Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Semut Daging, Tak Ragu untuk Menyerang Manusia!

potret dari dua ekor semut daging pekerja (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)
potret dari dua ekor semut daging pekerja (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Semut daging (Iridomyrmex purpureus) merupakan jenis semut yang tersebar di sekitar Australia. Mereka juga dikenal dengan nama semut kerikil karena kebiasaan mereka untuk menyembunyikan lubang sarangnya dengan batu-batu kerikil. Semut daging dikenal dengan tubuh berwarna hitam dan kepala berwarna merah yang tampak sangat mengintimidasi.

Karena masuk ke dalam subfamili Dolichoderinae, semut daging tidak memiliki sengat pada tubuhnya. Semut daging tergolong sebagai semut berukuran besar dengan rata-rata ukuran semut pekerja berkisar 8—12 mm dan ratu yang mencapai ukuran 12—15 mm. Makanan utama dari semut daging ini bukan gula seperti kebanyakan jenis semut yang ada di rumah-rumah kita, lho.

Selain makanan utamanya yang unik, semut daging juga punya sejumlah fakta menarik lain yang membedakan mereka dari jenis semut lain. Makin penasaran, kan, dengan semut ini? Yuk, kenalan lebih lanjut dengan semut daging!

 

1. Jenis semut yang suka memakan daging

Kawanan semut daging sedang mengerubungi bangkai jangkrik untuk mereka konsumsi. (commons.wikimedia.org/jjron)
Kawanan semut daging sedang mengerubungi bangkai jangkrik untuk mereka konsumsi. (commons.wikimedia.org/jjron)

Seperti yang sudah disebutkan di atas, makanan favorit dari semut daging bukanlah gula. Sebagai serangga omnivor, semut daging biasa mengonsumsi berbagai jenis tanaman, nektar, hingga buah-buahan. Akan tetapi, mereka juga berperan sebagai pemburu yang sanggup memangsa serangga lain, lho.

Dikutip dari Fourmiculture, biasanya koloni semut daging akan memburu berbagai jenis lalat dan jangkrik. Bahkan, mereka bisa menyerang katak tebu dan mengonsumsi tubuh dari hewan-hewan yang sudah mati kendati berukuran ratusan atau ribuan kali lebih besar dari tubuh mereka. Dari kebiasaan mereka berburu dan mengonsumsi daging inilah, mereka mendapat nama semut daging.

2. Sangat agresif kepada makhluk lain yang mengusik sarangnya

potret dari dua ekor semut daging pekerja (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)
potret dari dua ekor semut daging pekerja (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Kebanyakan semut jenis lain mungkin masih bisa menerima kalau ada makhluk lain yang mendekati sarangnya. Dengan catatan, itu selama tidak mengusik mereka. Akan tetapi, semut daging berbeda dari kebanyakan jenis semut lain. Mereka sama sekali tidak bisa menoleransi kehadiran makhluk lain di sekitar sarangnya.

Menurut Australian Museum, semut daging tak segan untuk menyerang serangga apa pun yang mendekati sarangnya. Jika memungkinkan, mereka akan mengonsumsi serangga itu usai menyerangnya. Sementara, untuk mengusir makhluk yang lebih besar, semut daging akan melakukannya dengan jumlah yang besar dan dengan gigitan yang menyakitkan. Mereka bahkan tidak ragu untuk menyerang manusia yang berada di sekitar sarangnya, lho.

3. Lokasi sarang favorit dan jumlah individu dalam satu koloni

seekor semut daging di depan lubang sarangnya (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)
seekor semut daging di depan lubang sarangnya (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Sama seperti jenis semut pada umumnya, semut daging juga tinggal dalam koloni. Dalam 1 koloni semut daging, biasanya terdiri atas 60 ribu individu dengan 3 pembagian tugas yang berbeda, yaitu semut pekerja, ratu semut, dan seekor semut jantan sebagai pasangan ratu. Meski dikenal sebagai semut asli Australia, konsentrasi peta persebaran mereka lebih banyak berada di wilayah selatan Australia.

Untuk sarangnya, semut daging umumnya membuat lubang keluar-masuk berbentuk gundukan yang terbuat dari kerikil dan tanah. Hebatnya, gundukan ini mampu mencapai diameter hingga 1,5 meter, mengutip Ant Antics. Kehebatan sarang semut ini tak hanya tampak dari luar. Sebab, dalam satu koloni besar, biasanya panjang jaringan terowongan yang bisa dibangun oleh semut daging bisa mencapai 650 meter!

4. Alat pertanahan dari semut daging

potret semut daging yang menggunakan mandibulanya untuk memotong daun (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)
potret semut daging yang menggunakan mandibulanya untuk memotong daun (commons.wikimedia.org/patrickkavanagh)

Meski tidak punya sengatan yang menyakitkan, semut daging tetap punya senjata andalan yang tidak bisa dianggap remeh. Senjata tersebut adalah gigitan melalui mandibula yang bisa sangat menyakitkan, bahkan untuk manusia. Parahnya lagi, mereka akan berulang kali melakukan gigitan yang sama sampai objek yang mereka anggap ancaman itu pergi.

Selain gigitan, semut daging juga punya satu lagi senjata rahasia. Mereka memiliki semacam cairan pertahanan yang mereka produksi di kelenjar analnya. Cairan ini akan mereka keluarkan ketika merasa terancam, tak sengaja terinjak, atau diganggu. Menurut Australian Museum, bau dari cairan ini sangat tak sedap sehingga bisa mengusir makhluk yang mengganggu mereka.

5. Antara hama dan kawan bagi peternak dan petani

ilustrasi semut (commons.wikimedia.org/CSIRO)
ilustrasi semut (commons.wikimedia.org/CSIRO)

Bagi manusia, keberadaan semut daging bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, semut yang satu ini bisa dimanfaatkan untuk sejumlah tujuan. Akan tetapi, disisi lain, semut ini juga bisa menjadi hama karena sifatnya yang agresif pada manusia maupun hewan ternak yang ada di sekitarnya.

Dilansir Fourmiculture, petani biasanya memanfaatkan semut daging untuk mengontrol hama, semisal katak tebu. Sebab, seperti yang sudah disebutkan di atas, semut daging sanggup untuk memburu jenis katak invasif ini. Selain itu, semut ini juga bisa dengan cepat menghabisi bangkai hewan sehingga tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski punya beberapa sisi negatif, nyatanya beberapa pihak tetap mau memelihara dan mengembangkan semut daging untuk diperjualbelikan. Kemudahan dalam merawat dan kecepatan semut ini untuk bereproduksi jadi alasan mengapa banyak orang yang mengembangkan semut daging. Kalau kamu tertarik, gak, untuk memelihara jenis semut yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us