkan kerusakan organ dalam

Biawak india (inaturalist.org/Radha Veach)

Sekarang biawak diklasifikasikan di klad Toxicofera karena mereka memiliki kantung bisa di tubuhnya. Tentunya kehadiran kantung bisa tersebut menandakan kalau biawak mampu menyuntikan bisa sama seperti ular dan gila monster. Bahkan biawak india bukan satu-satunya jenis biawak yang berbisa. Saudaranya seperti komodo dan biawak air asia juga memiliki bisa, lho.

Jika berbicara mengenai biawak india sendiri efek bisanya cukup membahayakan karena jika masuk ke tubuh bisanya dapat mengakibatkan kerusakan organ. Salah satu kasusnya terjadi beberapa tahun yang lalu di mana seorang wanita berusia 55 tahun digigit oleh biawak india di bagian kaki. Akibatnya ia mengalami kerusakan ginjal dan harus dirawat secara intensif, jelas artikel di jurnal Renal Failure. Namun ada juga beberapa ahli yang membantah kalau kerusakan ginjal tersebut disebabkan oleh bisa biawak india, karenanya penelitian lebih lanjut terhadap bisa kadal ini harus dilakukan.

3. Panjang tubuhnya bisa mencapai lebih dari 1 meter

Biawak india (inaturalist.org/REE - TRust For Environment and Ecosystem)

Dilansir iNaturalist, biawak india termasuk kadal yang besar karena panjang maksimalnya bisa mencapai 1,7 meter. Karena hal ini ia juga jadi salah satu kadal terbesar di habitatnya. Tak cuma ukurannya yang fantastis, biawak india juga punya badan yang memanjang,  ramping, ekor yang panjang dan kuat, cakar yang tajam, dan gigi melengkung yang kuat.

Hewan ini juga hadir dalam beberapa variasi warna, bahkan individu muda dan dewasa punya warna yang berbeda, lho. Saat masih muda biawak india cenderung punya corak dan warna yang lebih menyala. Garis hitam, bercak hitam, cokelat muda, dan abu-abu dapat dilihat di individu muda. Sementara itu individu dewasa lebih polos dan warnanya lebih pudar. Cokelat tua, abu-abu tua, dan hitam jadi warna yang mendominasi biawak dewasa, bahkan pola garis dan bercak sudah tidak terlihat di individu dewasa.

4. Merupakan perenang dan pemanjat yang andal

Biawak india (inaturalist.org/Aleksey Levashkin)

Biawak india merupakan hewan yang sangat tangguh dan bisa hidup serta beradaptasi di berbagai lingkungan. Ia mampu bertahan dimanapun mau itu di pepohonan, di sawah, di sungai atau danau yang basah, sampai di area pemukiman. Hal tersebut dapat terjadi karena biawak india punya banyak adaptasi yang luar biasa. Cakarnya bisa digunakan untuk memanjat, otot yang kuat bisa digunakan untuk berlari, dan ekor yang panjang membantunya untuk berenang.

Dilansir Animalia, kemampuan berenang dan memanjat hewan ini di atas rata-rata kadal lain. Dalam urusan berenang biawak ini mampu berenang dengan cepat dan menahan nafas sampai 17 menit ketika menyelam. Ia juga bisa memanjat dengan sangat gesit dan berlari dengan kecepatan yang tidak main-main. Kemampuan berenang dan memanjatnya sangat berguna dan bisa digunakan untuk kabur dari predator atau mengejar mangsa.

5. Sering berjemur di pagi dan siang hari

Biawak india (inaturalist.org/Jaz Bink)

Sama seperti kebanyakan reptil dan kadal lain biawak india juga sangat suka berjemur. Biasanya kadal ini akan berjemur pada pagi hari mulai jam 6 pagi, namun tak jarang mereka juga akan berjemur di siang dan sore hari. Bebatuan, atas pohon, pinggir sungai, dan daerah terbuka jadi tempat favoritnya untuk berjemur. Dari pola berjemurnya tersebut tentunya juga dapat terlihat kalau biawak india merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari.

Kegiatan berjemur juga sangat penting bagi biawak india karena membantunya mestabilkan suhu tubuh, jelas Petsmom. Kebiasaan berjemur ini muncul karena sejatinya biawak india dan reptil lain termasuk hewan berdarah dingin. Mereka tidak bisa mestabilkan suhu tubuh secara mandiri, berbeda dengan hewan berdarah panas seperti manusia. Karenanya untuk menghangatkan tubuh ia perlu berjemur dan untuk mendinginkan tubuh ia harus pergi ke tempat yang lebih sejuk.

Benua Asia memang menyimpan banyak hewan unik nan eksotis di dalamnya yang mana biawak india jadi salah satu diantaranya. Hewan ini punya tubuh yang besar, bisa yang mematikan, kemampuan memanjat yang hebat, dan kemampuan berenang yang luar biasa. Kemampuan adaptasinya juga hebat sehingga kadal ini bisa hidup di berbagai kondisi. Walau begitu kita harus menjaga populasi biawak ini supaya kadal ini tidak jatuh ke jurang kepunahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Ane Hukrisna
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us