5 Fakta Unik Torrent Duck, Bebek Penakluk Arus Sungai Andes

Memilih tempat tinggal yang aman merupakan kenyamanan yang gak dimiliki kebanyakan hewan liar. Beberapa harus tinggal di tempat ekstrem, seperti gurun atau di ketinggian yang minim oksigen, misalnya bebek asli Amerika Selatan. Namanya torrent duck. Kalau diartikan secara harfiah namanya kurang lebih berarti 'bebek arus deras'. Bisakah kamu menebak seperti apa tempat tinggalnya?
Ya, sesuai namanya, bebek ini menghuni sungai Pegunungan Andes yang berarus deras! Walau mungil, bebek ini sangat tangguh. Mereka bisa berdiri kokoh di bebatuan sungai yang licin dan berenang mengarungi derasnya arus. Lalu, bagaimana cara mereka bisa bertahan hidup di tempat yang begitu ekstrem? Tahukah kamu kalau anak bebek ini sering hanyut terbawa arus? Yuk, simak lima fakta unik torrent duck yang sayang banget kalau kamu lewatkan berikut ini!
1. Bebek asli Pegunungan Andes

Torrent duck merupakan salah satu hewan asli Pegunungan Andes. Menurut laman Animal Diversity, bebek ini hidup di sungai-sungai berarus paling deras di wilayah pegunungan tersebut. Sungai-sungai ini dikelilingi oleh lereng pegunungan yang terjal dan curam. Air sungai yang mengalir pun berasal dari pegunungan yang tertutup es. Jadi gak cuma berarus deras, sungai yang jadi tempat tinggal torrent duck juga sangat dingin!
Beberapa keunikan torrent duck bikin bebek ini diklasifikasikan dalam genus tersendiri, yakni Merganetta dari keluarga Anatidae (bebek, soang, dan angsa). Mereka bebek berukuran kecil dan ramping dengan panjang 43—46 sentimeter, seperti yang dicatat oleh laman Animalia. Jantan berwarna hitam putih, sementara betina berwarna dominan cokelat. Keduanya sama-sama punya paruh kemerahan.
2. Lebih jago renang daripada terbang

Fakta satu ini mungkin gak mengherankan. Sebagai unggas yang menghabiskan banyak waktunya di air, torrent duck tentu lebih jago renang daripada terbang. Bahkan, saat lari dari predator pun bebek ini memilih untuk menyelam ke dalam sungai.
Torrent duck berenang mengarungi sungai dengan kaki berselaputnya yang kuat. Cakarnya yang panjang jadi kunci penting saat mereka berdiri di atas bebatuan sungai yang licin. Dibantu dengan ekor kakunya yang juga berfungsi sebagai kemudi saat berenang maupun menyelam, torrent duck bisa menyeimbangkan diri di bebatuan terjal nan licin di tengah sungai yang bergejolak.
Meski lebih mengandalkan berenang saat bepergian, bebek ini kadang masih terlihat terbang beberapa kali. Mereka cuma mengudara beberapa meter di atas permukaan sungai untuk berpindah dari satu bagian sungai ke bagian sungai lain.
3. Cari makan sampai di bawah air terjun

Kalau kamu perhatikan, tubuh bebek ini lebih ramping dan aerodinamik dibandingkan bebek pada umumnya. Bentuk tubuhnya inilah yang bikin torrent duck bisa berenang dan menyelam di sungai yang mengalir deras. Menurut Oiseaux Birds, bebek ini mencari makan dengan menjungkirbalikkan tubuhnya supaya kepalanya bisa menangkap makanan di bawah bebatuan di dalam air.
Mereka juga bisa mengejar mangsanya yang berupa larva, ikan, sampai krustasea dengan mudah di dalam air yang mengalir kencang. Gak cuma itu, dengan kakinya yang kokoh, bebek ini juga diketahui suka menunggu di bawah air terjun yang kuat hanya untuk menangkap mangsanya, lho.
4. Anaknya sering hanyut!

Membesarkan anak di habitat yang ekstrem tentu bukan hal yang mudah. Bebek ini membangun sarangnya yang terbuat dari rumput kering dan bulu di rongga pohon, bebatuan, dan gua-gua di sepanjang sungai. Mereka sengaja memilih tempat yang terpencil supaya sulit diakses oleh predator yang memangsa anak-anaknya.
Bebek yang berpasangan sehidup semati ini kompak membesarkan anak. Saat betina mengerami telur, jantan bantu membawakan makanan. Mereka juga gak mau jauh-jauh dari betina supaya bisa melindunginya dari bahaya yang mengintai.
Usai menetas, anak torrent duck langsung dipindahkan induknya ke sungai. Mereka diapit kedua induknya saat mengarungi air yang mengalir deras. Walau sudah langsung bisa berenang setelah menetas, anak torrent duck tetap sering hanyut terbawa arus. Untungnya, induknya selalu siap sedia untuk berenang menyelamatkannya.
5. Periode mengerami telurnya ternyata lama

Menariknya, torrent duck diduga punya masa inkubasi terlama di antara anggota keluarga bebek, angsa, dan soang lainnya. Dicatat Oiseaux Birds, betina mengerami telurnya yang berjumlah 3—4 buah selama 43—44 hari. Masa inkubasi yang lama ini ternyata sangat penting, lho.
Mengingat anak torrent duck langsung dibimbing induknya ke sungai berarus deras usai menetas, masa inkubasi yang lama bisa memastikan kalau mereka sudah cukup tangguh untuk berenang dan bertahan hidup. Tak hanya itu, menurut Animal Diversity, beberapa torrent duck bersarang di lereng-lereng tinggi sepanjang sungai. Jadi, anak-anaknya harus terjun sekian meter ke dalam air. Gak jarang, anak-anak yang baru menetas ini menghantam bebatuan, tapi tubuhnya yang ringan dan diselimuti bulu-bulu halus melindungi mereka dari cedera.
Sungguh bebek yang unik, ya! Walaupun ukurannya kecil, torrent duck menyimpan ketangguhan yang sudah dimilikinya sejak usai menetas. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang spesies bebek satu ini?