Guanako adalah camelid yang berasal dari Amerika Selatan. Warna mereka beragam, mulai dari cokelat muda hingga cinamon gelap dengan rona putih di bagian bawahnya. Wajahnya kecil dan telinganya lurus. Guanako bisa tumbuh hingga 1-1.2 meter, panjang tubuh kisaran 190-215 cm dengan berat 96-130 kg.
Guanako bisa berlari hingga kecepatan 64 km/jam. Ada banyak hal menarik tentang hewan satu ini, tertarik mengenalnya? Baca fakta berikut!
Guanako berasal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Animalia menginformasikan bahwa mereka bisa hidup di ketinggian permukaan laut hingga lebih dari 4.500 meter. Guanako juga bisa ditemukan di daerah pegunungan tinggi Peru, Bolivia dan Chili. Tidak hanya itu, mereka tersebar di padang rumput Patagonian dan Tieraa del Fuego di Argentina.
Populasi kecil guanako berada di Kepulauan Falkland. Mereka lebih suka menghuni habitat semi-kering dan gersang, padang rumput gurun, semak belukar, sabana dan terkadang hutan.
Guanako adalah hewan yang cukup vokal, mereka juga hidup berkelompok. Biasanya terdiri dari sepuluh betina, anak-anaknya dan satu jantan dominan. Tapi, guanako jantan muda akan diusir dari kawanannya setelah menghabiskan satu tahu bersama induknya. Mereka pada akhirnya harus membentuk kelompoknya sendiri, jelas Cascada Expediciones.
Kamu membacanya dengan benar! Guanako memang meludah, jaraknya bahkan bisa sampai 2 meter. Ini dilakukannya untuk mempertahankan diri dan berkomunikasi. Ludahnya disemprot dan diarahkan dengan sangat akurat pada sasarannya. Melansir Discover Wildlife, cairan yang diludahkannya terdiri dari air liur, cairan pencernaan dan isi perut yang tidak tercerna. Unik, bukan?
Berdasarkan informasi dari San Fransisco Zoo and Garden, guanako bisa beradaptasi dengan baik di kondisi habitat yang ekstrem. Mereka memiliki bantalan lemak khusus di kukunya untuk membantu berpijak di medan berbatu. Tidak hanya itu, matanya yang besar dengan bulu mata tebal bisa melindungi dari debu dan kotoran.
Bibir atasnya yang terbelah juga digunakan untuk menggenggam makanan, seperti manfaat jari. Guanako jarang minum air karena mendapatkan asupan airnya dari makanan yang dikonsumsinya.
Guanako adalah herbivora dan memakan banyak dedaunan, semak, lumut, sukulen, kaktus dan bunga. Mereka memiliki perut tiga ruang yang membantunya untuk mencerna nutrisi. San Diego Zoo mengatakan bahwa mereka juga adalah ruminansia, sama seperti sapi.
Jantan biasanya memilih wilayah yang kaya tumbuh-tumbuhan. Ini dilakukan mereka untuk menarik perhatian betina. Jantan melalui pertarungan cukup sengit untuk mendapatkan betina. Tidak hanya pendekatan selama musim kawin yang menarik, lho.
Sumber yang sama menjelaskan bahwa bayi guanako bisa langsung berdiri lima menit setelah dilahirkan. Mereka langsung mengikuti ibunya. Anak guanako disapih hingga umur 6-8 bulan dan meninggalkan kelompoknya pada umur 11-15 bulan.
Sangat disayangkan bahwa hanya 30 persen bayi guanako yang lahir di alam liar dan bisa hidup cukup lama. Faktor seperti predator, cuaca buruk dan kecelakaan bisa menyebabkan kematian bagi mereka.
Guanako menggunakan beberapa vokalisasi untuk berkomunikasi dan menentukan peran sosialnya. Ada panggilan peringatan untuk memberitahu anggota kelompok lainnya ketika ada pemangsa. Ada suara seperti klik yang digunakan pada pertarungan jantan.
Jika telinganya berdiri, itu artinya guanako sedang tenang tapi juga menghadap ke depan maka mereka takut. Ketika ekornya menunjuk ke atas mereka sedang agresif, jelas Kidadl.
Guanako hidup di ketinggian air laut 4,000 meter. Untuk bertahan pada kondisi yang rendah oksigen, darah guanako mempunyai jumlah sel darah merah empat kali lebih banyak daripada yang dimiliki manusia. Cascada Expediciones menjelaskan bahwa satu sendok teh mengandung sekitar 68 juta sel darah merah! Guanako juga memiliki jantung yang besar, 15 persen lebih besar dibandingkan dengan mamalia berukuran sama.
Dijelaskan juga bahwa guanako berkerabat dekat dengan unta, vicuna, alpaka dan llama. Tahukah kamu bahwa guanako dianggap sebagai leluhur dari alpaka dan llama? Diyakini bahwa guanako memiliki sifat yang tenang dan patuh sehingga mudah dijinakkan. Manusia kemudian melatih guanaco liar yang akhirnya menjadi llama yang kamu kenali saat ini.
Hewan yang cukup menarik bukan? Selain dari kecepatannya, mereka mempertahankan diri dengan cara meludah! Guanako juga berkomunikasi dengan beragam vokalisasi. Tertarik melihat mereka secara langsung?