5 Fakta Menarik Tentang Hagfish, Si Penghuni Dasar Laut yang Berlendir

Salah satu keunikan dari hagfish alias remang ini adalah bagaimana tubuh mereka mampu menciptakan lendir lengket yang biasanya digunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator. Lendir putih yang sebenarnya berasal dari zat protein tersebut dihasilkan oleh kelenjar khusus yang ada dalam tubuhnya. Bahkan, seperti dilansir laman ThoughtCo, keunikan lendir hagfish tersebut telah menarik perhatian Angkatan Laut AS untuk menjadikannya sebagai bahan yang nantinya dapat melindungi penyelam dari serangan bawah laut.

Selain itu, hal yang perlu diingat bahwa walaupun disebut Slime Eel atau belut lendir, hagfish sama sekali tidak ada kerabat dengan belut. Melainkan, mengutip dari Smithsonian Magazine, ia termasuk ke dalam kelas Agnatha yang merujuk kepada jenis ikan tak berahang.

Hagfish biasanya hidup di perairan bersuhu hangat hingga dingin dan biasanya sering dijumpai berenang di dasar laut. Seperti dilansir laman Smithsonian Magazine, hagfish bisa dijumpai di dasar laut dangkal atau bahkan hingga mencapai kedalaman kurang lebih 1700 meter.

Selain itu juga, menurut Alaska Department of Fish and Game, dua jenis hagfish yang paling umum, Pacific Hagfish dan Black Hagfish, banyak dijumpai di perairan dekat bagian utara Pasifik dan Alaska Tenggara.

Merujuk kepada laman Science Direct, hagfish termasuk ke dalam hewan nocturnal (aktif di malam hari) dan biasanya mereka berburu hewan-hewan yang lebih kecil. Namun, mereka paling dikenal sebagai hewan pemakan bangkai. Ikan-ikan yang mati dan tenggelam menuju dasar laut akan dikerumuni hagfish dan menjadi santapan mereka.

Walaupun terdengar menjijikkan, hagfish memakan bangkai berguna sekali untuk membersihkan lautan dari bangkai-bangkai yang membusuk di dasar lautan.

Dikutip dari laman Britannica, kerangka tubuh hagfish hanya tersusun atas kartilago alias tulang rawan (mirip dengan tulang di telinga ataupun hidung). Oleh sebab itu, keunikan ini membuat tubuhnya menjadi fleksibel sehingga memungkinkan hagfish untuk melilitkan tubuhnya menjadi simpul. Mekanisme tersebut, berdasarkan ThoughtCo, berguna untuk menambah kekuatan ketika menggigit makanan serta mencegah mereka "tersedak" oleh lendir mereka sendiri.

Di samping itu juga, meski tak punya rahang, hagfish memiliki dua baris gigi yang tersusun atas zat keratin yang mereka gunakan untuk "menggali" tubuh bangkai.

Berapa di antara dari kalian yang mengira bahwa hewan yang satu ini tak bisa dimakan? Nyatanya, hagfish menjadi salah satu street food ekstrem yang patut dicoba oleh para pencinta kuliner ketika berkunjung ke Korea Selatan. Disebut ekstrem dikarenakan meskipun tubuh hagfish telah disayat dan dibersihkan, mereka masih bisa bergerak dan menggeliat ketika dipanggang sehingga membuat pengunjung yang datang merasa takut dan geli.

Pada umumnya, hagfish sering diolah dengan cara ditumis dengan beberapa sayur-sayuran, seperti bawang bombai dan paprika. Selain itu, tak jarang juga kita temukan sate hagfish dengan baluran saus yang lezat.

Kamu sudah tahu belum kalau ada spesies belut lendir? Bahkan di negeri ginseng malah dibikin santapan! Kalau berkesempatan pergi ke Korea, kalian berani coba makan satai hagfish?