5 Fakta Menarik Ikan Bertangan Bintik, Ikan Langka Tasmania yang Mager

Wajahnya memang terbilang imut, tapi bukan berarti ikan bertangan bintik tergolong sebagai herbivor. Mereka justru tergolong ikan karnivor, lho. Menurut Derwent Estuary, ikan bertangan bintik mengonsumsi berbagai jenis krustasea kecil di dasar laut dan cacing-cacing laut.

Ketika mencari makan, ikan bertangan bintik akan berada di sekitar area berpasir sambil mengejar atau menggali pasir yang ada di bawahnya untuk mendapatkan targetnya. Lewat pilihan makanannya itu, ikan ini juga turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebab, populasi krustasea dan cacing laut yang berlebih juga tidak baik untuk habitat sekitar karang laut.

Ikan bertangan bintik bukan termasuk hewan yang bermigrasi. Seandainya terpaksa bergerak sekalipun, biasanya mereka tidak akan pergi terlalu jauh. Ketika lahir di satu tempat, ikan ini biasanya tak akan berada jauh dari tempat kelahirannya itu. Oleh sebab itulah, peta persebaran mereka hanya terkonsentrasi di sekitar Pulau Tasmania dan Australia bagian timur.

Menurut National Geographic, strategi untuk menetap di satu tempat ini terbilang sangat efektif bagi ikan bertangan bintik. Terlebih lagi, dalam kondisi lingkungan yang sehat, ikan ini benar-benar bisa memenuhi kebutuhannya hanya dengan berenang di sekitar karang laut ataupun daerah berpasir. Hanya saja, ketika lingkungannya itu sudah mulai tercemar, kebiasaannya untuk menetap di satu tempat ini justru malah menjadi bumerang bagi mereka.

Ada begitu banyak faktor yang mendorong ikan bertangan bintik menuju kepunahan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu alasannya disebabkan oleh kebiasaannya menetap di satu habitat saja dan campur tangan manusia. Mengutip National Geographic, tinggal di habitat terbatas dan perairan yang cenderung dingin membuat habitat ikan bertangan bintik rentan terhadap pencemaran.

Limbah dan pencemaran logam berat dari industri jadi ancaman serius bagi habitat ikan bertangan bintik. Suhu air yang semakin menghangat akibat pemanasan global tak hanya jadi ancaman bagi ikan tangan berbintik, tetapi juga untuk mangsa dan biota laut lain yang hidup di perairan dingin. Masalah bagi populasi ikan ini semakin bertambah ketika beberapa spesies ikan asing mulai diperkenalkan di sekitar perairan Tasmania.

Sirip dada yang memanjang dan menyerupai sebuah tangan dari ikan ini jadi ciri khas utama mereka. Great Southern Reef melansir bahwa sirip tersebut tak hanya sebagai hiasan dan tidak digunakan untuk berenang seperti ikan pada umumnya. Ikan bertangan bintik sangat mengandalkan sirip dadanya untuk bergerak di dasar laut berpasir secara perlahan agar bisa mendekati mangsanya.

Ketika tidak sedang mencari mangsa, ikan berkaki bintik lebih banyak berdiam di satu tempat. Posturnya ketika tak bergerak itu terlihat sangat unik dan lucu karena sirip-sirip dadanya. Mereka berdiri tegak yang ditumpu dengan dua sirip dadanya belakangnya, sedangkan dua sirip dada depannya jadi terlihat seperti tangan yang siap meraih objek apa pun yang ada di depannya.

Tak banyak hal yang kita ketahui tentang ritual kawin dari ikan bertangan bintik. Beberapa fakta yang sudah diketahui terkait proses reproduksi ikan ini adalah kematangan seksualnya yang baru tercapai pada usia 2 tahun. Setelah kawin dengan jantannya, betina akan mengeluarkan telur dan mengeraminya selama 7—8 minggu.

Uniknya, mengutip Australian Museum, ikan bertangan bintik betina akan mengeluarkan telurnya ke objek vertikal, misalnya rumput laut, spons laut, hingga ascidian. Setelah menetas, anak-anak ikan bertangan bintik memiliki ukuran sekitar 6—7 mm. Sesaat setelah kelahirannya itu, mereka tak langsung berenang. Mereka akan jatuh ke dasar laut dan akan diam di sana selama beberapa waktu.

Keberadaan ikan bertangan bintik seolah jadi peringatan tersendiri bagi manusia. Sebab, pencemaran yang terus kita lakukan kepada alam ternyata juga berpengaruh bagi spesies-spesies yang rentan dan sensitif terhadap perubahan. Jangan sampai ikan unik yang satu ini musnah dari habitatnya hanya karena keegoisan kita dalam mengelola alam. Semoga saja populasi mereka bisa pulih pada masa mendatang, ya! Dengan begitu, anak cucu kita nanti masih bisa merasakan keberadaan ikan bertangan bintik ini.

Setelah mengetahui fakta-fakta menarik di atas, apa tanggapanmu tentang ikan bertangan bintik ini? Apakah ia sangat unik dan menarik? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya!