Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Mengagumkan Sejarah Penemuan Kertas yang Mengubah Dunia

ilustrasi menunjukkan selembar kertas (pexels.com/Porapak Apichodilok)
Intinya sih...
  • Kertas memiliki peran penting dalam kehidupan modern, mulai dari buku hingga kemasan produk.
  • Cai Lun merupakan tokoh penting dalam penemuan kertas yang efisien dan cocok untuk penggunaan massal.
  • Proses pembuatan kertas telah berkembang dari bahan beragam hingga metode praktis menggunakan pulp kayu.

Pernahkah kamu berhenti sejenak untuk memikirkan betapa pentingnya kertas dalam kehidupan sehari-hari? Dari buku yang kita baca, catatan yang kita tulis, hingga kemasan produk yang kita gunakan. Kertas hadir di hampir setiap aspek kehidupan modern. Di balik setiap lembar kertas, tersimpan kisah penemuan yang luar biasa dan revolusioner. Tanpa kertas, banyak pengetahuan dan peradaban mungkin gak akan tercatat dan tersebar seluas sekarang.

Meski kini dunia perlahan bergerak menuju era digital yang lebih paperless, peran kertas belum benar-benar tergantikan. Sejak pertama kali ditemukan, kertas telah menjadi sarana utama dalam menyampaikan ilmu, budaya, dan informasi. Bahkan di tengah persaingan dengan teknologi digital, kertas tetap digunakan di berbagai sektor karena kepraktisan dan keandalannya. Mari kita telusuri 4 fakta menarik tentang sejarah penemuan kertas yang telah mengubah dunia dan tetap relevan hingga hari ini!

1. Cai Lun, inovator kertas modern

potret Patung Cai Lun di Universitas Ekonomi Internasional Hunan (commons.wikimedia/Huangdan2060)

Ketika berbicara tentang penemuan kertas, satu nama yang gak boleh dilewatkan adalah Cai Lun. Berdasarkan informasi dari Britannica, Cai Lun merupakan seorang kasim dan pejabat pengadilan pada masa Dinasti Han di Tiongkok. Sekitar tahun 105 Masehi, Cai Lun secara resmi mempersembahkan metode pembuatan kertas yang telah disempurnakan kepada Kaisar He. Penemuan ini disambut baik oleh kaisar, yang memuji inovasi Cai Lun karena kepraktisannya dan manfaatnya bagi administrasi negara.

Meskipun berbagai bentuk media tulis telah ada sebelumnya, seperti papirus di Mesir dan bambu atau sutra di Tiongkok. Cai Lun dianggap sebagai tokoh penting yang mengembangkan teknik produksi kertas yang efisien dan cocok untuk penggunaan massal. Proses ini kemudian disempurnakan lebih lanjut oleh muridnya, Zuo Bo, dan dengan cepat diadopsi secara luas di seluruh Tiongkok. Dari sana, teknik ini perlahan menyebar ke seluruh dunia. Atas jasanya, Cai Lun diberi gelar bangsawan (marquess) pada tahun 114 M, menandai pengakuan resmi negara terhadap kontribusinya yang revolusioner. 

2. Bahan baku awal kertas bukan dari pulp kayu

ilustrasi kayu sebagai bahan baku kertas (pexels.com/Paula)

Mungkin kamu mengira sejak awal pembuatan kertas selalu melibatkan penebangan hutan dan penggunaan pulp kayu seperti yang kita kenal sekarang. Namun, jauh sebelum pulp kayu menjadi bahan utama, bahan baku kertas justru sangat beragam dan bagi kita sekarang cukup mengejutkan! Cai Lun dan para pembuat kertas pada masa Dinasti Han memanfaatkan apa saja yang tersedia, seperti kulit pohon murbei, kain bekas, rami tua, bahkan jaring ikan yang sudah usang. Hal ini menunjukkan kecerdasan dalam memanfaatkan limbah dan sumber daya yang melimpah untuk mengubahnya menjadi media tulis yang berharga.

Seiring meningkatnya kebutuhan dan skala produksi, industri kertas mulai mencari bahan yang lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Titik baliknya terjadi pada awal 1800-an, ketika dikembangkan metode praktis untuk membuat kertas dari pulp kayu dan serat tumbuhan lainnya. Sejak itu, proses pemisahan serat dari kayu terus disempurnakan.

Dua metode utama berkembang: cara mekanis, yang menghasilkan groundwood pulp dengan menggiling kayu secara fisik, dan cara kimia, seperti proses soda dan sulfit, yang melarutkan lignin dan meninggalkan serat selulosa murni. Selain itu, teknik sizing atau pelapisan kertas juga berkembang untuk mengurangi penyerapan air dan meningkatkan kualitas kertas.

3. Rahasia proses pembuatan kertas pertama kali

gambar proses pembuatan kertas Tiongkok kuno langkah 3 menuang bubur kertas (commons.wikimedia/unknown author)

Proses pembuatan kertas yang dikembangkan oleh Cai Lun menjadi cikal bakal industri kertas modern. Meski sederhana, proses ini sangat brilian dan melibatkan beberapa langkah utama:

  1. Penghancuran dan perendaman: Bahan baku seperti kulit pohon murbei, kain bekas (biasanya katun atau linen), dan serat tanaman lainnya dihancurkan dan direndam dalam air hingga menjadi bubur serat.
  2. Penyaringan: Bubur serat tersebut disaring menggunakan cetakan berbingkai bambu yang tipis. Air akan mengalir keluar, sementara lapisan serat basah tertinggal membentuk lembaran tipis.
  3. Pengepresan dan pengeringan: Lembaran basah ini kemudian ditekan untuk menghilangkan kelebihan air, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari atau pada permukaan hangat hingga menjadi lembaran kertas yang kering dan rata.

Metode ini memungkinkan produksi kertas yang lebih efisien dan praktis dibandingkan media tulis tradisional seperti bambu yang berat dan tebal, atau sutra yang mahal dan sulit diproduksi secara massal. Menariknya, proses sederhana ini bahkan bisa kamu coba sendiri di rumah untuk mendaur ulang kertas bekas, sekaligus belajar bagaimana kertas dibuat dan berkontribusi mengurangi sampah.

4. Petualangan kertas dari Tiongkok ke seluruh dunia

ilustrasi mencetak dengan kertas (pexels.com/Mikhail Nilov)

Teknologi kertas tidak berhenti berkembang di tempat kelahirannya, Tiongkok. Kisahnya merupakan perjalanan global yang menakjubkan. Seperti disampaikan dalam laman National Geographic Indonesia, sekitar tahun 751 Masehi terjadi Pertempuran Talas, konflik antara Kekaisaran Tang Tiongkok dan Kekhalifahan Abbasiyah. Dampak dari peristiwa ini bukan hanya dirasakan oleh Asia Tengah dan Tiongkok, tetapi juga berdampak besar bagi dunia.

Diperkirakan beberapa pengerajin Tiongkok ditangkap oleh pasukan Arab, termasuk pembuat kertas. Melalui mereka, pengetahuan tentang seni pembuatan kertas menyebar ke dunia Arab. Pada tahun 793 Masehi, pabrik kertas pertama di dunia Islam didirikan di Baghdad pada masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid. Menjadi sebuah tonggak penting dalam masa keemasan peradaban Islam.

Dari dunia Islam, teknologi kertas akhirnya mencapai Eropa melalui Spanyol (Al-Andalus) sekitar abad ke-11 atau ke-12. Pada abad ke-14, pabrik-pabrik kertas mulai berdiri di berbagai wilayah Eropa, terutama di Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. Hingga pada abad ke-15, penemuan mesin cetak di Eropa oleh Johannes Gutenberg secara drastis meningkatkan permintaan atas kertas. 

Dari Tiongkok kuno hingga ke seluruh penjuru dunia, perjalanan kertas adalah bukti nyata betapa luar biasanya inovasi manusia. Siapa sangka setiap lembar kertas yang kamu pegang hari ini adalah warisan dari penemuan ribuan tahun lalu yang terus membentuk cara kita belajar, berbagi ide, dan berkembang bersama. Jadi, lain kali kamu menulis catatan, membaca buku, atau membungkus hadiah, ingatlah bahwa kamu sedang menyentuh sepotong sejarah yang hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us